KrisYeol; We Got Married (✔)

Episode 15

.

.

.

T . Y . P . O

IS

MA STYLEEEE

.

.

.

.

.

.

Kris sudah sangaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaat lelah. Ia terus melangkah mengikuti langkah kaki Chanyeol yang begitu semangat menyusuri toko toko disepanjang pertokoan salah satu tempat didaerah Seoul.

"Sayang pelanlah sedikit"

"Ini sudah pelan, hyung! Hyung saja yang lambat"

"Baby kau menarikku terlalu cepat!"

"Hyung tidak usah mengeluh seperti orang tua! Umurmu padahal belum ada tiga puluh!!!"

Kris menghela nafas panjang. Wajahnya sudah benar benar tertekuk kesal. dan tentu saja tetap terlihat tampan.

"Baby himdeuro!"

"Daddy, pleaseeeee...."

Mati sudah.

Sudah memanggilnya Daddy.

Dengan disertai kata Please dan bola mata memandang memohon.

Mana bisa Kris menolak?!

"Arrasseo Arasseo, kajja"

Chanyeol segera tersenyum penuh. Masih menarik Kris berjalan cepat mengelilingi pertokoan.

"Sayang, bagaimana kalau coba lihat di toko ini?" Kros menunjuk toko yang paling dekat dengan posisinya saat ini. dengkulnya sakit!!

Chayeol mengangkat wajahnya kemudian mengangguk. Menarik Kris dengan semangat memasuki toko itu.

"Whoah!"

Toko itu seperti berisi barang antik. Dengan kaca kaca dan kayu kayu berwarna gelapp dan mengkilap yang mendominasi.

"Ada yang bisa saya bantu?"

"Ahjussi, kami sedang mencari souvenir untuk acara pernikahan. Jadi-

"Saranku, yang ini. Murah, dan bagus.. yakan?"

Chanyeol menatap replika bintang dan bulan dari kayu itu kemudian menggeleng. Manik matanya kembali menyusuri kearah benda benda yang lain.

Sampai matanya menangkap sebuah botol kaca yang didalamnya berisikan sepasang burung flaminggo yang tengah berenang diatas air. dengan saling menyatukan kepala mereka membentuk tanda hati yang begitu cantik.

Dengan kelopak mawar yang didesain menempel dengan botol kaca di dalamnya.

"Apa ini bisa dituliskan nama?"

"Ya, tentu saja. Tapi maaf, karna botol itu-

"Kami akan mengambil yang itu Ahjussi, harga bukan masalah untukku. Kau suka, baby?"

Chanyeol mengangguk cepat. Sementara Kris tersenyum dan mengacak rambutnya gemas.

Sebenarnya biar cepat saja menurut Kris, karna baginya itu tidak benar benar penting. Mau mahal seperti apa asalkan acara belanja mereka selesai dengan cepat. Karna dia benar benar lelah.