Malam minggu, dan Taehyung menepati janji. Jemput Jungkook di rumahnya jam 7 malam. Bahkan sejak satu jam yang lalu ichi terparkir cantik didepan rumah. Si pemiliknya duduk diatas jok motor, ditemani satu batang rokok yang dijepit di tangan dan smartphone seperti biasa.
"Kak? Kenapa gak masuk?"
Lima menit setelah jam tujuh tepat, si malaikat kelinci keluar untuk menghampiri dengan seulas senyum di wajah manisnya. Bahkan Taehyung sempat dibuat terpesona padahal penampilan Jungkook terbilang sederhana. Cuma memakai kemeja kuning yang dipadukan dengan jeans biru muda, dibalut mantel hitam tebal dan syal dengan warna senada. Surai hitamnya sedikit teracak, tertiup sayup angin yang menambah kesan estetik pada rupa yang nyaris sempurna. Kulit putihnya sedikit kemerahan di bagian pipi, efek dingin dari angin malam hari.
Taehyung tatap Jungkook lekat, memfigur wajah manis calon pacarnya setiap inchi. Mulai dari mata bulat yang berbinar polos, hidung bangir yang memerah di puncaknya, dan berakhir salah fokus tepat di bibir. Merah mengkilap penuh, melengkung manis dengan gigi kelinci yang mengintip. Kemudian lanjut memperhatikan dari atas sampai ke bawah, dan Taehyung menyimpulkan satu frasa;
Jungkook-nya cantik.
Terlampau manis untuk penampilan maskulin seperti sekarang.
"Eh? Gak ah, malu sama mama."
"Lho, kenapa emangnya?"
Taehyung terkekeh, berdiri dari motor dan buang puntung rokoknya.
"Gak apa, malu aja. Nanti kalo lagi ganteng baru mau kenalin diri ke mama."
Jungkook menanggapi dengan tawa kecil, beralih fokus tatap Taehyung yang berdiri didepannya. Hoodie hitam, jeans denim biru dongker, dan sepatu converse abu seperti biasa. Helai rambut coklatnya sedikit teracak dan poninya diikat apel, Jungkook senyum menahan gemas.
"Sini rambutnya rapihin dulu,"
Taehyung geleng kepala, pasang wajah sok mencebik. "Gak mau,"
"Ish, sini. Malu nanti diajak jalannya."
Jungkook balas ketawa, lalu melangkah mendekat masih dengan senyum yang tersemat di bibir. Kemudian beranjak mengacak halus surai Taehyung, lepasin poni ikat apelnya lalu disisir perlahan dengan jemari.
Dari jarak yang sedekat ini, Jungkook bisa menatap lekat setiap detail dari lekuk wajah Taehyung. Lalu menyadari satu hal yang memang tidak bisa dibantah; Taehyung itu sempurna, terlampau indah untuk disebut sebagai manusia. Semua detail tentang wajahnya itu rupawan, terlalu mempesona. Jungkook merasa, tidak butuh waktu lama untuk Taehyung menarik hati orang lain pada pandangan pertama.
Kedua manik hazel yang berbinar polos, seakan menggumamkan keindahan cakrawala tanpa harus diucap kata. Hidung bangirnya yang menjulang dengan gurat tulang hidung yang sempurna, persis seperti angkuhnya puncak Mahameru. Juga bibirnya yang melengkung manis, merekah bak sakura di musim semi. Taehyung itu cantik, dan Jungkook suka segala sesuatu yang cantik.
Iya, termasuk Taehyung.
Hanya lewat sebuah tatapan intens, rasanya Jungkook sudah cukup dibuat porak-poranda. Degup jantungnya kacau, wajahnya bersemu dan terasa panas karena sialnya, pikirannya liar entah kemana.
"Masih betah liatin akunya?"
Jungkook mengerjap, kaget setelah sibuk dengan imajinasinya sendiri. "Eh? I-iya, engga kok."
Kekehan singkat dari Taehyung, Jungkook total tersipu malu. Beralih cubit pinggang Taehyung untuk mengalihkan perhatian.
"Udah ish! Yuk, berangkat?"

KAMU SEDANG MEMBACA
LOVERS ㅡVKOOK
Fanfiction[COMPLETED] Kalau udah terlanjur sayang, Jungkook bisa apa? bxb. Taekook. Minyoon (side-pairing). #1 in bottomjungkook #1 in toptaehyung