PL3DIS SCANDAL | MEANIE ✔️

16. Drunk

Brak.

"Ya ampun."

Wonwoo yang sedang membaca disofa terkejut mendengar suara pintu ditutup dengan kencang. Disana, Seungcheol memapah Mingyu yang limbung. Merebahkannya disofa panjang. Mingyu terlalu berat dipapah sampai kekamar.

"Kenapa dia, mabuk ?"

Seungcheol mengangguk dua kali, masih mengatur napasnya. Jihoon dan Jeonghan tidak banyak membantu mengingat tubuh Mingyu yang kelewat bongsor. Untung dia tidak minum banyak, siapa yang mau membawa pulang mereka nanti.

"Bukannya kalian hanya ingin makan ramen ?"

"Memang, tapi kekasihmu itu memesan 3 botol soju. Dan sebotol lebih dia habiskan sendiri."

Wonwoo berdecak, melirik wajah Mingyu yang memerah dengan kesal.

"Yasudah, terima kasih hyung."

Seungcheol mengangguk dan berlalu kekamarnya.

"Urus dia, besok kita ada fansign."

Wonwoo berdehem singkat.

"Merepotkan."

Dengan telaten Wonwoo melepas sepatu kets Mingyu. Mengelap keringatnya dengan tissue yang untungnya ada dimeja. Dan melepas jaket yang masih menempel ditubuh tinggi itu.

"Mingyu."

Ia menepuk pelan pipi Mingyu, dia tidak kuat membopong Mingyu seorang diri.

"Mingyu ayo pindah kekamar."

"Ngh, hyung..."

Mingyu mengerjap, dahinya mengernyit melihat wajah Wonwoo yang terasa kabur dimatanya.

"Ayo bangun, mau mandi air hangat ?"

Mingyu menggeleng pelan, sudah terlalu malam untuk mandi.

"Air hangat hyung."

"Okay, tunggu sebentar."

Tidak lama, Wonwoo kembali membawa segelas air hangat dan memberikannya pada Mingyu.

"Pusing."

Tentu saja, mana ada hangover yang menyenangkan.

"Siapa suruh minum, ayo pindah."

"Pusing hyung, kau tidurlah. Biar aku disini saja, tidak apa."

"Ish."

Dengan kaki terhentak, Wonwoo berlalu kekamarnya. Mingyu tersenyum kecil melihat tingkah Wonwoo. Baru saja dia menutup matanya, kepalanya terangkat dan dia merasakan sesuatu yang empuk.

Setelahnya sebuah beban menimpa setengah tubuhnya. Kekehan pelan lolos dari bibirnya. Ia mendekap tubuh diatasnya.

"Kenapa kembali, disini sempit."

"Berisik, kau tidurlah."

"Ini sudah malam, kenapa belum tidur ?"

Mengabaikan balasan jutek Wonwoo.

"Menunggumu."

Mingyu kembali membuka matanya merasakan kecupan dibibir dan pipinya, juga usapan lembut dikepalanya.

"Hangover ku buruk, kalau kau seperti ini aku bisa kelepasan."

"Mabuk tidak mabuk ternyata otakmu tetap sama ya."

Mingyu tertawa pelan.

"Kau menghimpit Kim kecil asal kau tau hyung."

Puk.

Wonwoo memukul dada Mingyu.

"Mulutmu."

"Kenapa mulutku, mau ?"

"Astaga Kim Mingyu, aku mendadak pening."

Mingyu lagi-lagi tertawa pelan.

"Beri aku ciuman hyung, baru aku tidur."

"Bayiku kembali manja."

Wonwoo tersenyum gemas, mengecup pipi berisi Mingyu. Ia heran, walaupun tubuhnya sudah membentuk otot dimana-mana. Tapi pipinya masih pipi bayi, begitu kata Wonwoo.

"Mana hyung~"

Lihat, dia bahkan merengek.

Wonwoo merangkak keatas tubuh Mingyu, mensejajarkan wajahnya.

Saat wajah Wonwoo mendekat, Mingyu langsung membuka mulutnya. Meraup bibir Wonwoo dan mulai melumatnya. Gagal sudah niat Wonwoo yang hanya ingin mengecup.

"Nhh...Gyu-mphh!"

Mingyu menahan tengkuk Wonwoo, memulai pagutan yang lebih basah. Tangan Wonwoo meremat pundak yang lebih muda. Mulutnya diterobos lidah Mingyu, menguarkan rasa soju yang masih menyisa. Membuat pagutan keduanya serasa memabukkan.

"Nghh.. Min- mhh."

Wonwoo menggeliat begitu telapak tangan besar Mingyu menyusup masuk kedalam celana tidurnya. Mengusap permukaan bokongnya dan meremasnya pelan. Terus sampai jari gemuk Mingyu menggoda belahan bokongnya.

"Mingyu!!"

Wonwoo menarik paksa wajahnya, memutus tautan keduanya. Mengabaikan benang saliva yang masih menyambungkan mulut mereka. Ia menarik keluar tangan Mingyu dari celananya.

"Jadi anak baik dan tidur okay."

Mingyu mendengus tapi tetap mengangguk menuruti.

"Bayi pintar."

Kemudian Wonwoo memeluk Mingyu -masih posisi menindihnya- biar saja, toh dirinya tidak berat kan.

Tbc.

*Foto lama iya

Wohoo banyak moment, ampe bingung nulisnya.