Masih Kangen

20.3K 2.5K 145
                                    


Sore ini lobby gedung fakultas ekonomi bisnis terlihat lebih ramai dari biasanya. Banyak mahasiswa yang berlalu lalang untuk sekedar melihat, ada pula yang mengumpulkan niat untuk bertegur sapa. Menyapa dengan ramah kepada sosok manusia tampan yang selama ini sering dibicarakan, si pangeran kampus.

Iya, Kim Taehyung. Yang dengan santai berdiri di ujung anak tangga. Bersandar di salah satu sisinya sambil memperhatikan layar ponselnya intens. Penampilannya sederhana seperti biasa, hanya berbalut kaus putih dengan kemeja flannel yang kancingnya sengaja dibuka, dengan lengan yang dilipat sampai siku. Dipadukan dengan jeans biru langit dan sepatu converse merah, sambil mengapit rokok di ujung jemari. Rambutnya teracak sembarang, sedikit berantakan diterpa angin. Heran, penampilan sederhana pun sudah sebegini tampan.

"Malaikat kelinci!"

Sedikit mendongak saat si manisnya terlihat menuruni anak tangga, kemudian menyapa dengan sumringah. Mengabaikan presensi para mahasiswi cantik yang berniat ingin menyapa, yang semuanya berakhir  mengurungkan niat karena atensi Taehyung teralihkan sepenuhnya kepada lelaki manis yang kini berdiri di hadapannya.

"Kok kakak disini? Ngapain?"

Setelah memantik abu rokoknya sembarang, Taehyung kembali mengulum senyum. "Nunggu kamu lah, mau jemput."

"Kan aku bilang gausah, kakak diem di apartemen aja. Maksa banget,"

Jungkook merengut, tangannya dilipat didepan dada sambil mendelik malas. Loh, kok si manisnya jadi marah begini?

"Terus aku tadi malem bilang apa coba? Jangan ngerokok dulu sampe sembuh."

"Satu doang, Jungkook. Janji deh,"

"Ya, terserah. Omonganku mana pernah kamu dengerin. Capek ah aku ngingetinnya."

Setelah mendelik kesal, Jungkook memilih pergi lebih dulu. Mengabaikan Taehyung yang sedari tadi menunggu dan berniat baik untuk menjemput, dan malah dimarahi hanya karena sebatang rokok. Sekilas Taehyung berpikir, ini Jungkook lagi PMS apa gimana, kok sensi banget?

"Ih, Jungㅡ kok ngambek sih? Jangan gitu dong,"

Dan presensi Taehyung sepenuhnya diabaikan bahkan ketika langkahnya menyejajari langkah Jungkook yang sedikit terburu. Yah, Jungkook marahnya bukan bercanda.

"Diem ish! Gak usah tanya kalo aku ngomong aja masih gak didenger. Gak penting sih omongan aku."

"Duh, jangan ngambek dong. Maafin Taehyung ya?"

"Berisik."

Dibentak begitu, Taehyung telak diam. Berakhir bungkam dengan rangkulan di pinggang Jungkook yang dibiarkan terlepas, dan keduanya jalan masing-masing tanpa saling mengobrol. Sepanjang koridor menuju tempat parkir motor mereka benar-benar hening, Jungkook jalan mendahului dan enggan membalas tatap.

Sedikit ada rasa bersalah setelah membentak Taehyung sebegitunya, padahal Jungkook juga tahu niat Taehyung itu baik. Dia cuma ingin menjemput Jungkook dan memastikan dirinya sampai di rumah dengan selamat, tapi malah berakhir dimarahi dan diabaikan seperti ini.

'Tapi kan, memang Taehyungnya yang ngeyel.' Jungkook menggerutu sendiri dalam hati.

Setelah sampai di parkiran, Jungkook masih tidak berani membalas tatap. Hanya menunduk dan mengusak ujung jaketnya sendiri dengan wajah yang merengut, bahkan ketika Taehyung menyodorkan helm untuk dia pakai.

"Sini naik, udah jangan cemberut terus. Maafin aku ya?"

Masih tidak ada jawaban. Jungkook benar-benar diam bahkan setelah dia duduk di boncengan ichi. Samar ia mendapati Taehyung yang menghela nafas tipis,

LOVERS ㅡVKOOKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang