Wonwoo menatap nyalang pada pria tinggi disampingnya. Pukul 9 tadi Mingyu keluar kamarnya dan menghampiri ranjang Wonwoo diluar. Mengeluh tidak bisa tidur dan bosan.
Wonwoo sampai rela menyudahi acara main game-nya untuk menemani Mingyu. Tapi apa sekarang, manusia kelebihan kalsium ini malah mengabaikannya. Sibuk tersenyum sendiri sambil sesekali mengetik sesuatu diponsel pintarnya.
"Mingyu kalau kau sudah tidak bosan sana kembali kekamarmu, aku mau tidur."
Wonwoo sengaja menekankan ucapannya barusan. Mingyu menoleh sebentar sebelum kembali pada ponselnya.
"Yasudah tidur saja hyung, aku temani."
"Tidak usah, kau kembali saja sekarang."
Mingyu menoleh dan mendapati wajah manis hyung nya yang ditekuk, terlihat kesal.
"Kenapa? biasanya juga seperti ini."
"Tidak. Biasanya kau tidak sibuk dengan ponselmu, sudah sana."
Wonwoo mendorong tubuh besar Mingyu sekuat tenaga. Sedangkan yang satunya menyerukan 'O' tanpa suara. Ada yang sedang merajuk. Mingyu mengunci ponselnya dan meletakkannya sembarangan dilantai samping ranjang Wonwoo. Mengambil posisi miring dan menarik Wonwoo kedalam pelukannya yang tentu saja ditolak. Wonwoo memberontak, menyuruh Mingyu menjauh dengan nada mengancam. Tidak mungkin dia berteriak, itu bukan Wonwoo sekali dan ini hampir tengah malam. Dia tidak mau didemo oleh member lain yang mungkin terganggu.
"Cemburu ?"
"Tidak sudi!!"
Mulutnya memang pedas tapi tubuhnya justru makin merapatkan diri didalam rengkuhan Mingyu. Yang lebih muda terkekeh, mencuri kecupan dipucuk surai hitam Wonwoo yang lembut dan beraroma shampo yang segar.
"Sana kembali kekamar, nanti kekasihmu yang lain akan marah kalau kau tetap disini."
Mingyu tidak bisa menahan tawanya lagi. Ia tertawa keras, mendapat pukulan cuma-cuma didada kirinya.
"Siapa kekasihku ?"
Wonwoo mengedikkan bahunya tidak perduli. Bertepatan dengan itu layar ponsel Mingyu menyala, memunculkan pop-up pesan. Wonwoo mencuri lihat kelayar ponsel Mingyu.
"Jungkook ?"
Mingyu ikut melirik lalu kembali menatap wajah Wonwoo.
"Serius Kim! Jungkook? Bangtan?"
Tiba-tiba sebuah ide jahil terlintas diotak Mingyu. Dia memasang wajah pura-pura panik dan berusaha terlihat gugup. Wajah Wonwoo memerah, menahan marah mungkin.
"Kalau kau memang suka yang manis, imut seperti dia bilang padaku dari awal. Sialan, pergi sana !!"
Wonwoo menendang Mingyu, kali ini tidak main-main karna tubuh besar Mingyu sampai terjatuh dari ranjang. Wonwoo berbalik dan menarik selimut sampai hanya menyisakan ujung rambutnya yang terlihat. Mingyu tersenyum diam-diam, sedikit banyak merasa menyesal sudah mempermainkan Wonwoo sedari tadi. Ia kembali kesamping Wonwoo, memeluknya dari belakang.
"Brengsek !!"
Wonwoo masih saja menyempatkan untuk mengumpat. Mingyu makin mengeratkan pelukannya.
"Dilarang mengumpat sayang, itu hanya groupchat 97 member. Kau tau mereka kan, jangan bilang kau lupa kalau Jungkook bagian dari itu."
"Aku tidak peduli Mingyu bodoh !"
Mingyu menyibak selimut Wonwoo, membalik paksa tubuh kecilnya. Merasa bersalah melihat jejak air mata dipipi hyung nya. Mata sipitnya pun memerah. Mingyu menghapus lelehan dipipi Wonwoo, menangkup wajahnya dan mengecup seluruh wajah Wonwoo.
"Maaf kalau bercanda ku berlebihan."
Wonwoo menyusup masuk kedalam pelukan Mingyu. Memeluk erat pinggang yang lebih muda seakan takut lepas.
"Bodoh!!"
Tbc.
Saya mageran, maaf hehe.
KAMU SEDANG MEMBACA
PL3DIS SCANDAL | MEANIE ✔️
FanficIt's Meanie !! Let's get to know their daily lives behind the scenes. Mari berdelusi bersama :) Warn: Bxb yaoi T-M [ Semua work murni dari pikiran penulis. Don't copy paste because it's illegal darling. ] Start : 14 Juni 2018 End : 14 November 2018