Bagian yang Hilang

18K 2.7K 172
                                    


Jungkook mungkin memang terlalu terbiasa mendapati Kim Taehyung berdiri di ujung pintu cafe dengan senyum kotak yang mengembang, melambaikan tangan kearahnya sambil menyapa lewat panggilan-panggilan unik yang dia berikan, membuat beberapa pengunjung tersenyum gemas kearah keduanya.

Tak bisa menampik, lama-kelamaan Jungkook sudah terbiasa, mulai menyukai, dan lantas merindu jika sehari saja kebiasaan itu hilang dari aktivitasnya.

Ya, Kim Taehyung mungkin sudah menjadi bagian dari setiap hari Jungkook.

Dan hari ini, hari Senin dimana biasanya Jungkook selalu bersemangat, kini rasanya ada yang berbeda ketika satu bagian dari aktivitasnya hilang. Kim Taehyung, yang biasa ia lihat di pintu cafe tepat jam 10 pagi setiap hari senin, kini tidak ia dapati keberadaannya. Sekarang pukul dua siang, dan Taehyung masih tidak menunjukkan entitas diri. Membuat Jungkook hanya berdiri malas didepan meja kasir, memandangi bangku pojok cafe yang biasa terisi oleh Taehyung dengan segala aktivitasnya ketika menunggu Jungkook, dan beberapa kali melirik kearah parkiran; berharap scoopy merah itu terparkir disana.

Sudah dua hari seperti ini. Jungkook tidak mendapati Taehyung mengunjunginya di cafe sejak kencan pertama malam minggu kemarin. Dan seperti ada yang hilang, hati rasanya hampa, perasaannya menggantung tanpa kejelasan.

Hingga ketika sosok yang jelas ia kenal terlihat memarkirkan motornya di depan cafe, masuk dan beranjak menghampiri, membuat Jungkook tertegun dari lamunannya.

"Hai, Jungkook!"

Bukan. Kali ini bukan Taehyung, dan scoopy yang terparkir cantik didepan cafe itu bukan berwarna merah. Ya, bukan singgasananya.  Sedikit banyak Jungkook merasa kecewa, menghela nafas lantas tersenyum tipis ketika seseorang itu berjalan ke meja kasir.

"Hai, kak Jimin. Umm, gak sama kak Taehyung?"

Jimin balas dengan gelengan singkat, "Engga, tadi di kampus juga gak ketemu. Tumbenan ya, kemana dia?"

"Nggㅡ aku juga gak tau, kak. Taehyung dari kemarin gak kesini,"

"Lho, bukannya malam minggu abis jalan ya kalian?"

Iya, dan mungkin sejak saat itu juga Taehyung menjauh.

***

"Kak?"

Jimin menoleh, posisi mereka sekarang duduk di kursi pojok tempat biasa. Jungkook memilih temani Jimin duduk disana, kebetulan memang cafe lagi gak terlalu penuh.

Gelas cappucino cuma sebatas pajangan, Jungkook terlalu malas dan coffenya hanya berakhir dengan diaduk asal.

"Umm, gak jadi deh."

Jimin mengernyit, "Kenapa?"

"Kak, Taehyungㅡ uhm, orangnya sensitif ya?"

"Setauku engga, tapi ya gitu. Dia susah kalau udah baper,"

"Maksudnya?"

"Taehyung itu bukan orang yang ribet sebenernya, tapi agak susah dimengerti kalo masalah perasaan. Aku kenal dia hampir lima tahun, dan ya, kadang masih banyak yang gak aku ngerti tentang perasaan dia."

Anggukan kecil jadi jawaban dari Jungkook. Beralih hela nafas tipis, tatap kosong ke ujung jalan.

'Iya, dianya juga gak ngerti soal perasaan aku.'

"Jungkook,"

Yang dipanggil cuma berdehum tipis, dan lelaki didepannya berujar lagi, "Kenapa? Ada masalah sama Taehyung?"

"Umm, engga kok. Gapapa."

Ya, masa bilang masalahnya gara-gara Jungkook keseringan bahas Jimin, kan gak lucu.

"Kalo butuh temen cerita, aku siap dengerin kok."

Disini Jungkook balas tatap kearah Jimin, mengangguk kecil sambil senyum tipis.

Jimin gak sadar, senyum Jungkook barusan sukses membuat hatinya semakin gak karuan.

"Jungkook, udah mau hujan."

Jimin menoleh sekilas kearah langit sore yang memang mulai mendung, yakin sebentar lagi turun hujan.

"Mau pulang kapan?"

Jungkook hela nafas lagi, "Nunggu Taehyung jemput, mungkin?"

"Dia bakal jemput emangnya?" Beralih melirik arloji yang tersampir di pergelangan tangan, "Udah hampir jam enam, kalau mau jemput biasanya dia udah nunggu dari sore kan?"

Iya juga. Biasanya Taehyung gak pernah telat stay di cafe sebelum jam 5 sore, kan?  Salah gak kalau sampai sekarang Jungkook masih berharap Taehyung ada disini? Untuk sekedar menyapa, atau mengisi kisah di penghujung hari seperti biasanya.

Ya, Jungkook masih enggan menerima. Jelas menyadari ada bagian yang hilang dari kesehariannya, dan itu memang tentang Taehyung. Tentang senyum polosnya, sapaan manisnya, dan bagian yang terpenting;

Entitas Taehyung di setiap harinya.

Semua bagian itu hilang dari kisah kesehariannya, dan Jungkook jelas merasa kehilangan.

Hingga di penghujung hari ini, yang mengisi bagian hilang dari kisah keseharian Jungkook masih bukan Kim Taehyung.

Park Jimin, teman baik Kim Taehyung yang kini terlalu baik hati mengantar pulang pujaan hati sahabatnya, menjadi seseorang yang terpilih untuk mengisi penghujung hari Jungkook di hari Senin minggu kedua.

Malaikat kelinci, yang biasanya duduk manis di singgasana jok belakang ichi, kini memilih duduk di jok belakang afro, dengan Park Jimin tentunya. Menembus gemerlap jalanan kota malam hari, tanpa mereka tahu bahwa Kim Taehyung juga masih menunggunya di depan cafe. Memperhatikan si pujaan hati yang berlalu pulang bersama sahabatnya. Juga afro, yang malam ini menggantikan ichi menjadi saksi bisu keduanya selama perjalanan pulang. Dan sekali lagi, Taehyung bisa apa? []

LOVERS ㅡVKOOKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang