Ini hanya fiksi, khayalan V saja jadi jangan diambil hati.
Typo berserakan.."Hentikan Forth,.kau memang brengsek,aku membencimu"ucap Beam tersengal-sengal.
Ahh,.!!
*Ahh,.!!
Beam mendesah tertahan saat Forth menggigit gemas tonjolan didadanya, dan ia pun kembali mengupati Forth.
Forth membuka paksa atau lebih tepatnya merobek pakaian mahal Beam dan membuangnya ke sembarang arah. Sejenak ia tertegun, menatap tubuh polos istrinya yang sudah lama ia rindukan.
Tak pernah ia pungkiri, tubuh istrinya itu benar-benar indah. Halus, lembut, putih bersih tanpa noda, benar-benar tak ada cela disana.
Dan meskipun telah berkali-kali ia menjamahnya tetapi tubuh istrinya tetap tidak berubah, malah semakin indah dimatanya. Beberapa kali ia menelan ludahnya tanpa sadar. Dengan perlahan ia membelai tubuh telanjang Beam, sontak bulu roma Beam meremang.
"Forth, hentikan..."teriak Beam.
Forth menulikan pendengarnya, tangannya tetap bergerilya di tubuh Beam. Beam memejamkan matanya erat seraya menghindar dari sentuhan jari-jari panjang suaminya. Saat jari-jari panjang Forth itu hampir mencapai titik paling sensitif ditubuhnya, Beam kembali berteriak.
"Forth, cukup... hentikan!!" Teriaknya marah.
"Diam.. !!!" Bentak Forth.
"Tutup mulutmu !! Biarkan aku yang bekerja dan kau.... cukup nikmati saja!" Ucap Forth ~Yang mulai jengah dengan penolakan-penolakan dari istrinya.
Kemudian Forth merendahkan tubuhnya, menyelipkan kepalanya di antara kedua tangan Beam yang terikat dan mencium kasar bibir mungil Beam yang sedari tadi mengoceh.
"bibir mungil ini lebih baik mendesah dari pada mengoceh hal-hal yang tidak perlu"
Bisiknya diantara ciuman panas mereka.Dan kembali Forth meraup benda mungil itu dan menyelipkan lidahnya diantara celah bibir Beam.
Namun tiba-tiba tubuh Beam menegang, tanpa sengaja ia menancapkan kuku-kukunya pada punggung lebar suaminya, ia mencengkram kuat seolah-olah mencari pijakan untuk menyalurkan rasa yang ia rasakan saat ini. Beam merasakan sakit yang teramat sangat ditubuh bagian bawahnya."Forth sakit,. Hentikan,.!!!"teriak Beam.
Forth 'melakukannya' tanpa persiapan dan dengan sedikit pemaksaan. Beam berontak, tubuhnya terasa terbelah saat benda tumpul itu mencoba memasuki tubuhnya.
"Hentikan Forth,."
Beam tak kuasa menahan air matanya, Forth benar-benar brengsek, ia tidak main-main dengan perkataannya.
"Kau ingin lari dariku,hah?larilah... Lari sejauh yang kau bisa, tapi yang pasti sekarang.. akan kubuat kau tak bisa berjalan dengan benar.."ucapnya seraya menghujam Beam tanpa ampun.
Makian dan desahan terdengar silih berganti seiring makin intensnya gerakan Forth. Serapat apapun Beam menutup mulutnya tetap saja desahan demi desahan lolos dari bibirnya.
Ahh,.!!
Beam mendesah panjang saat ia mencapai puncaknya. Ia tidak tahu lagi itu untuk yang keberapa kalinya. Dan saat ia masih merasakan getaran-getaran dari sisa orgasme-nya, ia melihat Forth merendahkan tubuhnya dan membenamkan wajahnya diceruk lehernya. Beam sudah sangat tahu jika Forth sudah seperti ini, itu artinya ia sudah semakin dekat dan benar saja, Forth mengigit dan mengeram berat saat ia mencapai puncaknya.
Argghh...!!!!
Forth merebahkan tubuh lelahnya disamping Beam, nafasnya naik turun tak beraturan dan sesekali ia menciumi tubuh polos Beam.
Tadinya Beam sempat berpikir ini akan berakhir saat Forth mencapai klimaksnya tapi ternyata tidak..
Forth benar-benar ingin membuatnya tidak bisa berjalan dengan benar. Selang beberapa menit, Forth kembali melakukan hal yang sama pada tubuhnya, melakukannya dengan bermacam gaya yang tentu saja mengundang kembali makian dan desahan dari mulut mungilnya..
*
💬⭐🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Mommy
FanficHanya segelintir cerita tentang lika-liku kehidupan keluarga Forth Jaturapoom. Warning !!! BL Story