12

3.1K 238 6
                                    

Ini hanya fiksi, khayalan V saja jadi jangan diambil hati.
Typo berserakan..

Forth, kini ia menyadari kebodohannya. Secepat kilat ia menyambar kunci mobil dan mengejar Beam.
*

(Forth POV)

Sial,. Sial,.. sial..

Mulutku terus memgeluarkan kata upatan, lebih tepatnya mengupati kebodohanku yang tidak peka. Harusnya aku mengerti saat Ming bertanya padaku mengapa aku tidak memberi Beam hadiah. hari itu Ming pasti sudah tahu kalau Beam dan Kit mendapat promosi jabatan.

Oh Forth bodohnya dirimu..

kembali aku menyesali kebodohanku.
Aku terus menjalankan mobilku menyusuri jalanan ibukota tapi tak kudapati tanda-tanda keberadaan Beam. aku mencoba menghubunginya tapi ponselnya tidak aktif.

Lebih dari 2 jam aku berkeliling tapi tak menemukan hasil. Kucoba menelpon ke rumah kalau-kalau Beam sudah pulang tapi tidak~ ia belum pulang. Kucoba berkeliling lagi, menghampiri setiap club dan pup, mungkin saja mereka mengadakan pesta di tempat seperti itu tetapi hasilnya tetap nihil.

Waktu menunjukkan pukul 11 malam dan aku masih berkeliaran mencari keberadaan Beam hingga aku ingat sebuah nama yang terlupakan, aku mencoba menghubunginya dan benar saja berbagai kata upatan menyambutku.

"Sialan kau ai Forth, tidak bisakah kau tidak mengganguku, aku sudah muak bertemu denganmu dikantor"marah Ming karena aku mengganggu acara tidurnya.

"Maaf ai Ming, jika bukan karena terpaksa aku juga tidak ingin menghubungimu,."jawabku tak kalah kesal.

"Apa maumu,.?"

"Apa Kit bersamamu?"

"Pertanyaan seperti apa itu, tentu saja ia bersamaku. ia istriku jika kau lupa"sewot Ming.

"Aku tau bangsat,. Tapi maksudku apa dia sudah pulang? Apa Beam bersamanya?".

"Ohhoo Forth Jaturapoom sudah kembali ternyata,selamat datang kawan!!" Ucap Ming sarkastik.

"Kupikir kau sudah melupakan istrimu saat mantan tunanganmu kembali" tambahnya.

"Apa maksudmu Ming?" Jawabku Bingung.

"Tanya pada dirimu sendiri brengsek..!!! Kit sudah pulang dan pestanya sudah berakhir 3 jam yang lalu". Seru Ming seraya menutup sambungan.

Apa maksud Ming?
aku tidak mengerti, mengapa ia berkata seperti itu?
apa yang telah aku lakukan?
Aku benar-benar bingung sekarang.

Ku lirik jam dipergelangan tanganku, sudah tengah malam dan aku tidak bisa menemukan Beam.

*(Kediaman Forth)

Berkali-kali aku menatap pintu utama, berharap Beam akan segera pulang tapi sampai jam 2 pagi beam belum kembali.

"Dad, Mommy belum kembali?" Tanya Bas, ia menghampiriku.

Aku menggeleng,"Daddy sudah mencari kemanapun dan menghubungi teman-temannya tapi mereka tidak ada yang tahu kemana Mommy-mu pergi"

"Kita lapor polisi Dad"

"Tidak bisa sayang, kita harus menunggu 24jam baru bisa melaporkannya ke polisi"

"Tapi Dad,."Bas mulai cemas.

Forth memeluk Bas, menangkan anak semata wayangnya.
Saat jam menunjukkan pukul 3 pagi, barulah Beam kembali kerumah. Dengan sedikit terseok-seok ia berjalan kearah dapur.ia memuntahkan semua isi perutnya di wastafel, Beam mabuk.

Forth yang tertidur di sofa bersama Bas, terbangun karena mendengar suara dari arah dapur. Dengan perlahan ia memindahkan kepala Bas dan menghampiri sumber suara. Sesekali ia mendengar suara batuk, ia yakin itu Beam.

"Baby,."panggil Forth,

ia berdiri dibelakang Beam dan ia bisa mencium bau alkohol yang menyengat dari tubuh Beam.

"Maaf membangukanmu,. Dan maaf juga aku baru kembali, pestanya baru berakhir"ucap Beam tanpa menoleh.

"Benarkah? Pesta yang panjang. Apa Kit bersamamu?"

"Tentu, ia bersamaku" jawab Beam~berbohong.

"Ayo kita ke kamar," ucap Beam seraya berlalu dari hadapan Forth, tapi baru beberapa langkah Beam terhuyung dan beruntung Forth menagkap tubuhnya.

Dengan jarak sedekat ini Forth bisa mencium bau alkohol dari mulut Beam dan matanya memerah. Ini kali pertama Forth melihat Beam mabuk seperti ini sejak mereka menikah, Forth tahu Beam peminum yang handal tapi sejak mereka menikah Beam sudah tidak bersentuhan lagi dengan hal yang seperti ini. Forth masih merangkul pinggang Beam.

"Kenapa Beam berbohong,.?"ucap Forth serius.

Beam menatap mata tajam Forth, ada amarah dan kesedihan disana. Beam tersenyum, ternyata ia sudah ketahuan. Tidak ada kata yang keluar dari mulut Beam.

Ia mencium bibir Forth, melumatnya dengan ganas. Forth sedikit kewalahan mengimbangi Beam, Beam menciumnya dengan sangat brutal. Saat mereka kehabisan oksigen, barulah Beam memutuskan ciuman mereka. Beam membelai sayang wajah suaminya, dan bulir-bulir bening lolos dari pelupuk matanya.

"Forth, aku mencintaimu,. Sangat-sangat mencintaimu" lirihnya.

Beam memeluk Forth erat dan terus begumam, mengatakan bahwa ia sangat mencintai Forth.
Beberapa menit kemudian Forth merasakan nafas teratur Beam dilehernya, ia tertidur.

"Apa yang kau sembunyikan Beam?!" Lirih Forth.
*
💬⭐🙏

MommyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang