Find Me to My Home.

12.6K 1.5K 53
                                    

Hari ini Jungkook harusnya bahagia, sebenarnya. Tapi nyatanya bahagianya Jungkook gak sebesar yang diharapkan, justru kabar bahagia itu malah membuat dia termenung sendirian malam ini. Memandang kearah langit-langit kamar yang temaram, yang hanya bercahayakan lampu tidur kecil diatas nakas dan sisa-sisa cahaya yang menelisik dari gorden jendela kamarnya.

Tadi siang dia baru mendapat kabar baik kalau dia lulus seleksi tahap kedua, yang artinya tinggal selangkah lagi lebih dekat untuk diterima di program ekstensi. Seleksi finalnya cuma tinggal tes kemampuan berbahasa dan wawancara akhir, yang sebenarnya terbilang mudah karena si malaikat kelinci ini memang sedikit terampil berbahasa Jerman.
Impiannya tentang pergi ke negeri Eropa ㅡkhususnya Jerman, membuat dia selalu tertarik untuk mempelajari segala sesuatu tentang Jerman, termasuk juga cara berbahasanya.

Lantas kenapa Jungkook harus bimbang ketika impiannya nyaris didepan mata? Jawabannya akan selalu memiliki alasan yang sama, Kim Taehyung. Rasanya ada hal yang mengganjal di hati setiap kali dia memikirkan bagaimana jika suatu hari nanti dia harus pergi jauh dan meninggalkan Taehyung sendirian disini. Meskipun sebenarnya tidak lama, hanya satu tahun sampai masa studinya selesai dan mendapat gelar sarjana. Tapi ya, apa hubungan mereka bisa bertahan ketika harus terpisah jarak dan waktu? Lalu, apa Jungkook akan baik-baik saja tanpa Taehyung disana? Dan yang terpenting, apa dia juga bisa menahan rindu selama itu?

Mungkin kesannya terlalu melankolis ya, tapi kata melankolis itu tidak berlaku lagi jika Jungkook kembali mengingat sebuah kalimat yang mengatakan bahwa jarak bisa merubah segalanya. Jarak bisa menghancurkan apa yang telah kita bangun, jika keberadaannya membuat kedua manusia terpisah dalam belenggu rindu yang menyiksa. Namun jarak juga bisa mengembalikan rasa yang nyaris hilang, jika ia justru mempertemukan kembali kedua insan yang saling merindu.

Point utamanya tetap sama, jarak itu memisahkan, benar? Dan itu mungkin juga berlaku untuk hubungan mereka. Jungkook cuma takut, juga terlalu sibuk berkutat dalam kalut pikiran buruknya tentang hubungan mereka berdua nanti. Kalau dibilang Jungkook terlalu sayang, ya memang. Dan karena itu pula dia takut jika suatu hari nanti jarak memisahkan dia dengan Taehyung, lalu hubungan mereka akan berakhir layaknya kisah-kisah long distance relationship di luar sana. Ditambah lagi obrolan singkat dia dan Jimin tadi siang, yang ternyata sangat sukses menambah kadar galau Jungkook malam ini.

"Jung, gue mau nembak Yoongi."

"Hah? Serius? Akhirnya ya."

Jimin mengangguk singkat, "Tapi, gue gak pede sih sebenernya. Lo tau gak, kalo boleh jujur sebenernya gue selalu iri sama Taehyung."

"Lho kenapa emangnya?"

"Gue iri, andaikan aja gue bisa sayang sama Yoongi sebesar Taehyung sayang sama lo Jung, gue mungkin bakal lebih percaya diri buat ajak Yoongi pacaran dari dulu."

Jungkook memilih tertawa kecil sebelum menyahut lagi, "Taehyung juga pacaran sama aku gak seserius itu kali kak."

"Engga, Jungkook. Dia itu gak pernah bercanda kalo soal lo, dia emang beneran sayang, dan gue baru kali ini ngeliat dia seserius itu jatuh cinta sama seseorang. Dari pertama dia bilang suka lo, gue bisa ngeliat niat dia emang serius sama lo."

"Oh iya, gue titip sahabat gue ya, kalo bisa jangan pernah bikin dia sedih. Karena gue seneng banget setiap kali liat Taehyung segitu bahagianya kalau lo ada disamping dia."

Lantas saat ini, yang bisa Jungkook lakukan hanya merenung sendirian. Berusaha menenangkan hati dari rasa kalut yang berkelebat, yang dengan jahatnya mengacaukan pikiran, lalu membawa gusar melingkupi diri. Bahkan ketika Taehyung ada didepannya malam ini, tertidur pulas dalam rengkuh hangatnya, rasa kalut itu masih ada. Justru semakin melingkupi ketika Jungkook menatap lekat pada paras sempurna yang kini terlelap begitu teduh dihadapannya.

LOVERS ㅡVKOOKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang