Katanya gitu.

18.1K 2.5K 40
                                    


"Kak, aku kayaknya lupa sesuatu deh."

Taehyung yang lagi sibuk scroll timeline instagram sedikit melirik. Ini hari kedua Jungkook menginap di apartemennya, dan pagi ini pemandangannya tidak jauh dari dua manusia yang bergelung diatas ranjang, baru selesai sarapan lima menit yang lalu. Jungkook duduk bersandar ke kepala ranjang, sementara Taehyung dengan santai merebah di pangkuannya. Surainya disisir halus oleh jemari mungil Jungkook, sesekali diacak gemas saat Taehyung merengut sebal ketika gamenya kalah.

"Lupa apa? Gak lupa sama aku kan?"

"Ih serius, tapi apa ya?" Raut wajah Jungkook berubah bingung saat memikirkan sesuatu, lalu beralih tatap Taehyung lagi. "Kak, ambilin hape aku deh mendingan."

Sekilas mengernyit sewaktu mendapati banyak pesan masuk di ponselnya, lalu terperanjat kaget.

"Ih kak! Aku lupa, hari ini ada rapat himpunan di kampus."

"Lah emang kamu anak himpunan? Kok aku gak tau?"

"Ya kamunya gak pernah nanya."

"Iya sih, pengurus?"

"Iya, Sekretaris."

Taehyung balas mengerling jahil, senyum kotaknya mengembang. "Wah ketuanya menang banyak. Enak ya, dia punya sekretaris seksi kaya di film-film. Aduhㅡ"

Dan berakhir dengan jidatnya yang kembali menjadi sasaran telapak mungil Jungkook. Taehyung mencebik sebal.

"Apasih, ngawur. Udah ah, aku mau siap-siap berangkat. Ayo bangun dulu,"

"Aku anterin ya?"

"Gaboleh. Diem aja disini, masih sakit juga."

Taehyung mencebik lagi, memperhatikan Jungkook yang sekilas merapikan rambut di depan cermin setelah menyambar jaketnya. "Terus kamu mau berangkat sendiri gitu?"

"Iya lah, santai ke kampus doang lagian."

"Gak mau. Aku anterin pokoknya."

"Ih, dibilang gak usah. Aku bisa berangkat sendiri. Kamu mau bawa motornya juga gimana tangannya masih pake perban gitu. Nurut dong sama aku,"

Kalau si malaikat kelinci sudah galak begini, Taehyung bisa apa selain menurut?

***

"Aku berangkat ya,"

"Jangan lupa makan siang. Susu stroberi yang baru udah disimpen di kulkas, nanti diminum kalau udah makan. Aku kalau sempet nanti sore kesini lagi."

Tidak ada sahutan. Taehyung masih merengut sambil memperhatikan Jungkook dari atas kasurnya. Melipat tangan di depan dada dengan wajah sebal yang kentara. Taehyungnya manja, gak mau ditinggal.

"Kenapa?"

Beralih mengerling malas sambil menggeleng, "Gak apa."

"Dih, ngambek ya ditinggalin?"

"Ya jelas lah."

Jungkook beranjak mendekat, berdiri diujung kasur untuk menghampiri Taehyung yang sedang merajuk. Gemas sekali, pipi Taehyung dapat cubitan halus dari si malaikat kelinci.

"Sini peluk,"

"Gak mau."

"Ah bohong, pasti mau."

"Yaudah, sini."

Berakhir dengan Taehyung yang merentangkan tangan, menunggu untuk dipeluk. Kemudian mengusel manja setelah Jungkook menariknya kedalam pelukan sambil tertawa gemas.

"Jangan ngambek, aku cuma ke kampus kok gak kemana-mana."

Sesekali hidung bangir Taehyung dicubit gemas sementara kedua lengannya menyampir di pinggang si malaikat kelinci. Terkadang nakal menepuk pantatnya dan berakhir meringis karena dicubit Jungkook.

"Lepas ihㅡ geli, aduh jangan pegang pantat,"

Nah kan. Taehyung itu nakal, kalau sudah menggoda gak mungkin setengah-setengah. Gemas, katanya. Bahkan tadi sempat diremas sedikit. Sialan, Jungkook kaget jadinya.

"Nakal ih, gak suka."

"Gemes. Lucu dia bulat-bulat gitu. Minta dicabulin banget jadinya."

"Ih, bahasanya."

Jungkook yang merengut kemudian hanya ditanggapi dengan cengiran kotak tanpa dosa. "Udah sana berangkat, nanti keburu akunya khilaf mampus kamu."

"Dasar cabul!"

"Yang penting kamunya sayang."

Eh, kok udah sayang sih?

Taehyung menjulurkan lidah, memasang tawa jahil saat berhasil membuat Jungkook kalah telak. Si malaikat kelinci lantas mencebik lalu melepas pelukan, berjalan menjauh ke arah pintu apartemen sambil menyampirkan tas di sebelah bahu.

"Hei, bilang I love you jangan nih?"

"Gak usah."

Tawa halus Jungkook menjadi penghujung percakapan kecil mereka berdua pagi itu, sebelum tubuhnya yang terbalut mantel seperti bola bulu kemudian menghilang di balik pintu apartemen. Sempat mengingatkan jangan lupa makan siang sebelum benar-benar menutup pintu.

Ya, begitu. Sekedar afeksi kecil tanda sayang, namun begitu bahagia jika diingat kembali. Mulai hari ini dan seterusnya, Jungkook akan selalu ada untuk Taehyung dan segala kekacauannya. Menata harinya agar lebih baik lagi, juga menemani di setiap penghujung hari.

Untuk kali ini Taehyung benar-benar mengakui, ia jatuh cinta. Pada sosok manis Jungkook yang memikat bahkan sejak pandangan pertama, pada pribadi santun dan menarik yang membuatnya jatuh hati, dan pada diri Jungkook seutuhnya. Mulai hari ini, esok, juga seterusnya, biarkan Taehyung yang mendamba. []

LOVERS ㅡVKOOKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang