Tentang Jungkook, dari Taehyung.

17K 2K 89
                                    


Kalau Taehyung ditanya kenapa dia segitu sayangnya sama Jungkook, Taehyung pasti males jawab. Bukan, bukan karena dia memang malas atau dia gak tau jawabannya. Justru karena Taehyung punya banyak jawaban dari pertanyaan tadi, yang bahkan gak akan habis walaupun diketik setebal novel.
⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀
Bagi Taehyung, Jungkook punya banyak alasan untuk dicintai. Disamping kepribadiannya yang baik dan wajahnya yang terlampau manis, salah satu alasan paling berkesan adalah karena Jungkook berperan penting dalam kehidupan Taehyung. Dulu, sebelum mengenal Jungkook, kehidupan Taehyung cuma sebatas kuliah, main game, dan kegiatan solonya dua kali sehari. Oh, paling ditambah latihan basket sama band. Udah itu aja. Taehyung gak punya tujuan khusus yang jadi fokusnya, sampai suatu saat Jungkook menyadarkannya lewat sebuah percakapan sederhana di warung jagung bakar sore hari. Cuma karena Jungkook bertanya, "Kak, kalau udah lulus kuliah mau ngapain?" Taehyung jadi galau seharian. Taehyung mulai berpikir, iya juga, kalau udah lulus kuliah dia mau ngapain?

Karena Taehyung gak pernah punya cita-cita khusus selain membahagiakan ibunya dan kakaknya di Daegu. Dan setiap kali ditanya dia mau jadi apa, Taehyung pasti jawabnya cuma sekedar bercanda mau jadi atlet renang, yang padahal dia nyebur kolam aja udah kelelep. Tapi, waktu Jungkook nanya, dia gak berani jawab kayak gitu lagi. Malu, katanya. Dan sedikit demi sedikit dia mulai berpikir, 'sebenernya apa ya cita-cita gue' dan mulai beranjak menata masa depannya perlahan.

"Kak, aku punya cita-cita, kalau udah lulus kuliah aku pengen S2 di luar negeri. Mungkin keliatannya ngayal sih ya, soalnya aku ngomong bahasa Inggris aja masih belepotan, otaknya juga gak pinter-pinter amat."

Jungkook ketawa sebentar, "Tapi ya, gak ada salahnya kan kalau kita punya mimpi? Aku mau berusaha dari sekarang, biar suatu hari nanti aku bisa dapetin mimpi itu dan buktiin sama diri aku sendiri kalau aku bisa banggain orang-orang yang aku sayang."

Gitu pemikirannya Jungkook yang sedikit banyak membuat Taehyung merasa jadi abu. Jungkook itu lebih muda dari dia, tapi dia segitu apiknya menata masa depannya. Dia benar-benar berjuang untuk hal itu, bukan sekedar omongan yang lewat esok hari. Mulai dari hal-hal kecil seperti mencari-cari info beasiswa, mendaftar beberapa, atau belajar sendiri tentang bahasa inggris. Dan semuanya dia lakukan di sela-sela kesibukan kuliah dan kerja part-time di cafe kakak sepupunya. Padahal harusnya dia punya banyak waktu buat bersenang-senang selama dia masih muda, tapi katanya, "aku bahagia dengan apa yang aku jalanin sekarang, dan aku bakal lebih bahagia lagi kalau aku bisa banggain orang-orang yang aku sayang. Kamu salah satunya."

Lalu Jungkook juga bilang, "Kalau sekedar bahagiain orangtua, mungkin sekarang juga aku udah bisa bahagiain mereka. Toh nyatanya mereka selalu bahagia dengan hal-hal kecil tentang aku. Jadi, kalau mimpiku cuma buat bahagiain mereka, aku udah berhasil kan? Tapi pertanyaannya, ada gak yang bisa mereka banggakan dari aku? Bisa gak aku ngasih mereka sesuatu yang  gak akan pernah mereka lupain, yang suatu hari nanti bisa mama banggain didepan temen arisannya waktu mama kenalin aku, atau yang nanti bisa papa ceritain ke temen kantornya kalau ada yang nanyain tentang anaknya. Dan buat kamu, biar suatu hari nanti kamu juga bisa banggain aku saat kamu kenalin aku ke orangtua kamu."

Karena Jungkook, Taehyung mulai berpikir untuk membangun mimpi yang sama, bukan sekedar buat bikin orangtua bahagia, tapi dia juga harus punya sesuatu buat dibanggakan ke orang-orang tersayang. Karena Jungkook, Taehyung mulai berpikir lebih serius tentang masa depannya. Tentang mau jadi apa dia di masa depan nanti, juga tentang apa yang bakal dia kasih buat orang-orang tersayang. Dan Jungkook, adalah salah satu dari daftar orang yang akan Taehyung buat bangga. Karena Jungkook adalah bagian dari masa depan Taehyung.

Peran Jungkook di hidup Taehyung  bukan cuma tentang menata masa depan. Jungkook bukan cuma berhasil membuat Taehyung fokus tentang masa depannya, tapi juga membuat Taehyung lebih bisa menghargai diri sendiri. Jungkook mengajarkan bagaimana caranya mengapresiasi setiap bagian kecil dari usaha yang kita lakukan, setidaknya, biar esok hari kita bisa melakukan yang lebih baik dari hari ini.

Jungkook gak pernah marah kalau Taehyung buat salah, justru dia akan selalu mengingatkan, "Kak, kamu tau yang kamu lakuin itu salah, dan kamu udah cukup dewasa buat menilai diri sendiri kan? Aku gak mau maksa kamu berubah, cuma mau ngingetin, kalau aku yakin kamu bisa lebih baik dari ini. Aku percaya, kalau kamu bisa melakukan yang lebih baik, penilaian kamu terhadap diri sendiri bakal meningkat kan? Ujung-ujungnya, kamu juga yang bakal bangga sama diri kamu."
⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀
Gimana Taehyung gak jatuh cinta kalau Jungkook sebegitu hebatnya. Taehyung bahkan gak ngerti, mungkin waktu membuatnya, mama dan papa Jeon sebahagia itu sampai anak satu-satunya ini bisa jadi orang sehebat Jungkook yang ada didepan Taehyung sekarang.
⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀
"Jung, suatu hari nanti, kamu bakal nyerah sama aku gak?"

"Nyerah karena?"

"Apapun. Karena aku sering buat salah, karena aku sering ngeluh, dan yang paling penting karena aku gak sempurna."

Tau Jungkook jawab apa? Dia bilang,

"Aku ada disini, buat benar dan salahnya kamu. Aku disini buat dengerin keluhannya kamu, bukan cuma dengerin hal-hal yang bikin bahagia. Aku bakal ada buat susah dan senangnya kamu. Dan yang paling penting, aku ada buat kamu yang seutuhnya, bukan cuma buat seorang Kim Taehyung dengan segala kesempurnaannya."

Ada seulas senyum manis yang melengkung di wajahnya yang sempurna, "Aku disini bukan jalan dibelakang kamu buat jadi pengikut, bukan juga didepan kamu buat jadi pemimpin. Aku ada disini," dan Jungkook beralih genggam tangan Taehyung, "buat jalan disamping kamu. Buat mendampingi kamu sebagai teman hidup, bukan sebagai seseorang yang harus kamu lindungi, atau juga sebagai orang yang melindungi."

"Maaf kalau aku telat datang ke kehidupan kamu, jadi aku gak tau susahnya kamu di masa lalu. Aku gak ada waktu kamu berjuang buat menata hati yang sebegitu retaknya, dan aku juga gak ada buat jadi tempat satu-satunya dimana kamu bisa bebas nangis atau ngeluh waktu itu. Maafin aku, Taehyung."

"Tapi mulai sekarang, besok, dan seterusnya, aku ada disini buat kamu. Dan aku gak akan menyerah, selama kamu juga gak nyerah sama aku."

Dan Taehyung sadar, kalau Jungkook sehebat ini bukan gara-gara dia dikasih banyak bayam waktu kecil, bukan juga gara-gara dia hobi nyemilin wortel. Tapi karena dia sendiri yang membuat dirinya jadi sehebat ini. Dia yang mendidik hatinya, mengarahkan pikirannya, juga menata dirinya sendiri buat jadi seseorang yang hebat. Dan rasanya, Taehyung terlalu beruntung untuk menjadi teman hidup Jungkook yang sehebat itu.
⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀
"Taehyung,"

Taehyung menoleh, barusan dia sibuk memikirkan hal apa yang pernah dia lakukan sampai dia seberuntung itu mendapatkan orang sebaik Jungkook.

"Makasih karena udah jadiin aku bagian dari masa depan kamu. And I promise I will be there."

Dan Taehyung balas, "I will also be there, in your future, on your old days. For all of your scars, and all of your happiness."

Coba tebak Taehyung sekarang lagi apa? Dia lagi ngelap ingus, setelah nangis bombay gara-gara ceritain ini. Jungkook ada disana kok, pegangin tissue. Sesuai janjinya tadi kan? He will always be there, in Taehyung's side.

Dan mereka sama-sama bersyukur bisa saling dipertemukan dan diberi kesempatan untuk saling mengisi hati. Juga mungkin akan saling menata masa depan di hari-hari selanjutnya. Iya, akan selalu ada hari esok yang lebih indah untuk cerita mereka berdua, kan?

LOVERS ㅡVKOOKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang