Ini hanya fiksi, khayalan V saja jadi jangan diambil hati.
Typo berserakan..Forth benar-benar ingin membuatnya tidak bisa berjalan dengan benar. Selang beberapa menit, Forth kembali melakukan hal yang sama pada tubuhnya, melakukannya dengan bermacam gaya yang tentu saja mengundang kembali makian dan desahan dari mulut mungilnya..
*Jam 4 dini hari, Beam terbangun dan merasakan seluruh tubuhnya remuk terutama bagian pinggangnya. ia melenguh merasakan ngilu di sekujur tubuhnya. Ia tidak tahu sampai jam berapa Forth mengerjai tubuhnya karena ia sudah pingsan duluan saat Forth mencapai klimaksnya yang ke 3.
Perlahan Beam memindahkan lengan Forth yang melingkar dipinggangnya, ia mencoba duduk. ia merasakan nyeri dibagian bawah sana, ia mati-matian menahan suaranya agar tak membangunkan bison tampan yang terlelap disampingnya.
Ia meneliti tubuhnya, sekarang ia sudah berganti dengan piama tidur. Sebuah senyum tipis terbentuk di sudut bibirnya, Kebiasaan lama yang tak berubah batinnya. Iya.. Jika mereka melakukan olahraga malam, maka yang akan membereskan sisa kekacauannya adalah Forth,seperti yang terjadi sekarang. tubuhnya tidak lengket lagi dan telah berganti pakaian yang bersih.
Beam kembali meringis saat ia melakukan gerakan mendadak. ia hendak mengambil botol obat pereda nyeri dan beruntung Forth masih menyimpannya ditempat yang sama dan setelah meminum obatnya Beam beranjak dari tempat tidur, yang ada dipikirannya adalah anaknya, Bas.
Bas pasti merasa sedih melihat orang tuanya bertengkar seperti kemarin dan sekarang ia ingin melihat keadaannya.
Dengan tertatih dan merambat di dinding akhirnya Beam sampai di kamar Bas. kamarnya terkunci, sudah kuduga batin Beam. ia sudah menyiapkan kunci cadangan karena ia hapal kebiasaan anaknya jika sedang sedih.
Cklek,.
Pintu terbuka, nampak anak semata wayangnya yang tertidur dengan jejak air mata di pipinya. Beam menghampirinya dan ikut berbaring disebelahnya.
Ia melepas headset yang melekat di telinga Bas."anak pintar... " gumam Beam seraya membelai sayang wajah anaknya.
Bas merasa terusik dan perlahan ia membuka matanya.
"Mommy,." Panggilnya dengan suara serak, Beam tersenyum, matanya mengembun.
"Mommy tidak apa-apa?". tanyanya khawatir.
Beam menggeleng "Mommy tidak apa-apa sayang, tidurlah,."jawabnya seraya mendaratkan ciuman di wajah Bas.
Bas memeluk ibunya, membenamkan wajahnya di dada sang ibu. sesuatu yang sudah lama tidak ia rasakan~ kehangatan pelukan seorang ibu yang telah membesarkannya sepenuh jiwa dan raga.
Beam mengusap pelan rambut Bas hingga anak itu jatuh tertidur dan tidak berapa lama ia pun ikut menyusul Bas ke alam mimpi seraya memeluk erat anak kesayangannya itu...💬⭐🙏

KAMU SEDANG MEMBACA
Mommy
FanfictionHanya segelintir cerita tentang lika-liku kehidupan keluarga Forth Jaturapoom. Warning !!! BL Story