Chapter (24)

4.3K 610 49
                                    

Malam itu hujan deras masih mengguyur disertai dengan kilatan kilatan menyambar. Bunyi petir terdengar menggelegar.

"Nghh~ ah!"

Pemuda berambut hitam dengan tubuh ber
kulit putih pucat itu mengerang dan berteriak tertahan.

Dadanya membusung kala bibir pemuda diatasnya begitu liar menghisapi seluruh permukaan lehernya. Menimbulkan bercak keunguan disana. Tanda bahwa dirinya, adalah milik namja itu.

Sepersikan detik setelahnya sepasang bibir itu kembali menyatu. Memagut dalam keselarasan yang terasa begitu sempurna.

"Nggh~ mmhh"

Chanyeol pemuda yang berbaring pasrah dengan kemeja yang sudah berantakkan itu menggerakkan tangannya. Menarik tengkuk Kris, namja yang mendominasi dirinya dengan manja. Mengusapnya, menuntut hal lebih secara tidak langsung.

Dan Kris tergugah.

Seluruh fantasi dan rasa yang ditahannya selama ini, kini meluap dan memenuhi kepalanya. Menggelapkan matanya dan hanya mampu menatap sang submissive dibawahnya yang terus mengerang seiring dengan pertemuan bibirnya dengan kulit putih pucat itu.

Chanyeol memutar seluruh kilas balik video video yang ditontonnya. Dan seluruh adegan adegan panas di dalam komik yang akhir akhir ini dibacanya.

Tangan kirinya masih memeluk leher Kris ketika tangan kanannya merambat. Menuju bagian Selatan tubuh Kris.

"Ah- stop!"

Kris meraih tangan Chanyeol dan menariknya. Memberi jarak tubuhnya dari Chanyeol, menatap Chanyeol lekat.

"Baby, kita harus berhenti sebelum aku kelewatan"

"Ta-tapi kenapa? Ka-kau tidak menginginkanku?"

"Omong kosong macam apa itu huh?! Aku- baby..."

Chanyeol memutar tubuhnya menjadi telungkup. Sementara Kris masih mengungkung tubuhnya.

Kris menatap punggung itu yang perlahan bergetar karna terisak. Menarik nafas kemudian menghembuskannya dengan panjang.

Kris menundukkan wajahnya untuk menggapai tengkuk Chanyeol. Mengecupnya, dan itu membuat isakkan Chanyeol melemah.

"Baby"

Kris mengusap rambut Chanyeol dengan sayang, begitu lembut sampai membuat pemiliknya memejamkan matanya nyaman.

"Aku selalu menginginkanmu, kau tak pernah tahu bagaimana aku selalu berakhir di kamar mandi karna begitu menginginkanmu kan?"

Chanyeol masih terdiam. Bahkan ketika Kris memutar tubuhnya untuk menghadapnya.

"Aku menginginkanmu, tapi bukan begini caranya"

"......"

"Aku, ingin memilikimu hingga hari itu, dimana aku berlutut dihadapan mu disaksikan oleh kedua orang tuamu dan seluruh member yang kau anggap keluargamu, aku- yang akan menggandeng tanganmu dan berdiri disisimu tepat dihadapan Tuhan, mengucapkan janji Setia bersamamu sampai akhir"

Manik Chanyeol terasa panas. Air mata sudah terjun tanpa dapat ditahankan olehnya.

Ketika Kris meraih tangannya dan menyelipkan sebuah cincin putih dengan batu permata berwarna hitam pekat.

"Aku mencintaimu, begitu dalam hingga aku membutuhkanmu untuk bernafas, sayang"

Chanyeol bangkit duduk, menatap Kris dengan manik berairnya.

"Percuma.. Hiks, hyung akan terus meninggalkanku. Aku akan terus sendirian disini, hiks..."

"Sayang.. Ketahuilah, meskipun aku hanya dapat memberikan sedikit waktu untukmu, tapi seluruh cintaku itu hanyalah untukmu"

Chanyeol masih menangis sesenggukan. Ia ingin menyerah tiba tiba. Ingin ikut bersama Kris saja. Ia tidak ingin tinggal di Korea jika tidak bersama Kris.

"Selama hati kita masih menyatu dalam satu Cinta, jarak dan waktu bukanlah masalah yang berarti, baby..."

"Aku- akan selalu merindukanmu"

Kris tersenyum, menangkup wajah Chanyeol dan menyatukan kening mereka.

"Sejak ikrar dan janji kita terucap nanti, aku menyerahkan seluruh hidupku kepadamu. Menyerah dengan seluruh kehidupanku disana, adalah perkara mudah jika kau menginginkannya"

Chanyeol menangis semakin keras. Menarik tengkuk Kris dan memeluknya erat. Kris tersenyum saja, terus mengusapi kepala Chanyeol dengan sayang.

Bagian tubuhnya masih mengeras sekeras batu.

Tapi tidak bisa ia lakukan meskipun ia memiliki kesempatan.

Suho dan Yoora mempercayakan Chanyeol untuk dijaganya, bukan dirusaknya.

Dan Kris adalah lelaki sejati yang selalu menepati janjinya apapun yang terjadi. Kris akan menahan dirinya.

"Hyung"

"Hm?"

"Aku mengantuk"

"Kajja, tidur"

Kris menarik Chanyeol untuk dipeluknya dengan erat. Hujan masih terus mengguyur tanpa henti. Namun keduanya seolah tak memperdulikan hal itu. Memeluk dengan erat seolah tak ada hari esok.

























Kris masih tertidur dengan memeluk Chanyeol. Sementara Chanyeol menatapi cincin putih vermatakan permata hitam itu.

Ia tersenyum kemudian balas memeluk Kris dengan erat.

"Yosh! Kau milikku Hyung"

Ia akan memamerkan cincinnya pada Baekhyun nanti. Baekhyun pasti iri. Dan dia juga akan pamer pada Jongdae bahwa Kris itu miliknya dan tak akan pernah meninggalkannya.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.














Next Chapter is Episode 16 it means.
The end of the story..

Thanks for reading
For all silent readers or active readers.

Novemberist11

"Im sorry there is not NC cause im moving that part to other chapter. Because im not ready yet, to write nc part"

KrisYeol; We Got Married (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang