28. Accident

19.5K 1.9K 305
                                    

"Sakit?"

Wonwoo makin menelusup masuk kedalam rengkuhan Mingyu. Memeluk kekasih beruangnya seraya mengangguk pelan didadanya. Mingyu mengecup pucuk kepala Wonwoo sedang tangannya mengusap pelan lengan kiri Wonwoo.

"Sepatu kamu licin apa stage-nya?"

"Gak tau, sepatu aku kayanya."

Mingyu merunduk mengintip wajah Wonwoo didadanya. Pemuda manis itu kembali mendusal didada bidang Mingyu. Mengabaikan rasa panas dilengannya setelah dibaluri minyak.

"Soonyoung kamu usir kemana?"

"Kamar Seungcheol hyung, curang cuma dia yang tidak ada roommate."

Wonwoo terkikik geli dipelukan Mingyu. Setelah konser mereka di Jakarta selesai, Wonwoo menjadi kucing pemalas dan manja saat tidak enak badan. Selalu menempeli Mingyu, semua member sudah hapal dengan sifat Wonwoo yang satu itu. Bahkan dibelakang stage setelah Wonwoo terjatuh pun member kompak meledek Mingyu.

'Akan ada yang manja setelah ini.'

Mingyu cuma bisa tertawa, bukannya marah dia justru gemas dengan tingkah hyung manisnya itu.

"Hyung."

Mingyu mengintip wajah Wonwoo yang ternyata sudah terpejam dengan deru napas teratur.  Ia tersenyum gemas, mengecup pipi Wonwoo berkali-kali. Memandangi wajah damai itu dengan seksama. Mata rubah yang tajam sekaligus teduh, hidung runcing, bibir tipis berwarna pink. Turun keleher, Mingyu memeluk pinggang Wonwoo, melirik kaki Wonwoo yang terbalut celana selutut. Kaki jenjang dan paha dalam tempat kesukaan Mingyu mengukir bitemark.

"Shit!"

Mingyu melepas kontak tubuh mereka. Mengumpat dalam hati dan mengatur napasnya. Duh, kamar hotel mereka mendadak dingin padahal siang tadi panas minta ampun. Kenapa juga cuacanya malah mendukung, sedangkan partnernya sudah tertidur lelap.

Tanpa banyak bicara Mingyu masuk kedalam toilet. Mendudukan diri dikloset dan menarik turun celananya sampai kepaha. Mendengus miris melihat kejantanannya yang mengeras hanya karena mengamati tubuh Wonwoo. Payah.

Gimana lagi.

Mingyu harus mengandalkan tangannya kali ini. Dengan tidak sabaran dia menurunkan fabrik terakhir. Menunjukkan penis kebanggaannya yang mengacung tegak. Mingyu meludahi tangannya sendiri lalu mulai mengurut pelan penisnya.

Lenguhan berat lolos dari belah bibirnya yang terbuka. Ia mulai mengocoknya pelan, tubuhnya bereaksi dengan menghantarkan hawa panas.

"Won ahh.."

Merasa tidak puas, Mingyu mengocoknya cepat. Tidak beritme, malah lebih berantakan. Wajahnya mendongak keatas diikuti geraman berat yang terus keluar. Urat nadi di lehernya menonjol, menahan sengatan nikmat. Bulir keringat mengaliri pelipisnya, membasahi poni Mingyu yang panjang.

"Grhh! Ahh!"

Cairan precum yang keluar menambah licin kulit penis Mingyu. Tangannya terus bergerak sedangkan dikepalanya terbayang wajah cantik Wonwoo yang sedang memberinya blowjob.

"Argh fuck!"

Tubuhnya bergetar pelan diselingi spermanya yang keluar mengotori tangannya sendiri. Mingyu menyandarkan punggungnya sambil mengatur napas. Tertawa sendiri mengingat dia lagi-lagi keluar karna membayangkan Wonwoo.

Mingyu membersihkan kekacauan yang ia buat. Lekas keluar dan ia terkejut mendengar suara deru hujan diluar. sepertinya cuaca mendukung Mingyu untuk berbuat mesum ditambah Wonwoo yang terlelap pasrah diranjang. Mingyu mengutuk hormonnya.

Ia merebahkan dirinya disamping Wonwoo. Menyingkirkan pikiran kotornya. Kembali membawa tubuh kecil itu kedalam pelukannya kemudian menarik selimut sampai sebatas dada.

"Maaf."

"Eh?!"

Mingyu menunduk, Wonwoo masih memejamkan matanya.

"Kenapa bangun?"

"Bisa keluar?" Balas Wonwoo sambil terkekeh pelan. Mingyu mendengus.

"Bisa, kamu objeknya."

"Sialan!"

Mingyu tertawa puas, makin erat mendekap Wonwoo. Mengusir hawa dingin akibat hujan diluar.

"Air conditioner udah aku matiin tadi sambil dengerin geraman kamu."

Mingyu menggigit pelan telinga Wonwoo, gemas.

"Untung masih sakit, awas kamu."

Dibalas tawa manis Wonwoo.

"Peluk lagi, Wonu ngantuk."

Hampir saja Mingyu oleng.


Tbc.


Tbc

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hayo yang masih euforia Ideal cut mari-mari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hayo yang masih euforia Ideal cut mari-mari...

Tau gak, edit ginian spotify ngeledek. Pake acara random keputer wali-tobat maksiat. Kan saya tertampar pas bagian "Ingat sobat ingatlah akhirat."

Langsung Astagfirullah... Pas lagu abis baru lanjut ngedit :'( iya saya sableng.

Semoga belum bosan sayang 💕

PL3DIS SCANDAL | MEANIE ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang