36. Too Much

15.6K 1.6K 537
                                    

Seoul.

Sehari setelah mereka kembali ke Korea dan terkejut begitu mengetahui Hot News yang sedang dibicarakan di media sosial. Sontak mereka yang baru sampai bukannya beristirahat malah harus berurusan dengan sang penentu karir, CEO mereka tentu saja. Terlalu banyak drama disini.

Keterlambatan agensi dalam mengambil keputusan hingga menggelar press conference tentu saja berkaitan dengan dunia 'belakang layar' mereka. Konflik yang terjadi cukup membuat pusing semua pihak. Baik pihak agensi, pihak seventeen menyangkup para staff dan manajer, apalagi pihak yang jadi tokoh utama.

"Kenapa kalian bisa sangat ceroboh?!"

"Kami sudah berpakaian tertutup hyung."

"Bahkan sasaeng fans bisa tau rambut siapa yang jatuh dijalan."

Keduanya tidak menjawab, bahkan member lain tidak berani menjawab. Sang manajer mengusap wajahnya yang sudah kusut. Terlalu jauh memikirkan kedepannya.

"Maaf hyung."

Helaan napas berat keluar dari mulut sang manajer.

"Kalau sudah begini aku tidak bisa banyak membantu. Pihak agensi pasti akan mengambil langkah."

Sebagai leader, Seungcheol berinisiatif menenangkan anggotanya yang terlihat kacau terlebih Mingyu dan Wonwoo.

"Sebaiknya kita istirahat dulu, kau juga hyung. Berdoa saja tidak akan ada hal buruk yang terjadi nanti."

---♠️---

Mingyu memilih tidur diluar menemani Wonwoo. Benar saja, lelaki manis itu masih termangu menatap jendela. Suara langkah kaki mendekat mengalihkan atensi pria manis itu, mendapati Mingyu yang kini duduk dipinggir ranjangnya.

"Kenapa belum tidur?"

"Tidak bisa."

Helaan napas berat Mingyu lepas dari celah bibirnya sebelum membawa Wonwoo kedalam pelukan. Ia mengecup lembut pucuk kepala Wonwoo. Yang lebih kecil makin menenggelamkan dirinya kedalam pelukan Mingyu. Menyandarkan pipinya di lengan besar kekasihnya.

"Jangan di pikirkan, aku tidak mau kau sakit."

Wonwoo menggeleng pelan didekapan Mingyu.

"Mingyu..., apa kau menyesal?"

Mingyu menunduk, bertemu wajah dengan Wonwoo yang juga mendongak menatapnya.

"Menyesal apa maksudmu?"

"Apa kau menyesali yang kemarin? Sekarang aku menjadi ancaman bagi karirmu."

Mingyu mendengus tidak suka.

"Iya, memang. Lalu bagaimana dengan karirmu?"

Wonwoo tidak menjawab, memilih menunduk untuk memutus kontak mata mereka.

"Aku tidak masalah, dilihat dari perbandingannya jelas kau yang lebih besar mendapat atensi dari publik."

Mingyu melepas pelukannya, menangkup wajah Wonwoo yang entah sejak kapan berubah merah.

"Kalau begitu aku juga mau egois. Ini urusan pribadi kita dan tidak ada yang salah kalau hanya urusan dating. Mereka tidak bisa mengusik kita juga Seventeen seenaknya."

Bibir Wonwoo bergetar menahan isakan yang hampir keluar. Mingyu menghela napas lagi, tangannya mencopot kacamata bundar yang masih tersangkut dihidung runcing kekasihnya. Menangkup wajahnya dan mengecup sayang kedua mata sipit itu. Menyebabkan air mata yang sejak tadi ditahan akhirnya terjatuh juga.

PL3DIS SCANDAL | MEANIE ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang