Mommy

21

Ini hanya fiksi, khayalan V saja jadi jangan diambil hati.
Typo berserakan..
Perhatian.. !!!
V kasih kesempatan buat kalian jadi anak dari MingKit. Jadi jika kamu ketemu tulisan seperti ini "P(namamu)", maka ganti jadi nama kamu sendiri. Gender : suka-suka kamu.😋✌️

Ia menyesali perbuatannya yang telah menyakiti hati orang yang telah mengasuh dan membesarkan selama ini.
"Mommy"gumam Bas disela tangisnya.

*(Rumah sakit)

Bas menatap bangunan rumah sakit itu dengan perasaan gugup. ia sebenarnya tidak suka datang kesini, aroma obat-obatan itu membuatnya mual.

Dengan perasaan ragu, Bas melangkah memasuki gedung itu. Segera aroma obat-obatan menyergap indera penciumannya dan ia menutup hidungnya dengan saputangan yang ia siapkan dari tadi.

Ada banyak orang berlalu lalang disini, ada yang berdarah-darah, ada yang menangis dan ada juga menjerit-kesakitan. Bas memandang ngeri orang-orang itu, kepalanya tiba-tiba pusing.

"Anak Mommy,.!!" Seru seseorang seraya merangkulnya.

Bas mengerjapkan matanya mengenali orang tersebut.
"P(namamu),.!"teriak Bas senang.

semua mata tertuju pada mereka, P(namamu) menunduk malu seraya meminta maaf karena teriakan Bas tadi, dengan segera ia menyeret anak Mommy itu menjauh.

P(namamu) adalah anak aunty Kit dan uncle Ming, dia lebih tua 3 tahun dari Bas. Sementara ini P(namamu)sedang melanjutkan studinya diluar negeri.

"Kau membuatku malu,."ujar P(namamu) kesal.

Bas cengengesan sambil mengangkat jarinya membentuk huruf V.
P(namamu) menyeret Bas ke sebuah cafe yang tak jauh dari rumah sakit. Ia hafal betul jika anak manja ini sangat anti dengan bau-bauan rumah sakit, walaupun ibunya seorang dokter. Separah apapun Bas sakit, ia lebih memilih dirawat dirumah daripada di rumah sakit dan itu mutlak.

"P(namamu) kapan pulang dari Inggris?"tanya Bas sambil menyeruput milkshake coklatnya.

"Baru 2 hari P' pulang, maaf belum sempat ke rumahmu" ujar P(namamu).

"Apa yang kau lakukan di UGD tadi?"tanyanya kemudian.

Bas mengaduk-aduk minumannya dan tertunduk lesu.

"Bas mencari Mommy, Bas tidak tahu dimana ruangannya".

P(namamu) mengelengkan kepalanya, anak manja ini batinnya.
"Mommymu itu dokter residen dan ruangannya berada dilantai atas gedung sebelah, bukan disana. Kalau Bas tidak tahu kan bisa bertanya pada suster atau pegawai yang lain, mereka semua mengenal Mommy-mu"jelas P(namamu). Bas tidak menjawab, ia merutuki kebodohannya.

"Tapi bukannya Mommy Bas tidak ada di rumah sakit sekarang?Dia sedang mengikuti seminar di luar kota dan beberapa hari lagi baru kembali?". Bas membulatkan matanya, tak percaya dengan apa yang didengarnya.

"Kau tidak tahu?"tanya P(namamu) heran. Bas mengelengkan kepalanya.

"Sudah berapa Minggu ini Mommy tidak pulang, terjadi sesuatu"ucap Bas sedih.

P(namamu) menautkan alisnya tak mengerti. Bas menatap P(namamu) sejenak, dan kemudian ia menceritakan semua yang terjadi pada keluarganya akhir-akhir ini.

P(namamu) menatap Bas tak percaya bagaimana bisa hal itu terjadi pada keluarga Bas. Bagi P(namamu),Keluarga Bas merupakan contoh keluarga idaman, mereka selalu hidup rukun dan harmonis, berbanding terbalik dengan keluarganya yang selalu gaduh karena sang kepala keluarga yang terlalu hiperaktif, selalu mengganggu anggota keluarga yang lain yang akhirnya sang istri selalu mengomelinya.