27. Stupid

17.7K 1.9K 208
                                    

Entah karena apa tapi Wonwoo merasa Mingyu menjauhinya. Disaat Wonwoo hendak menghampiri kekasih besarnya, dia malah berlalu pergi. Biasanya Mingyu akan menyelinap dibalik selimutnya tiap malam, tapi ini tidak.

Terakhir mereka berbicara dua hari yang lalu Mingyu masih seperti biasa. Tapi esoknya dia mulai aneh, seperti menjaga jarak. Wonwoo sempat menangis semalaman memikirkan apa salahnya.

Wonwoo menghela napas, membuang segala pikiran yang menghantam kepalanya. Membasuh wajahnya mungkin bisa sedikit membantu. Setelah membasuh wajahnya barulah dia bersiap untuk Ideal cut, kali ini di Jepang.

"Hyung, itu bajuku."

"Eh ?!"

Wonwoo menoleh terkejut, melirik kaus bertuliskan "Mingyu." pada hanger yang dipegangnya. Dengan canggung Wonwoo menyerahkan baju itu pada Mingyu. Ia menggigit bibir bawahnya, ingin bertanya tetapi takut.

"Gyu."

"Ya ?"

Mingyu yang baru selesai berganti baju menoleh. Wonwoo mengigit bibirnya, dadanya sesak menerima reaksi Mingyu yang tidak seperti biasanya. Tatapan matanya juga meredup, berbeda dengan hari lalu.

"Tidak apa-apa, aku duluan."

Wonwoo kemudian berjalan melewati Mingyu yang diam-diam mematai. Helaan nafas berat keluar dari mulut Mingyu sebelum ikut beranjak.

♠️

Konser mereka selesai dengan sukses. Jantung Wonwoo berdetak kencang sejak Mingyu melakukan fanservice dengan mengusak kepalanya. Ingin rasanya dia berteriak senang lalu menubruk Mingyu dengan sebuah pelukan. Tapi nyatanya dia hanya bisa memandang punggung tegap itu dengan sendu.

"Kenapa dengan kalian?"

"Huh apa ?"

Seokmin menunjuk Mingyu dipojok ruangan dengan dagunya. Wonwoo tersenyum kecut seraya menggeleng pelan.

"Bicarakan baik-baik, tidak enak satu atap tapi perang dingin."

Wonwoo menghela napas, ia juga berfikir untuk bicara pada Mingyu nanti setelah dihotel.

♠️

Wonwoo duduk dipinggir ranjang dengan canggung. Member lain sengaja memasangkannya dengan Mingyu agar satu kamar. Menyelesaikan konflik abstrak mereka.

Mingyu yang baru selesai mandi masih sibuk mengeringkan rambut basahnya dengan handuk kecil. Mengabaikan Wonwoo yang menciut disudut ranjang.

"Tidur sana."

Wonwoo mendongak menatap Mingyu. Hening menerpa mereka untuk beberapa saat.

"Apa aku punya salah?"

Wonwoo membalasnya dengan sebuah boomerang. Mingyu berbalik, berdiri didepan Wonwoo yang terlihat seperti menahan tangis.

"Mingyu! Aku punya salah padamu?"

Mingyu masih tidak menjawab.

"Kau tidak mau bicara padaku? Apa aku mengganggu? Mingyu?! Baik, kau tidurlah. Aku keluar."

Setitik air mata Wonwoo jatuh saat melewati Mingyu. Yang lebih muda berdecak, menarik tangan Wonwoo agar kembali duduk diranjang mereka. Menatap wajah manis Wonwoo yang memerah.

"Kau bertanya salahmu? Tanya pada dirimu sendiri. Agensi memisahkan kita untuk beberapa waktu. Tapi mungkin kau sudah berfikir terlalu jauh, berhenti menatapku dengan sorot mata seolah semua adalah kesalahan."

Wonwoo terhenyak, menatap mata Mingyu yang menyiratkan kemarahan.

"Kenapa... Apa yang kau pikirkan? bodoh!"

Wonwoo meraih pipi Mingyu, mengusapnya pelan. Memang dia sempat merenung, memikirkan apakah ini adalah sebuah kesalahan. Walaupun agensi sudah memperbolehkan mereka melakukan fanservice seperti biasa tapi pikiran itu mengganggunya. Terlebih Mingyu bisa membaca raut wajahnya.

"Aku takut..."

Mingyu menghela napas berat.

"Apa aku perlu bicara dengan ibumu?"

"Kim!! No!"

"Okay, belum tapi nanti."

Jemari besarnya menghapus sisa air mata dipipi Wonwoo.

"Berhenti menangis dan berhenti berpikir berlebihan."

Mingyu meraup bibir terbuka Wonwoo. Memagutnya lembut seolah menghisap semua isakan yang masih terdengar. Menggantinya dengan suara decak saliva pergulatan lidah.

Perlahan Mingyu mendorong tubuh Wonwoo agar berbaring. Melepas pagutan keduanya menyisakan belah bibir mereka yang mengkilap.

"Aku rindu."

Kata Mingyu pelan lalu menenggelamkan wajahnya didada Wonwoo. Memeluk tubuh kecil dibawahnya dengan erat. Dan itu sukses mengukir senyuman diwajah Wonwoo sebelum balas memeluk erat kekasih beruangnya.


Tbc.

Tbc

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Iya saya tau konfliknya gajelas, abstrak emang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Iya saya tau konfliknya gajelas, abstrak emang. Lebih ke internal sih tapi ya saya yang payah. Maaf teman-teman.

Mau gak buat konflik tapi nanti bagai taman tanpa pot. Yaudah iyain aja...

Semoga belom kapok.

Mangga yang mau tulis moment disini, buat ide nih.

*Sorry banget slowup, saya pagi kerja malem sekolah. Ngetiknya nyuri waktu...

PL3DIS SCANDAL | MEANIE ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang