It's Because Of Your Eyes

22.2K 1.4K 463
                                    

Mingyu's Pov

2014

Tahun dimana aku memberanikan diri mengungkapkan segalanya. Aku ingat saat aku masih berusia delapan belas tahun waktu itu. Mencoba melawan rasa gugup jika berhadapan dengannya.

Kita menjadi trainee bersama, tinggal di rumah yang sama. Bahkan kami satu kamar, dia menempati ranjang atas dan aku dibawahnya. Semuanya, semua yang ada pada dirinya membuat aku lemah.

Dia berusia satu tahun diatas ku. Aku merasa aku terlalu muda untuk menyuarakan segala apa yang aku rasa padanya. Tapi aku pikir, apa semua akan sama kalau aku tidak mengungkapkan semuanya, hanya sebatas teman. Bahkan aku sempat takut, takut jika ternyata dia tidak menyukaiku atau justru malah jijik padaku.

Tapi pada bulan juli, tepat dimalam ulang tahunnya yang ke sembilan belas. Aku membawanya keruang tengah disaat semua trainee masih terlelap. Aku mengungkapkan semuanya. Aku sudah mempersiapkan diri kalau saja dia menolakku, mejauhiku, yang terburuk adalah kalau ia membenciku.

Tapi ketakutanku berbanding terbalik, dia memelukku. Membisikkan kalimat "Aku juga punya perasaan yang sama denganmu". Hatiku terasa seperti caramel yang meleleh saat itu. Terlebih dia bilang kalau itu adalah hari ulang tahun terbaiknya.

Saat itulah semuanya dimulai, ada hal yang berubah diantara kami. Ikatan yang lebih dari sekedar teman.

•••

"Hyung."

"Hm.."

Mingyu berdecak, melonggarkan pelukannya yang dibalas gerungan protes.

"Mingyu peluk lagi!" Seruan protes dari kucing yang sedang menggelung didalam pelukan lengan besar Mingyu.

"Hyung, kau ingat empat tahun lalu. Saat aku memintamu menjadi kekasihku?"

"Tidak."

"Hyung!"

Terdengar kekehan manis sebelum Wonwoo mengangkat wajahnya, mendongak menatap wajah Mingyu yang juga menatapnya.

"Kenapa?"

"Lumayan lama, tapi kenapa rasanya seperti baru setiap aku melihat wajahmu hyung?"

Wonwoo mendengus.

"Rayuan lama Kim."

Mingyu tertawa, terlalu biasa dengan sifat menyebalkan Wonwoo yang terlalu tanpa basa-basi.

"Rasanya seperti mimpi, kita sudah sejauh ini."

"Sejauh apa maksudmu?" Wonwoo memainkan kancing baju tidur Mingyu.

"Sejauh penisku masuk kedalam lubangmu."

"Kim sialan Mingyu! Kotor! Aku benci padamu!"

Mingyu terkekeh, menarik kembali tubuh Wonwoo yang refleks menjauhinya. Kucingnya ini memang sensitif dan mudah marah. Tapi di sisi lain dia juga lembut, penuh perhatian dan yang paling penting selalu berada di sampingnya.

"Pergi ke kamarmu, aku marah!" Katanya dengan wajah memerah. Entah marah atau karena malu.

"Astaga, aku bercanda. Maaf sayang."

See, Wonwoo malah meringkuk dan memeluk sebelah tangan Mingyu.

"Kau tau apa yang membuatku jatuh cinta padamu hyung?"

"Hm?"

Keduanya terkunci oleh tatapan masing-masing. Mingyu tersenyum penuh arti. Senyum yang sangat menawan hingga membuat Wonwoo tersipu.

PL3DIS SCANDAL | MEANIE ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang