"Eh, hei. Kok gak bilang mau kesini?"
Satu kalimat sapaan yang langsung menyambut Taehyung saat Jungkook membuka pintu rumah. Disambut juga sebuah senyum manis dari Jungkook, yang kemudian merentangkan kedua tangannya untuk memeluk Taehyung.
Hampir jam tujuh malam, dan sekarang Taehyung masih menggunakan kemeja putih yang tangannya digulung sampai siku, juga menenteng jas hitam di lengan kanannya. Wajahnya jelas memperlihatkan raut kelelahan, dan Jungkook baru ingat kalau hari ini memang ada acara penting di rektorat yang membuat pacarnya ㅡsi mawapres yang masih menjabat sampai masa kelulusannya itu, harus hadir dan mengikuti acaranya seharian. Belum lagi harus mengurus persyaratan wisuda, lelahnya jadi dua kali lipat.
Taehyung langsung menghambur ke pelukan Jungkook, menyampirkan lengannya erat di pinggang kekasihnya, lalu mengusel manja di ceruk leher Jungkook yang sekarang terkekeh pelan.
"Capek ya?"
Anggukan pelan dari Taehyung, "Masuk yuk? Tidur aja dikamarku,"
"Sebentar, masih mau peluk."
Jungkook tercenung sendirian, lalu membiarkan pelukannya mengerat selama beberapa saat lebih lama. Kenyataan bahwa esok hari kedepan tidak akan ada lagi Jungkook yang membukakan pintu, menawarkan sebuah pelukan setiap kali Taehyung merasa lelah dan membuat Taehyung merasa kembali pulang, rasanya cukup menambah beban tersendiri bagi lelahnya Taehyung. Dan Jungkook tahu, dia sudah menjadi egois untuk hal ini.
"Kak, ayo masuk dulu. Disini dingin, nanti kamu sakit."
Jungkook berujar lembut, beralih melepaskan pelukan lalu menyisir halus surai coklat Taehyung dengan jemari. Taehyung cuma mengangguk pasrah, lalu menggenggam lengan Jungkook yang mengajaknya masuk ke rumah.
"Aku lagi beres-beres, kalau kamu capek tidur aja dulu ya. Nanti aku bangunin buat makan malem kalau mama udah beres masak."
Taehyung menggeleng, dia bilang mau ikut bantu Jungkook beres-beres, yang artinya packing dengan sebuah koper besar di kamarnya. Matanya memandang redup ke sekeliling kamar Jungkook, mendapati barang-barang Jungkook yang hampir seluruhnya sudah tertata rapi didalam koper besar lainnya, juga lemari Jungkook yang nyaris kosong karena baju-bajunya berpindah kedalam koper. Ini hal yang paling enggan Taehyung lihat, karena dengan berada pada situasi saat ini, Taehyung mulai merasa kehilangan. Menyadari bahwa Jungkook sebentar lagi memang benar-benar pergi, dan ini semua bukan cuma mimpi seperti yang selalu Taehyung yakinkan kepada dirinya. Besok-besok dan selama satu tahun kedepan tidak akan ada lagi Jungkook yang dengan senyum manisnya menyambut Taehyung di apartemen. Tidak ada lagi Jungkook yang selalu bahagia jika Taehyung pulang dengan sekotak martabak atau makanan lainnya, dan tidak ada lagi Jungkook yang menjadi tempatnya pulang, sekedar melepas lelah dan berbagi cerita dalam balutan selimut hangat juga secangkir coklat panas.
Jungkook sebenarnya gak mengizinkan, karena dia tau jelas kalau Taehyung akan semakin sedih kalau membantunya. Tapi apa lagi yang bisa dia lakukan kalau Taehyung keras kepala?
"Jungkook, boneka alienku dibawa ya. Jangan lupa,"
Jungkook cuma tersenyum, mengangguk. Boneka alien merah pemberian Taehyung itu memang yang paling pertama dia masukkan karena itu salah satu hal penting yang harus dia bawa, selain hoodie abu Taehyung yang sengaja dia ambil diam-diam dari lemarinya kemarin. Ya, Jungkook harus bawa banyak barang yang bisa mengingatkannya pada Taehyung, kalau dia gak mau kesepian sendiri karena rindu.
Satu jam setelahnya, Taehyung tertidur diatas kasurnya. Jungkook menyelimutinya perlahan, lalu ikut berbaring disamping Taehyung, menjadikan mereka berdua saling berhadapan. Dan Jungkook mengulum senyum sewaktu memperhatikan Taehyung yang tidur dengan sedikit rewel karena rambutnya yang mengganggu ke mata, membuat Jungkook beralih mengusak lembut surai coklat Taehyung, lalu disisir ke belakang agar tidak menutupi keningnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVERS ㅡVKOOK
Fanfiction[COMPLETED] Kalau udah terlanjur sayang, Jungkook bisa apa? bxb. Taekook. Minyoon (side-pairing). #1 in bottomjungkook #1 in toptaehyung