Wajah kusut Mingyu benar-benar mengganggu. Seokmin yang sempat dilirik dengan tatapan maut pun enggan mendekatinya. Siapa lagi kalau bukan Wonwoo penyebabnya.
"Mingyu."
Yang dipanggil acuh.
"Mingyu."
"Hmm."
"Mingyu jangan begitu."
Terdengar helaan napas berat dari Mingyu. Dia memutar tubuhnya menghadap Wonwoo yang sedari tadi menarik-narik bajunya. Wajah cemberut Wonwoo langsung menatapnya sendu.
"Mingyu masih marah ya."
"Mau apa?"
"Mau peluk."
"Sana sama Seokmin."
"Gak mau, sama Mingyu~"
Wonwoo menggeser duduknya, salahnya juga membuat Mingyu marah atau cemburu. Yang lebih muda tidak tahan ingin memeluk si manis tapi dia tahan hasratnya sebentar.
"Emang kenapa gak mau sama Seokmin?"
"Gak enak, mau Mingyu."
"Tadi kamu enak aja tuh senderan, mainin pipinya."
"Mingyu... maaf tadi Wonu mengantuk."
"Kenapa gak ke aku? Atau duduk lagi."
Wonwoo menggigit bibir bawahnya menunduk.
"Maaf."
Mingyu melirik Wonwoo yang memainkan ujung bajunya. Kalau terus begini ia yakin dua menit lagi pemuda manis itu pasti menangis. Tapi tiba-tiba tubuhnya ditubruk dengan pelukan.
"Mingyu jangan marah ya, Wonu minta maaf."
Diam-diam Mingyu tersenyum, siapa juga yang tahan berlama-lama marah dengannya. Cemburu memang tapi apa boleh buat kalau kucingnya ini memang mengantuk. Buktinya setelah live tadi dia langsung meringkuk lucu di sofa dan tertidur.
"Jangan centil lagi."
Wonwoo menggeleng didada Mingyu. Menggerung manis dan makin memeluk erat punggung kokoh kekasihnya.
"Cium Gyu."
Wonwoo mendongak, mengetuk bibirnya dengan telunjuk. Mingyu mengecup dua kali bibir ranum Wonwoo. Gemas sekali.
"Kenapa gak ke aku aja tadi."
"Gak mau, nanti tangan Mingyu gak bisa diam. Di stage aja pantat Wonu dipukul-pukul, masih perih tau."
Mingyu terbahak, astaga ternyata karna itu. Wonwoo mencebik kesal, mencubit kecil bisep Mingyu. Yang lebih muda membawa Wonwoo kedalam dekapannya.
"Masih perih?"
Wonwoo menggeleng pelan.
"Sekarang udah nggak."
"Main lagi mau?"
"NO!!"
Lagi, Mingyu terbahak menerima reaksi rubah manisnya. Siapa yang kemarin 'butuh' sekarang siapa juga yang mengeluh. Cuma Jeon Wonwoo seorang yang bisa menjadi jalang esoknya kembali garang.
"Gyu, eomma nanyain."
"Hm?"
"Iya katanya kamu gak kedengeran kabarnya."
"Bilangin ke eomma kamu Mingyu lagi berjuang-" Wonwoo mendongak menatap wajah serius Mingyu, "-berjuang bikinin cucu buat eomma."
Bugh.
"Sialan!"
Hancur sudah ekspektasi romansa dikepala Wonwoo.
"Bercanda sayang." kata Mingyu sambil mengusap dada kirinya yang dipukul Wonwoo barusan.
"Sayang Mingyu."
♠️
Biarlah bunga bermekaran menghabiskan waktu lebih lama lagi sebelum akhirnya layu dan kemudian mati. Sebelum musim semi diganti dengan musim gugur. Semua hanya masalah waktu yang terus berputar mengulang kejadian.
Skenario tidak selamanya indah, tidak juga penuh duka. Biar hari esok yang merangkai takdirnya sendiri.
Tbc.
Sabar bentar lagi tamat....See u next chap :)
KAMU SEDANG MEMBACA
PL3DIS SCANDAL | MEANIE ✔️
FanfictionIt's Meanie !! Let's get to know their daily lives behind the scenes. Mari berdelusi bersama :) Warn: Bxb yaoi T-M [ Semua work murni dari pikiran penulis. Don't copy paste because it's illegal darling. ] Start : 14 Juni 2018 End : 14 November 2018