Kalau biasanya ichi dan si pangeran kesayangannya yang suka bersantai mengarungi jalanan sore kota Seoul, kali ini giliran afro dan si bos favoritnya. Jimin, dengan senyum sumringah memacu scoopy hitamnya diatas jalanan Seoul yang cerah. Berbalut parka hitam dan syal berwarna senada yang menghangatkan tubuh diantara sayup angin yang menusuk. Sempat berhenti di penghujung jalan beberapa kilometer dari cafe kesayangan, menghampiri sebuah toko yang sempat dikunjunginya secara tidak sengaja bersama si gula batu beberapa hari lampau; toko hadiah Natal.
"Jimin, liat. Syalnya lucu ya?"
Si gula batu menghampiri Jimin dengan langkah kecilnya, sekedar untuk menunjukkan sebuah syal rajutan tangan berwarna merah maroon.
Alis Jimin mengkerut, "Maroon, Yoon? Seriously? Bukannya warna yang kamu bilang lucu itu gak jauh-jauh dari item sama abu ya?"
Dan waktu itu Yoongi balas tersenyum, menunjukkan gummy smile-nya yang sukses membuat Jimin nyaris meleleh.
"Hehe, gapapa. Ini lucu, syalnya asli rajutan tangan jadi katanya bakal lebih hangat. Lagian, sekali-kali pakai warna maroon gak jelek kan?"
"Ya engga lah Yoon, kamu pake apapun juga aku sih tetep suka. Soalnya manisnya tetep sama, bikin jatuh cinta."
Yoongi mendelik, dan Jimin balas tertawa lagi. "Becanda, duh. Jangan galak-galak dong, kak Yoongi?"
Diakhiri dengan si gula batu yang melenggang pergi tanpa merespon godaan picisan si adik tingkat.
"Mau beli syalnya Yoon?"
Jimin semakin dibuat bingung karena Yoongi malah balas menggeleng. "Lho kenapa? Katanya tadi lucu?"
"Kamu aja yang beli. Kadoin pas malem Natal." katanya sambil beranjak pergi dengan wajah yang ditekuk malu-malu. Jimin senyumnya mengembang,
Dapat kesempatan malam Natal berdua sama gula batunya nih?
Dan sore ini, Jimin kembali ke toko yang sama. Sempat memutar kilas balik tentang senyum Yoongi yang terlampau manis saat dia membawa syalnya dalam genggaman, menunjukkannya kepada Jimin dengan bahagia. Jimin jadi semangat, berjalan kearah kasir dan menyapa seorang ibu paruh baya yang merupakan si pemilik toko. Oh, malam Natal masih dua minggu lagi, sebenarnya. Tapi Jimin sengaja menjadikan syal maroon itu hadiah untuk rencananya hari ini, tepat ketika dia menyatakan perasaan pada si gula batunya nanti malam.
"Buat pacar, mas?"
Ibu paruh baya pemilik toko itu menyapa dengan ramah, yang dibalas Jimin dengan sebuah anggukan setuju dan senyum sumringahnya.
"Calon, bu. Doain saya diterima ya? Kalau saya diterima, malam Natal nanti saya balik lagi kesini sama dia."
"Buat apa mas?"
"Ngasih martabak sama ibu."
Diikuti dengan hehe-nya Jimin yang terlampau polos, yang sukses membuat si ibu pemilik toko tertawa. Oh, mungkin Jimin terlalu sering bareng Taehyung, makanya sikap konyolnya si pangeran ichi sedikit menular sekarang.
"Yaudah mas, good luck ya."
Jimin tersenyum ramah sekali lagi, kemudian menjabat tangan ibunya sebelum pergi.
Good luck, yaㅡ mungkin memang hanya sebuah kalimat Good luck yang Jimin perlukan untuk mengatasi jantungnya yang berdegup tak karuan seperti saat ini. Tapi, bagaimana jika Good luck ternyata tidak memihakmu hari ini, Jim?
"Gue gak tau sih, bang. Sebenernya mungkin gak sih kalo gue gak beneran sayang sama Jimin selama ini? Mungkin aja kan gue cuma memaksakan diri gue buat nerima dia pada awalnya, dengan alasan karena gue gak tega nolak dia buat deketin."

KAMU SEDANG MEMBACA
LOVERS ㅡVKOOK
Fanfiction[COMPLETED] Kalau udah terlanjur sayang, Jungkook bisa apa? bxb. Taekook. Minyoon (side-pairing). #1 in bottomjungkook #1 in toptaehyung