Ini hanya fiksi, khayalan V saja jadi jangan diambil hati.
Typo berserakan..Kit semakin erat memeluk Beam, sekarang ia bisa mengerti alasan sahabatnya mengajukan diri menjadi sukarelawan ke selatan negara ini, daerah terjauh yang membutuhkan uluran tangan mereka.
*(Kantor Forth)
Beam memasuki sebuah gedung perkantoran dan semua menunduk hormat padanya, siapa yang tidak mengenal Beam Jaturapoom,dokter muda salah satu rumah sakit terkenal dan istri sah dari pemilik gedung ini,CEO Forth Jaturapoom.
"Beam,.!"sapa Ming.
"Apa yang kau lakukan disini?"ucapnya kemudian.
"Aw Ming, tentu saja aku ingin menemui suamiku dan kau apa yang kau lakukan disini, seingatku gedung kantormu ada di sana?" Tunjuk Beam pada sebuah gedung yang berdiri tepat disebelah gedung milik suaminya.
"Jangan bilang,kau datang untuk mengoda pegawai disini?hemz,. Aku penasaran bagaimana reaksi Kit jika aku melaporkan hal ini padanya?"ucap Beam~menggoda Ming.
"Yah,.!! Jangan bicara sembarangan, aku tidak seperti itu,." Serunya. Beam terkekeh melihat kepanikan Ming.
"Kau mau menemui Forth?" Tanya Ming serius.
Beam mengangguk, seketika Ming panik.
Tidak, ini tidak bisa, akan ada perang dunia ke 3 batinnya."Beam sebelum kau bertemu Forth, temani aku ke cafe, sudah lama aku tidak mengobrol denganmu"bujuk Ming.
Beam menautkan alisnya"kita bisa pergi jika aku sudah menemui Forth, tidak akan lama".
"Tidak, harus sekarang Beam, nanti cafenya akan ramai"paksa Ming.
Dengan sedikit paksaan Ming mendorong Beam ke cafe yang ada di gedung miliknya.
Beam memilih duduk disebelah jendela kaca yang memperlihatkan berbagai kendaraan yang berlalu lalang,sementara Ming sedang memesan minuman tetapi tangannya terus aktif bergerak, menulis pesan kepada seseorang disana.To: brengsek ai Forth
From: handsome Ming
"Demi Tuhan ai Forth brengsek, segera usir mantan tunanganmu itu jika kau tak ingin melihat singa betina mencabik-cabiknya. Aku sedang bersama Beam dan sepertinya dia sedang badmood"
Send.Ming melihat Beam tengah tersenyum hangat saat beberapa pegawai suaminya yang menyapa dirinya. Ming terkekeh mengingat isi pesannya tadi.
*"Kau tahu beberapa hari ini Kit uring-uringan dan kaulah penyebabnya"adu Ming saat pesanannya datang.
Beam tersenyum dan menatap Ming iba."maafkan aku na,. Karena aku, kau jadi kerepotan"sesal Beam.
Ming menyesap cappuccino nya,"bahkan ia memintaku untuk membujukmu agar membatalkan rencanamu itu"
"Aku tahu apa yang ada di otakmu, tapi Beam itu tidak akan menyelesaikan masalah, bicarakan ini dengan Forth" ujar Ming.
"Kami sudah mencoba berbicara tapi ia berkilah yang akhirnya aku tak mendapatkan apa-apa"
"Kudengar kau menemui P'Jane?"
Beam tidak menjawab, ia mengalihkan pandangannya dari Ming."Tatap aku Beam Jaturapoom!"tegas Ming.
"Berhenti memanggilku seperti itu Ming"seru Beam.
"Apa? Kau ingin melepaskan nama itu? Beam sadarlah,. Ingat bagaimana kerasnya kalian berjuang untuk bisa bersama, haruskah aku ingatkan bagaimana kalian hampir mati saat keluargamu bersikeras memisahkan kalian ? Dan bagaimana dengan Bas, jangan menuruti emosi sesaat"
"Justru karena Bas aku mengambil jalan ini, hidupnya akan lebih mudah jika aku tidak bersamanya" Beam tertunduk lesu.
"Ia belum mengerti Beam, ia masih terlalu muda jadi sering kali ia tidak sadar dengan apa yang dilakukannya. Aku mohon bersabarlah dan pikiran lagi dengan kepala dingin".
Beam memandang jauh ke depan, menghembuskan nafas lelah. setelah mendengar kata-kata Ming, sejenak ia ragu atas apa yang ia usahankah beberapa hari ini.
"Aku tak ingin berpisah dari suami dan anakku tapi bagaimana jika mereka yang tak menginginkanku lagi? Bahkan kau sudah menyaksikan dengan mata kepalamu sendiri?".
Kata-kata Beam tadi sukses membungkam Ming. Ia tak mampu menjawabnya. Beam benar, Forth nampak asik dengan masa lalunya, menikmati nostalgia sehingga tanpa ia sadari hal itu telah menyakiti orang terdekatnya yaitu Beam.
"Aku hanya ingin yang terbaik untuk kalian, karena kalian adalah sahabatku". Beam tersenyum tulus mendengar ucapan Ming, tapi mendadak senyumnya memudar.
tepat disana di halaman parkir gedung suaminya, seorang wanita keluar dengan terburu-buru. Beam mengenali wanita itu.
"Pink,."gumam Beam tak percaya.
Ming mendongak menatap Beam,bak melihat hantu Beam terpana melihat suaminya mengantar mantan tunangannya hingga ke mobil. Ming mengikuti arah pandang Beam dan
"Ohh Shit.."upat Ming tanpa sadar.
"Kau tahu tentang ini?"tanya Beam tajam.
"Beam aku,."
"Sial kau Ming.." sela Beam.
"kau sengaja menahanku disini karena kau tahu bahwa pink ada dikantor Forth, iya kan?" Marah Beam.
Ming gelagapan menanggapi pertanyaan Beam. Beam bangkit dan berjalan keluar cafe, Ming mencegahnya.
"Beam,. Dengarkan aku dulu,."
"Persetan denganmu, kalian memang brengsek,.!"maki Beam.
Ming mencengkram lengan Beam tapi Ming lupa jika Beam juga sama sepertinya, artinya ia memiliki tenaga yang cukup kuat sehingga pegangannya terlepas.
"Kau dan sahabatmu itu, serta mantan tunangannya, pergilah kalian ke neraka!"maki Beam seraya berlari meninggalkan Ming~yang tercengang mendengar upatannya barusan.
Beberapa detik kemudian ia baru tersadar dan dengan segera mengejar Beam yang telah menjauh.
"Sial kau Forth,.kau saja yang ke neraka" makinya sepanjang jalan.
*(P'Jane: pengacara)
💬⭐🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Mommy
FanfictionHanya segelintir cerita tentang lika-liku kehidupan keluarga Forth Jaturapoom. Warning !!! BL Story