5

3.3K 232 3
                                    

Ini hanya fiksi, khayalan V saja jadi jangan diambil hati.
Typo berserakan..

Bas terduduk lemas di tempat tidur, ada perasaan tidak enak saat ia menolak tawaran Mommy untuk mengantarnya tadi. Ia bisa melihat kekecewaan dimata Mommy-nya tetapi ia kembali menggelengkan kepalanya mengusir rasa bersalah itu, ia tetap berpikir bahwa yang ia lakukan adalah benar.
*

Tahun ajaran baru dimulai, semua siswa dikumpulkan di aula utama untuk mendapat pengarahan. Satu persatu petinggi sekolah memberikan ceramah yang membosankan, hingga seorang siswa tampan naik ke atas podium, sontak seluruh siswa terdiam dan memandang kagum kearahnya tak terkecuali Bas.

"Bas liurmu jatuh,."ujar Gun~teman yang baru dikenalnya tadi.

"Sialan,."upat Bas, Gun  dan yang lain terkekeh.

Bas terus memperhatikan siswa yag sedang berpidato di podium, memberikan sambutan selamat datang mewakili siswa tingkat 2. Tak banyak yang ia sampaikan, kemudian ia bergegas turun dan Bas tak melepaskan tatapannya hingga dengan tidak sengaja mereka bertemu pandang, Bas buru-buru mengalihkan pandangannya, pipinya merona menahan malu karena kedapatan memandangi kakak tingkatnya.

Setelah jam-jam yang membosankan, akhirnya mereka dibubarkan dan kembali ke kelas masing-masing guna melanjutkan proses belajar mengajar.
*
(Rumah sakit)
Berkali-kali Beam menghembuskan nafas lelah, ia memandang jauh kedepan tapi tatapannya kosong. Makanannya yang sedari tadi hanya diaduk-aduk hingga hampir tak berbentuk lagi. Ia masih penasaran tentang sikap Bas yang berubah padanya.

"Beam Jaturapoom !!"teriak Kit.

Beam terperanjat dan secara refleks ia memukul Kit dengan sendok yang ia pegang. Kit mengaduh.

"Yah!!! Kenapa kau memukulku?sakit tahu,."kesal Kit.

"Salahmu, kenapa mengagetkanku"

"Aku sedari tadi memanggilmu, tapi kau tidak menyahut. Ada apa? "Tanya Kit, seraya menyuapkan sesendok penuh nasi ke mulutnya. Beam mengeleng lemah.

"Forth selingkuh?"tebak Kit yang sontak mendapat delikan tajam Beam, ia hendak memukul Kit lagi tapi kali ini ia menghindar.

"Jaga mulutmu Kitty!" Marah Beam, Kit mengangkat dua jarinya membentuk huruf V.

"Ini tentang Bas"ucapnya seraya menyandarkan punggung sempitnya.

"Ada apa dengan anak itu? ah,. Sekarang ia sudah SMU kan?".

Beam mengangguk dan lagi helaan nafas terdengar dari mulut mungilnya.

"Paraya School" lirih Beam.

"Asrama?" Seru Kit.

"Aku merasa ia sengaja memilih sekolah itu untuk menghindariku"jelas Beam.

Kit menautkan alisnya. "Menghindar darimu, kenapa?kau kan Mommy-nya,kita tahu bagaimana manjanya anak itu padamu tapi mengapa kau berpikir seperti itu?"

"Akhir-akhir ini, ah bukan,. semua sudah berlangsung cukup lama,aku merasa ia sengaja berusaha mengindar dariku, ia tak mau berlama-lama atau bermanja-manja denganku dan sekarang semakin terlihat nyata".

"Jangan berpikiran buruk, mungkin Bas merasa ia sudah dewasa jadi malu untuk bermanja-manja lagi denganmu"

"Tapi tidak Dengan Forth, ia bisa melakukannya dengan Forth tapi denganku?bahkan ia tak mau pergi berbelanja denganku lagi"

"Beam, jangan terlalu dipikirkan anak seusia Bas memang sedang mengalami masa pubertas, pencarian jati diri, dan mereka merasa sudah besar jadi mereka ingin melakukan sesuatu tanpa bantuan orang dewasa. Mereka juga cenderung lebih senang berkumpul dengan teman sebayanya dari pada dengan keluarganya, kukira itu hal yang wajar"jelas Kit.

"Ohhoo,. Aku tidak tau kalau aku sedang berbicara dengan dr. Kitty" ejek Beam.

"Sialan kau,.!"seru Kit, melempar tisu bekas pakainya kewajah Beam yang disambut kekehan sang kawan.
*
💬⭐🙏

MommyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang