Ini hanya fiksi, khayalan V saja jadi jangan diambil hati.
Typo berserakan..Bas memandang punggung sempit Mommy-nya, ia merasakan ada suatu perasaan yang mengganjal hatinya tetapi ia tidak tahu apa itu. Ia memandang sendu punggung sempit itu hingga hilang dibalik pintu.
"Mom,."lirihnya.*(rumah sakit~Hari festival)
"Apa yang kau lakukan disini Beam? Bukankah hari ini kau off?"kaget Kit saat melihat Beam berada di atap gedung~tempat mereka biasa melepas penat.
"Aku merindukan tempat ini dan kau,."jawabnya terkekeh.
"Sial kau,."maki Kit.
Kit menghampiri Beam dan duduk disebelahnya.
"Apa yang akan kau lakukan selanjutnya? wanita itu sudah menabuh genderang pertempuran denganmu?" Tanya kit.
Beam terkekeh"sepertinya aku akan kalah dan melepas semuanya".
"Beam,.!"seru Kit tak percaya.
"Kau tahukan,semua yang dikatakannya adalah fakta ,dalam hubungan sejenis seperti kita memang memiliki banyak kelemahan, aku tidak memiliki kekuatan untuk melawannya"
"Kau punya anak dan suamimu"desak Kit.
"Hehe, iya kau benar, aku punya suami yang ternyata diam-diam sering pergi dengan matan tunangannya dan seorang anak yang malu mengakuiku sebagai orang tuanya"lirih Beam.
"Beam bicarakan ini dengan Forth"saran Kit.
"Sudah kucoba, menurutnya aku terlalu mengada-ada"ucap Beam seraya merebahkan tubuhnya dilantai.
Kit menatap Beam iba, ia tidak menyangka sahabatnya bisa menghadapi ujian seperti ini. Sebenarnya Ia masih ingin berkata tetapi ia menahannya, karena ia melihat ada anak sungai disudut mata Beam.
*(Sekolah Bas)
Beam POV
Apa yang aku lakukan disini, batinku. Tanpa sadar aku berkendara tanpa tentu arah dan disinilah aku sekarang. Aku berada di parkiran sekolah Bas.
Begitu ramai disini,berbagai kesenian ditampilkan, ada drama,seni rupa,game dan beberapa stand menjual pernak-pernik dan berbagai macam jajan. Aku berkeliling mencari keberadaan anakku hingga aku melihat God. Ia nampak sibuk melayani beberapa fansnya untuk berpoto,Ia sudah seperti artis. Ia melihatku dan melambaikan tangan.
"Kau datang P?"siapanya ramah seraya memberi salam padaku. Aku mengangguk membalas salamnya.
"Sepertinya kau sibuk sekali?"sindirku, ia terkekeh.
"Iya P', teman-temanku menumbalkanku menjadi penjaga stand",aku menautkan alisku.
"Kami menjual kue dan limun, jika ada yang membeli 5 paket kue maka mereka boleh berpoto denganku" keluhnya, aku tertawa mendengar penuturannya
"Dan sepertinya, stand kalian laku keras,. Kasian kau"ucapku terus tertawa,
"Tertawa terus saja P,. P' jahat"kesalnya.
"Oh ya P, sebentar lagi Bas tampil, kita kesana"ucap God antusias,
"Tidak God, aku harus pergi.aku hanya mampir"
"P' yakin?hari ini Bas akan tampil dengan bandnya,ini penampilan perdananya ia akan senang jika ia tahu P datang"
Benarkah?batinku
Melihatku yang berpikir terlalu lama akhirnya God menyeretku kesebuah aula, sudah banyak orang yang berkumpul,ramai sekali. beruntung aku datang bersama bintang sekolah jadi kami mendapat sedikit kemudahan dan tempat yang strategis. Dari sini kami bisa melihat dengan jelas band sekolah yang baru dibentuk itu.
Tidak berapa lama acara pun dimulai, yang diawali dengan penampilan solo Siswa tingkat 3, kemudian tingkat 2 dan akhirnya perwakilan dari tingkat 1, yang diwakili Bas dan kawan-kawan.
Aku memperhatikan penampilan anakku diatas panggung, ia tampak gagah dan tampan, tanpa kusadari senyumku terkembang. Aku merekam aksi mereka dipanggung dengan kamera ponselku dan hal yang sama juga dilakukan God, kami terfokus pada satu orang yaitu Bas.
Mereka membawakan beberapa lagu dan semua orang sangat menyukainya. Setelah lagu terakhir selesai mereka pergi kebelakang panggung, aku dan God mencoba menghampirinya tapi langkahku terhenti, aku mencengkram erat ponselku.
Sungguh pemandangan yang sangat menyayat.Disana aku melihat contoh keluarga bahagia, siapapun pasti merasa iri melihatnya.
Disana, dimana anak dan suamiku serta mantan tunangannya sedang tertawa bahagia. Senyum terus terkembang dibibir merahnya, anakku begitu nyaman berpelukan dengan mantan tunangan ayahnya dan sang ayah tak henti-hentinya mengabadikan momen itu.
Kalian tau bagaimana perasaanku saat ini?
Sesak..
Dengan perlahan aku melangkah mundur, meninggalkan aula. Tak terhitung berapa banyak orang yang memakiku karena menabrak mereka. Aku tak sanggup lagi menyaksikannya, kembali mereka mengiris hatiku.
Beam POV end.
*
Kit berlari menyusuri lorong rumah sakit, ia tidak menghiraukan peringatan suster yang melarangnya berlari yang ada di otaknya sekarang adalah segara menemui sahabatnya diruangannya.Brakkkk.!!!!!
Suara pintu dibuka dengan tidak elitnya menampakkan sosok manusia berdimple yang tengah mengatur nafasnya. Beam yang sedang memeriksa laporan menatapnya terkejut.
"Yahh,. Ai Kitty apa yang kau lakukan ,aku tidak mau gajiku dipotong kalau sampai pintu itu rusak"seru Beam tak terima.
"Akan ku suruh Ming menggantinya kalau benar itu rusak" ujar Kit.
kemudian ia menghampiri Beam dan menyerahkan selembar kertas didepan wajah Beam.
"Jelaskan ini ai Beam?".perintahnya.
Beam mengenali kertas itu karena ialah pemiliknya."bukankah disana sudah tertulis jelas ?"
"Aku tahu Beam,tapi yang ingin kutahu adalah kenapa kau mengajukan diri untuk pergi kesana?" Seru kit kesal.
"Kenapa ? Karena disana sedang butuhkan tenaga medis dan itulah kita" ucap Beam berdiplomasi.
"Dan kenapa harus kau, kau baru menjadi dokter residen dan kau ingin melepaskan itu? berpikirlah dengan jernih, Beam"
"Saat aku kembali aku akan mendapatkannya lagi bahkan posisi paling tinggi disini"sombong Beam.
"Kau ingin posisi tertinggi?akan aku berikan, aku akan menyuruh Ming mengangkatmu menjadi kepala rumah sakit ini, jadi kau tidak perlu pergi kesana".
Beam tersenyum menanggapi sahabatnya itu, ia tahu sahabatnya mengkhawatirkan dirinya. Beam memeluk Kit.
"Terimakasih telah mengkhawatirkan aku kawan, tapi keputusanku sudah final. Aku berharap dengan kepergian ku ini akan membawa kebahagiaan untukku dan ,."
Beam tak mampu meneruskan kata-katanya, bulir bening melesak keluar dari kelopak matanya.
Kit semakin erat memeluk Beam, sekarang ia bisa mengerti alasan sahabatnya mengajukan diri menjadi sukarelawan ke selatan negara ini, daerah terjauh yang membutuhkan uluran tangan mereka.
*💬⭐🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Mommy
FanfictionHanya segelintir cerita tentang lika-liku kehidupan keluarga Forth Jaturapoom. Warning !!! BL Story