25. Distance

18.1K 1.8K 83
                                    

"Kalian harus menjaga jarak untuk beberapa waktu kedepan."

"Huh?"

Semua member terdiam, tidak mengerti dengan apa yang sedang terjadi. Terlebih Mingyu dan Wonwoo yang ditunjuk secara langsung oleh manajer. Terlihat jelas wajah kebingungan mereka.

"Sebenarnya ada apa hyung-nim?"

Member lain mengangguk menyetujui pertanyaan Seungcheol. Sang manajer menghela napas, mengangkat bahu acuh tak acuh.

"Sebenarnya persoalan sepele, kalian tau kan kalau fans suka menebak-nebak bahkan memprediksi sesuatu dengan sok tau,"

"nah, diluar sana fans mulai menebak kalau akan ada rumor tentang kalian. Entah rumor seperti apa, Sajangnim memberi intruksi padaku selaku manajer kalian untuk berjaga-jaga. Dan aku minta kalian semua terutama Mingyu dan Wonwoo agar jangan terlalu dekat untuk sementara. Jangan terlalu sering membuat fanservice, jangan terlalu sering terlibat skinship."

Semua member terdiam mencerna kalimat panjang manajer mereka. Segala macam pertanyaan tertahan diujung lidah mereka. Kalau sudah instruksi dari bos besar, mereka bisa apa.

"Tapi hyung, kalau memang fans sedang menebak rumor atau apalah itu. Tidak mungkin juga kan mereka menebak rumor 'diantara kami' ada sesuatu sampai kita harus menjaga jarak. Biasanya mereka merumorkan idol pria dengan idol wanita, bukan begitu?"

Kemudian ruang tengah *dorm A yang dipakai untuk meeting mendadak hening. Kurang lebih mereka baru tersadar dengan fakta itu. Kalau memang fans menebak akan ada rumor tentang seventeen, tidak mungkin rumor antar member kan.

"Ah aku pusing, pokoknya kalian tetap harus jaga jarak. Hanya untuk beberapa waktu kedepan. Mungkin saja fans kalian mulai tidak waras sampai Sajangnim berpikiran seperti itu, ah berarti aku juga tidak waras."

Hoshi dan Seokmin menahan tawa mereka melihat sang manajer yang terlihat frustasi.

"Baik hyung, kita akan mengikuti instruksi." jawab Seungcheol mewakili member lain.

♠️

"Berat ish!"

Wonwoo memukul pelan kepala Mingyu yang merebah diperutnya. Bukannya menjauh, Mingyu malah makin mengeratkan rengkuhannya pada pinggang Wonwoo. Yang lebih tua tersenyum tanpa sadar.

"Kau mengganggu waktu membaca ku." kata Wonwoo pelan masih fokus pada novelnya.

Walau begitu tangannya tetap bergerak, menyisir surai coklat Mingyu dengan jarinya. Mingyu terkekeh pelan, menikmati usapan lembut Wonwoo. Sesekali ia mengecup perut rata Wonwoo, mengomel karna harus terhalang sehelai kain.

"Hyung, aku jadi mengantuk."

"Ya tidur."

"Tuan putri tidak mau memberi ciuman selamat malam pada pangeran?"

Wonwoo mendengus, mendorong kening Mingyu dengan telunjuknya.

"Pangeran apa, mimpi."

Mingyu tertawa pelan dengan suara seraknya, ia berguling kesamping Wonwoo. Mengambil paksa buku yang sedang kekasihnya baca dan melepas kacamata si manis.

"Sudah malam, ayo tidur."

Belum sempat Wonwoo berseru protes Mingyu sudah menariknya kedalam rengkuhan tubuh besarnya. Wonwoo mendongak menatap wajah Mingyu yang juga sedang menunduk.

"Kau mau tidur disini?"

Mingyu mengangguk sebagai jawaban dan Wonwoo tersenyum senang. Hidungnya berkerut lucu membuat Mingyu gemas.

"Lucunya."

Mingyu menunduk dan mengecup ujung hidung mancung Wonwoo.

"Mingyu diam,"

"yah!!"

Wonwoo memukul dada Mingyu yang malah mengecup bibirnya. Sedangkan kekasih besarnya malah tertawa menang.

cup.

Tawa Mingyu berhenti seketika, Wonwoo baru saja mengecup bibir bawahnya yang terbuka.

"Jangan berisik. Selamat malam beruang Kim."

Lalu Wonwoo kembali masuk kedalam rengkuhan posesif lengan berotot Mingyu. Mendusal didada bidang kekasihnya sebelum memejamkan mata. Mingyu tersenyum lebar dan makin menarik Wonwoo kedalam dekapannya.

"Kita hanya berakting menjauh saat didepan kamera kan, kalau begitu disaat seperti ini aku akan memonopoli dirimu untukku sendiri."

Kata Mingyu sebelum ikut memejamkan matanya.


Tbc.

*Dorm A : anggep aje dorm pertama yang tempat Seungcheol, Jihoon, Wonwoo, Mingyu, Dk, Joshua.



Saya gak pandai bikin prahara, tolong dimaklumi.

PL3DIS SCANDAL | MEANIE ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang