Ini hanya fiksi, khayalan V saja jadi jangan diambil hati.
Typo berserakan..Forth menyandarkan punggungnya di sofa. Ia melirik jam di dinding, pukul 3 pagi dan tak sedikitpun ia merasakan lelah.
"Dimana kau Beam?" Lirihnya dan tak terasa air mata membasahi pipinya.
*Berhari-hari kemudian Forth masih belum menemukan keberadaan Beam, ia sudah menyusuri seluruh negeri tapi tatap tak menemukan hasil, Beam bak ditelan bumi. Tapi satu hal yang Forth yakini adalah Beam masih dinegara ini karena ia sudah menutup semua akses Beam keluar negari,sebab akan lebih sulit menemukannya jika ia meninggalkan negara ini.
Forth juga menelusuri jejak Beam memalui kartu kreditnya tapi sayang hingga saat ini Beam tidak menggunakannya.
"Hai buddy,.!!"sapa seseorang yang masuk tanpa permisi.
"Ming,. "
"Bagaimana keadaanmu?"
"Seperti yang kau lihat, kawan" jawab Forth lesu.
Ming menatap iba kawannya itu, terlihat jelas lingkaran hitam dibawah matanya. wajahnya lebih tirus dan sedikit kurang terawat.
"Aku punya sedikit informasi tentang Beam"
"Benarkah?apa?bagaimana?" Tanya Forth antusias.
"Tenang kawan,.!" Ucap Ming terkejut.
"Kit memberitahuku bahwa Beam baik-baik saja dan untuk sementara ini biarkan ia sendiri, jika sudah waktunya ia akan menemuimu" jelasnya.
Forth kembali terduduk lemas dikursinya, kembali Ming menatapnya perihatin.
".. ia juga ingin kita menarik orang-orang kita, ia bilang ia bukan buronan jadi tidak perlu menggerakkan massa sebanyak itu, ...dan juga katakan pada Bas, ia menyayanginya" tambah Ming.
Forth mengusap kasar wajahnya, ia tak habis pikir kenapa Beam tak menghubunginya langsung, kenapa harus melalui Kit.
Saat ia bergulat dengan pikirannya seorang wanita cantik masuk tanpa permisi. Forth dan Ming terkejut, mengapa dia ada disini pikir mereka.
"Aku bukan malaikat maut, reaksi Kalian terlalu berlebihan"ucapnya sesaat pintu tertutup.
"Aww,. Maafkan kami P, kami tidak tahu kalau P akan datang,." Ucap Forth seraya berdiri~menyambut salah satu kerabatnya itu,ia P'Jane.
P'Jane menghampiri Forth dan ...Bhukk ,.!!!!!!!!
Sebuah tinju melayang ke pipi Forth, Forth mengaduh dan sang pelaku nampak tidak peduli, ia mendudukkan pantatnya disebelah Ming, yang sedang mengagakan mulutnya.
"Aw P, ini menyakitkan!!"seru Forth~memegangi sebelah wajahnya.
"Itu belum seberapa. apa yang kau lakukan pada adik iparku, brengsek?" Ucapnya galak, terlihat jelas kemarahan diwajahnya.
Forth kembali ketempat duduknya seraya meringis, Ming memberinya selembar tissu guna menghapus darah disudut bibirnya.
"Beberapa Minggu yang lalu Beam mendatangiku di kantor, ia melakukan konsultasi masalah perceraian" ucap P Jene, sontak Forth membulatkan matanya.
"Aku bertanya pada Ming apa yang terjadi pada kalian, tapi manusia satu ini tak bisa diharapkan"tambahnya seraya melirik Ming, Ming mengalihkan pandangannya.
"Dan kemarin ia menghubungiku dan memintaku mengurus perceraiannya". Ucap P'Jane kesal, lebih tepatnya kecewa.
Bak disambar petir, Forth tidak bisa menutupi keterkejutannya, rahangnya mengeras menandakan emosi telah sampai ke ubun-ubun,Beam telah keterlaluan batinnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Mommy
FanfictionHanya segelintir cerita tentang lika-liku kehidupan keluarga Forth Jaturapoom. Warning !!! BL Story