[Kindly play the song on media above]
"Kak?"
Ketukan pertama tidak memberikan respon, lantas Jungkook mengetuk lagi untuk kedua kalinya.
"Kak Taehyung, buka pintunya kak. Ini aku Jungkook."
Dan selanjutnya, seseorang yang dia khawatirkan itu muncul dari balik pintu, menampilkan wajah pucat dengan tatap sendunya. Lantas ketika tatap Jungkook jatuh tepat di manik hazelnya, yang bisa ia lakukan hanya tersenyum begitu tipis, seraya beranjak mengelus pipi tirus si mantan kekasih dihadapannya, lalu bergumam begitu halus.
"Hei, kenapa?"
Yang kemudian hanya direspon dengan sebuah pelukan ringkih dari si lawan bicara. Membuat Jungkook kemudian beranjak melingkarkan lengan untuk membalas peluknya, lalu mengelus halus puncak kepalanya.
Entah berapa puluh detik yang terlewati, dan Jungkook masih membiarkan Taehyung dalam peluknya menangis terisak dalam hening. Bahkan pelukannya mengerat, juga sesekali mengusap lembut punggungnya untuk sekedar menenangkan.
"Kak, aku disini sekarang. Ada apa? Kenapa sayang?"
Taehyung, untuk pertama kali, terlihat begitu lemah dihadapannya. Bahkan menangis dalam peluknya, tanpa suara. Hanya isak yang teramat pelan, yang menandakan bahwa ia sedang merasa sakit luar biasa. Rasanya Jungkook bisa ikut merasakan sakitnya bahkan di setiap kali Taehyung menghela nafas diantara isaknya. Perlahan, tangan Taehyung yang mengepal kuat hingga buku jarinya memutih digenggam lembut, lalu digantikan dengan jemarinya yang saling bertautan.
"Jungkook,"
Maka Jungkook berdehum tipis, lalu mengecup halus pucuk kepala Taehyung sebagai jawaban.
"Papa udah gak ada,"
Dalam isaknya, Taehyung bergumam begitu tipis. Yang sangat amat berhasil membuat Jungkook terdiam sepersekian detik, lalu ikut merasa begitu hancur setelahnya.
Lantas tautan jemari keduanya mengerat, diikuti dengan kecupan halus di pelipis Taehyung sebelum lengan Jungkook menyakup kedua pipinya perlahan. Disana tatap keduanya bertemu, dan Jungkook telak merasa begitu retak. Hancur, dan rasanya begitu sakit. Taehyung ada dihadapannya, menatapnya dengan sebuah senyum teramat tipis yang tersemat di bibir, yang sukses membuat bulir bening Jungkook ikut jatuh ketika balas menatap.
Dan saat itu, disana, Jungkook baru benar-benar menyadari kalau dirinya memang mencintai Taehyung sepenuhnya. Semua bagian dari dirinya, termasuk hancurnya Taehyung seperti saat ini. Dihadapannya, dalam peluknya.
"Aku mau pulang, Jungkook. Aku mau pulang, aku mau ketemu papa."
Dan rasanya, mungkin kalau bisa, Jungkook ingin memeluk Taehyung lebih erat dari peluknya saat ini. Menggenggam tangannya lebih kuat dari genggamannya saat ini, atau melakukan apapun yang bisa membuat bulir bening itu berhenti jatuh membasahi pipi kekasihnya. Rasanya begitu pilu. Sakit, dan ada bagian dari dirinya yang ikut hancur bersama dengan tangis Taehyungnya. Terlebih lagi, rasa sakit itu semakin menghujam hatinya ketika Taehyung masih menggumamkan kata yang sama; pulang.
"Jungkook, aku mau pulang. Aku harus ketemu papa sekarang. Aku mau pulang."
"Kak, hei. Liat aku, sayang liat aku."
Jungkook mengangkat wajah Taehyung perlahan, "Kita pulang, besok kita ketemu papa ya? Tapi jangan sekarang, ini udah terlalu malem."
Dan respon Taehyung masih sama, dengan kukuh menggeleng dalam isaknya, lalu menggumamkan kata pulang untuk kesekian kalinya. Maka saat itu, Jungkook beralih mendekatkan wajahnya, membuat kening mereka saling bersentuhan, dan membubuhkan satu ciuman halus di bibir Taehyung. Membiarkan dirinya kembali jatuh seutuhnya, masih untuk orang yang sama;
![](https://img.wattpad.com/cover/159809014-288-k339780.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVERS ㅡVKOOK
Fanfiction[COMPLETED] Kalau udah terlanjur sayang, Jungkook bisa apa? bxb. Taekook. Minyoon (side-pairing). #1 in bottomjungkook #1 in toptaehyung