"Marry me?"
Jantung Jungkook rasanya langsung berhenti, nafas dia tercekat, dan dia natap Taehyung ga percaya. Sedangkan di depannya Taehyung senyum manis sambil tatap lembut.
"Gamau jawab? Atau aku di tolak?"
"K-kak bukan be-begitu.."
"Bilang ya, nanti cincin itu bisa melingkar di jari manismu dan kamu milik aku seutuhnya."
Taehyung bicara santai sekali, kelihatan ga gugup sekali. Padahal sama aku kaya Jungkook, dia gugup setengah mati tapi di tahan biar keliatan cool di depan Jungkook. Jungkook ambil satu langkah semakin deket sama Taehyung dan tatap Taehyung-nya.
"Aku ada pilihan emang?"
"Ada."
"Apa?"
"A. Yes, i will.
B. Ya.
C. Mau.""Brengsek kamu kak."
Jungkook ngangis terharu dan peluk Taehyung-nya erat sekali. Meskipun Taehyung di katain, tapi Taehyung senyum dan balas peluk si manis ga kalah erat.
"Jadi jawabannya apa?"
"D."
"Memangnya D apa?"
Jungkook lepasin diri dari pelukan Taehyung dan sedikit sedot ingusnya, Taehyung senyum gemes liatnya. Jungkook bales senyum, manis sekali, apalagi gigi-gigi kelincinya ikut terlihat.
"D. Semua jawaban benar."
Mereka berdua saling pandang, keduanya salah tingkah dan berakhir ketawa. Hati mereka bahagia dan berakhir bibir keduanya berdua, salurin rasa bahagia dan masing-masing.
Kolam renang, bangku taman, rumput yang bergoyang, dan bintang di langit yang gelap menjadi saksi.
•••
Bunda Kim dan mama papa Jeon yang sedang ngobrol santai di ruang tengah senyum saat anak mereka datang. Rasa lega dan bahagia langsung nular sama mereka saat lihat Taehyung dan Jungkook.
Senyum manis tersampir di bibir keduanya dan jangan lupa cincin yang udah melingkar manis di jari manis masing-masing. Bukti kalau moereka sudah terikat dan ngambil satu langkah lebih maju.
"Lancar?"
"Lancar jaya Ma."
Semua orang disitu langsung ketawa denger jawaban Taehyung, kecuali Jungkook yang malah nunduk sambil senyum malu-malu. Taekook bahagia begitu juga orang tua mereka dan para pembaca juga.
Tinggal hati-hati dan berdoa agar ga mogok ataupun ada lampu merah biar selamat tepat dan selamat sampai tujuan. Semoga aja.
•••
Keesokan harinya Taehyung sama Jungkook seperti biasa berangkat ke kampus berdua. Saling senyum dan bahkan hadiahin kecupan di bibir masing-masing pas bertemu.
Rasanya jatuh cinta lagi untuk kesekian kalinya, rasanya seperti cinta pertama kali. Jungkook bahkan lupa kalau dia kemarin sempat di buat kesal sama pacarnya.
"Kakak udah sarapan?"
"Udah sarapan sereal tadi bareng bunda."
"Bunda udah pulang?"
"Udah tadi aku anter ke stasiun. Ga tenang kalau Daegu di tinggal lama-lama, takut ada yang bawa pergi."
Receh begitu juga Jungkook ketawa ngakak sekali, bahkan kepalanya sampai ngedongak keatas. Lawakan Taehyung gak terlalu lucu dan bahkan garing, tapi ekspresi Taehyung itu yang bikin gak tahan.
"Hati-hati kepalanya ke jeduk sayang."
Jungkook berhenti ketawa dan tarik nafas dalam-dalam. Jungkook benerin posisi duduknya dan tatap Taehyung yang duduk di sampingnya di kursi kemudi sibuk menyetir.
"Kak?"
"Hm?"
Jungkook gak jawab lagi dan malah diem, sibuk perhatiin Taehyung dari samping. Sampingnya aja ganteng, Jungkook bersyukur dalam hati inget fakta kalau orang di depannya itu punya dia.
"Aduh jangan perhatiin aku gitu dong, salah tingkah nih."
"Haha ga jelas kamu kak."
"Aku ganteng ya? Tau kok, kamu juga manis--"
"Manis dari lahir."
"--apalagi jari manismu ada cincin dengan nama Taehyung sekarang."
Hening, keduanya sama-sama salah tingkah dan malu sendiri. Mereka berdua saling buang muka dan sibuk sama urusan masing-masing, padahal hati mereka sesek saking bahagianya.
•••
"TAEHYUNGIEEEEEEEEEEE!"
Taehyung yang lagi jalan berdua sama Jungkook di halaman gedung utama sedikit memutar matanya malas. Taehyung dan Jungkook berbalik ke asal suara dan lihat Jimin ada disana sambil senyum lebar sekali.
"Halo Jungkookie!"
"Halo kak Jimin, kak aku duluan ya? Bentar lagi kelasku mulai."
Jungkook senyum kearah Jimin dan balik ngehadap Taehyung, ijin mau pergi duluan. Taehyung juga lakuin hal yang sama kemudian elus pipi pacarnya dan kecup ujung hidungnya.
"Iya sayang, nanti kalau udah selesai langsung telpon aja okey?"
"Okey~"
Jungkook langsung pergi dari sana dan Taehyung balik natap kearah Jimin yang lagi cemberut. Taehyung ketawa kecil dan rangkul bahu sahabatnya itu erat.
"Kenapa cemberut Chim?"
"Jadi nyamuk."
"Loh bukannya udah biasa?"
"Sialan Kim-- Eh?"
Sial, Jimin baru sadar ada yang beda dari sahabatnya. Di jari manis sahabatnya ada cincin perak yang menarik perhatian. Jimin natap pesaran kearah Taehyung yang lagi senyum.
"Sahabatnya udah berhasil iket anak orang nih, udah selangkah lebih de--"
"Wah serius? WOW!"
"--kat. Kamu kapan Chim?"
"Kapan apa Tae? Sumpahan lo udah lamar Jungkook?"
"Kapan selesai jomblonya?"
Taehyung langsung lari dari sana melet meledek kearah Jimin yang sekarang udah menggeram dengan muka yang memerah nahan kesal. Jimin langsung ambil ancang-ancang mau ngejar.
"BANGSAT KIM TUNGGU--"
Bruk!
"--Eh maaf kak!"
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
Pallete
Short StoryPallete itu tempat nyimpen banyak warna yang manis. Jadi ya ini isinya yang manis-manis aja, semoga aja. ©seumulset, 2018.