26

4K 251 5
                                    

Ini hanya fiksi, khayalan V saja jadi jangan diambil hati.
Typo berserakan..

Ia menatap ponselnya, mencoba sekali lagi menghubungi istrinya dan untuk sekian kalinya ia tidak mendapatkan jawaban. Ia mencoba mengirimkan pesan memberitahu bahwa sang anak sedang sakit,namun pada menit berikutnya, ia tak kunjung mendapatkan balasan.
Baiklah Beam jika ini maumu..
*

Keesokan harinya Godt datang berkunjung ke rumah Bas. Ia merasa risih saat sang kepala keluarga rumah ini terus menatapnya seolah-olah ia adalah seorang pencuri yang tertangkap basah.

"Uncle boleh Godt bertemu Bas ?" Tanyanya ragu.

Forth berdecak kesal. Godt menghembuskan nafas berat, benar kata Mamanya, jalannya tidak akan mudah. Akan sangat sulit untuk mengalahkan kasih sayang seorang ayah terhadap anaknya dan naasnya ia harus berhadapan dengan seorang Jaturapoom yang terkenal dengan sifat posesifnya.

"Oh ya uncle, mama dan papa titip salam untuk uncle dan P' Beam" ucapnya kemudian, seketika Godt mendapatkan perhatian Forth.

"Apakah aku mengenal mereka ?". Ujar Forth bingung dan Godt mengangguk.

"Papa dulu satu kemplotan dengan uncle, beliau bilang dulu kalian sering berkelahi bersama". Forth mengerutkan keningnya, mencoba mengingat nama-nama sahabatnya dulu.

"Harusnya uncle sudah tahu dari nama belakangku " ucap Godt terkekeh.

"Nama belakangmu? God Paraya ? Paraya?,.. ohhoo,kau Paraya, kau anak Singto " serunya saat berhasil menemukan jawabannya.

"Bagaimana kabar mereka, aku sudah lama tidak bertemu mereka?"

"Mereka baik, mereka baru kembali dari China beberapa hari yang lalu "

Forth mengangguk mengerti, ia tidak bermaksud melupakan temannya yang satu itu , tapi karena Singto tidak tidak tinggal disini jadi mereka jarang bertemu terakhir kabar yang ia dapat bahwa temannya itu menetap di China.

"Aku sudah lama tidak bertemu dengan ayahmu,." Ujar Forth.

Godt mengangguk mengerti, "iya, beliau juga rindu dengan teman-teman Engineering-nya dulu".

Forth tersenyum, selintas bayangan masa lalu tantang teman-temannya hadir dibenaknya, tentang betapa nakalnya mereka dulu, berkelahi, minum-minuman, gonta ganti pasangan, dan masih banyak lagi tetapi walaupun demikian mereka tidak melupakan tugas mereka sebagai mahasiswa. Buktinya mereka dapat menyelesaikan pendidikan tepat waktu bahkan ada yang mendapat predikat cumlaude seperti dirinya,singto dan Ming.

Melihat senyum Forth, Godt merasakan adanya angin segar menghampirinya, dengan menjual sedikit nama orang tuanya ia berharap bisa diberi kemudahan untuk melancarkan misinya. Namun angin itu hanya selintas saja dan segera berlalu.

"Jangan pernah berpikir aku akan memberimu kemudahan hanya karena kau anak temanku, itu tidak berpengaruh. Mengerti !!" Tegas Forth, Godt mengangguk lemah. Gagal  batinnya.
*
(Bermenit-menit kemudian)
Setelah interogasi yang panjang, Godt akhirnya diperbolehkan bertemu dengan Bas. Berbagai makan sehat dan buah disiap mama Godt untuk calon mantunya, Godt terkikik sendiri mengingat betapa hebohnya Mama Krist saat tahu Bas sakit, tadinya ia berencana menjenguknya tapi tiba-tiba ia mendapat telpon dari kantor yang mengharuskannya ke sana secepatnya.
Qwerty
Tidak sulit menemukan kamar Bas, pintu bercat biru dengan papan nama bergambar Keroppi bertuliskan Bas Zone.
Godt mengetuk pintu tetapi tidak ada sahutan, apa dia tidur pikirnya. Kemudian ia mencoba lagi tetapi tetap sama saja. Ia memberanikan diri membuka pintu secara perlahan namun alangkah terkejutnya ia, Godt menemukan Bas dalam keadaan setengah sadar, tubuhnya lemah dan kesulitan bernafas.

"Bas, apa yang terjadi ?" Serunya, raut kecemasan terlihat jelas di wajahnya. Bas mencoba mengatakan sesuatu tapi tidak bisa. Dengan segera Godt berlari dan berteriak memanggil Forth, dengan melihat wajah panik Godt, Forth tahu terjadi sesuatu dengan Bas. Bergegas ia menuju kamar Bas, dan reaksi yang sama terjadi bahkan lebih parah. Ia panik melihat anaknya yang terbaring lemah dengan wajah memerah.

"Paman Lee telpon Beam " perintah Forth.

"Baby bertahanlah sayang " ucapnya bergetar.

Paman Lee mencoba menghubungi Beam tapi tidak di angkat. Mendengar hal itu seketika emosi Forth naik, ia mengepalkan tangannya, kau keterlaluan Beam.

Godt mencoba menghubungi Kit, sesaat terhubung Godt langsung menyela, "aunty Kit, Bas,.. " ucapnya terbata-bata. Kit menatap bingung ponselnya.

"Godt ada apa ?"

"Aunty,. Alergi.Bas.kambuh". akhirnya Godt dapat mengatakannya.

"Seberapa parah ? " ucap Kit Seraya mengambil peralatannya,

"Tubuhnya lemah dan ia kesulitan bernafas" jelas Godt bergetar.

"God tenangkan dirimu, aunty segera kesana, dengarkan instruksi aunty,." Ujar Kit, memberi penjelasan pada Godt.
*
Rumah sakit(Beam)

Dug,..!!

Beam terpaku menatap kertas laporan ditangannya, ia memegang dada kirinya seketika perasaan tidak enak menyergap hatinya. Perasaan yang sama yang pernah ia rasakan bertahun-tahun yang lalu.

Ada apa ini ?

Ia merasa tidak nyaman, Tuhan semoga tidak terjadi sesuatu yang buruk doanya.

"dr. Beam Anda baik-baik saja ?"

Tanya perawat yang menatapnya cemas, Beam menggeleng dan tersenyum mengisyaratkan bahwa ia baik-baik saja. Beam mencoba berkosentrasi kembali pada pekerjaannya. Setelah mengecek kondisi pasiennya Beam kembali ke ruangannya.

Ia menepuk dahinya karena melupakan ponselnya di atas meja. Ia melihat begitu banyak panggilan yang masuk, terakhir dari Kit. Beam mencoba menghubungi Kit dan tersambung.

"Kit ada apa ?" Ucapnya sesaat telpon terhubung.

"Beam, alergi Bas kambuh ". Mendengar kata-kata Kit, Beam terduduk lemas.

"Bagaimana keadaannya ? Seberapa parah ? Apa dia baik-baik saja ?" Cecar Beam panik.

"Beam tenang, aku baru sampai dirumahmu "

"Aku akan segera kesana,." Ucap Beam cepat.

namun belum sempat ia beranjak seorang perawat masuk dan memberitahukan bahwa salah satu pasiennya kritis, kembali Beam terduduk lemas, inilah resiko dari pekerjaannya, kau selalu dihadapkan dengan dua pilihan.

"dr. Beam,. Capatlah !!! teriak perawat itu, yang membawa Beam kembali ke dunia nyata.

"Beam lakukan tugasmu, aku akan mengurus Bas" seru Kit di ujung telepon.

"Baiklah, kabari aku terus perkembangannya ".

Beam menutup telpon dan segera keruangan pasiennya, ia juga harus berjuang menyelamatkan nyawa pasiennya.
*
💬⭐🙏

MommyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang