10. Interogasi

5.3K 694 20
                                    

Mobil udah terparkir rapi di depan salah satu rumah. Taehyung sedikit arahin kaca spion kearah dia dan ngaca, sedikit beresin rambut dan senyum bangga. Ganteng, narsis dia.

Taehyung hembusin nafas dan keluar dari mobilnya. Taehyung jalan ke arah pintu utama rumah itu dan langsung tekan bel yang ada ga jauh dari pintu.

Gaperlu waktu lama buat nunggu pintu di buka sama yang punya rumah, karena baru selesai pencet bel pintu rumah langsung kebuka. Taehyung senyum, kedatangannya bener-bener di tunggu kayanya.

"Tae sayang~"

"Gimana papa ga salah paham coba? Mama aja manggil Taehyung kaya begitu."

"Taehyungkan calon menantu kesayangan mama pa."

Taehyung nundukin badan sopan kearah 2 orang di depannya. Taehyung senyum dan langsung masuk ke dalem rumah saat mama Jeon nyuruh dia masuk dan duduk.

Sekarang Taehyung lagi duduk tepat di depan papa Jeon yang natap dia dalem. Taehyung yang di liatin begitu gugup sendiri di tempatnya.

"Ada yang mau di jelasin?"

"Maaf pa, kemarin aku seharusnya ijin dulu kalau mau ajak mama anter aku biar gak salah paham. Salahku juga kemarin engga mampir dulu kesini dan malah langsung pergi. Maaf ya pa."

Papa Jeon sedikit ngehela nafas dan ngangguk. Seruput kopi yang di sediain mama Jeon dan simpen lagi balikin seluruh perhatiannya ke Taehyung.

"Gara-gara papa salah paham Jungkook jadi kabur, sekarang dia lagi apa?"

"Tadi pas aku pergi Jungkook lagi tidur pa."

"Oh begitu, dia baik-baik aja tapi?"

"Baik kok pa."

"Oh begitu, emang abis ngapain kok jam segini tidur?"

"Papa ih, jangan kepo. Urusan anak muda itu tuh.."

Mama Jeon sedikit sikut papa Jeon yang tatap bingung dan berakhir ngangguk ngerti. Mama sama papa Jeon ketawa, Taehyung di tempatnya ikut ketawa canggung sambil garuk tengkuknya.

"Jadi, besok gimana?"

Nada bicara papa Jeon lebih serius dan Taehyung entah kenapa ngerasa gugup sekali sekarang. Taehyung tautin kedua tangannya dan sedikit mainin tangannya berniat hilangin rasa gugup.

"Nanti sore bunda mau kesini jadi besok aku kesini di temenin bunda."

"Bagus kalau begitu. Kamu yakin?"

"Yakin apa pa?"

Tatapan dan nada bicara papa Jeon makin serius begitu juga sama mama Jeon di sampingnya. Kalau ga inget Jungkook, Taehyung rasanya mau kabur aja. Gugup sekali sumpah.

"Yakin mau pilih Jungkook jadi pendampingmu? Maksud papa, Jungkook itu manja sekali, dia cengeng, masih labil, dan masih banyak lagi kurangnya dia. Kamu yakin?"

"Aku sama Jungkook jalin hubungan ga bisa di bilang sebentar pa dan seiring berjalannya waktu itu aku dan Jungkook saling ngenal satu sama lain. Jungkook memang banyak kekurangannya tapi aku juga begitu, aku cinta dia bukan karena kelebihan dia kok. Aku cinta Jungkook ya karena dia Jungkook, satu alasan aja mungkin ga bakal cukup buat jelasin kenapa dan apa alasan aku cinta dia. Tapi secara kesuluran aku cinta dia karena itu dia, Jeon Jungkook. Aku berani datang kesini bukan karena aku mau main-main, aku serius .. serius sama Jeon Jungkook."

Gugup Taehyung ilang begitu aja, yang ada sekarang cuman Taehyung yang berani dan natap dua orang di depannya serius. Papa dan mama Jeon terpaku di tempat, cukup kagum dengan anak muda di depan mereka.

"Besok bawa bunda kamu kesini, kita bicarin semuanya."

Senyum di wajah tampan Taehyung mengembang manis sekali. Ada perasaan lega dan bahagia dengar perkataan papa Jeon barusan, apalagi ada senyum manis tersemat di bibir kedua orang di depannya.

Lampu sudah hijau, Taehyung hanya perlu tancap gas untuk maju dan berhati-hati agar selamat sampai tujuan.

•••

Taehyung baru aja masuk ke dalam apartemen apartemennya, ada 2 kantung makanan dengan ukuran cukup besar di masing-masing tangan. Taehyung tersentak kaget dan nyaris terjungkal kalo aja dia ga tahan.

Taehyung bersyukur dalam hati dia gapunya riwayat penyakit jantung. Di depannya sekarang udah ada Jungkook dengan ekspresi wajah kurang mendukung dan posisi tangan bersedekal di dada.

"Habis darimana hah?"

"Sayang aku--"

"Darimana?!!!"

"I-ini beli makan, ada pizza, burger, chicken dan--"

"Wah kalau begitu ayo makan kak, Kookie lapar hehe."

Bahu Taehyung langsung merosot seketika, di depannya Jungkook yang tadi memasang wajah garang sedang nyengir lebar sekali mirip kelinci. Jungkook ambil kantung makanan di tangan Taehyung, kecup pipi pacarnya dan pergi duluan ke ruang makan.

"Untung sayang."

Bersambung...


Cie besok ada yang nambah umur cie....

PalleteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang