4. Rindu

7.1K 844 14
                                    

"Syarat?"

"Syaratnya adalah kamu berdua harus memeluk bunda, huhu bunda rindu sekali sama kalian."

Bunda merentangkan kedua tangannya dan memasang ekspresi minta peluk kepada anak dan calon menantunya itu. Taehyung dan Jungkook tersenyum kemudian mendekati bunda, duduk di samping bunda, dan meluk bunda erat sekali.

"Aku juga rindu bunda, rindu sekali."

"He'em Kookie juga rindu bunda."

Bunda tersenyum dan balas memeluk kedua anaknya itu enggak kalah erat. Bunda mengelus halus kepala anak-anaknya sayang sambil engga berhenti senyum.

"Sekarang Tae kamu mandi dulu ya? Nanti kita kangen-kangennan lagi."

Taehyung ngangguk dan langsung pelepaskan pelukan kemudian pergi dari sana menuju kamar mandi untuk mandi setelah sebelumnya ia mengecup pipi bunda sayang.

"Nah dan kamu bantu bunda membuat sarapan, sebenarnya sudah terlalu siang untuk di katakan sarapan. Tapi pasti kalian belum makan kan?"

"Belum bunda."

"Kalau begitu kita masak bersama oke?"

"Oke!"

Bunda dan Jungkook pergi ke dapur mini yang ada di apartemen Taehyung untuk masak sarapan. Tapi bunda menghela nafas saat ia melihat di kulkas hanya ada mie instan dan minuman cola kesukaan Taehyung dan tidak ada bahan masakan apapun.

"Apa Tae tidak pernah berbelanja? Pantas aja dia kurus terus, lihat aja apa yang dia makan. Kamu tidak pernah menegurnya Kookie?"

"Sering kok bun, tapi tetap saja kak Tae seperti itu. Terakhir sebulan yang lalu kami belanja bersama dan mungkin sekarang sudah habis dan kak Tae belum sempat belanja lagi karena sibuk dengan tugasnya."

Bunda mengangguk mengerti mendengar penjelasan Jungkook. Bunda duduk di kursi meja makan sambil berpikir di ikuti Jungkook yang sekarang duduk di kursi depan bunda.

"Kalau begitu gimana bunda? Kita makan mie instan aja dulu?"

"Tidak! Kalian belum memakan apapun dan mau makan mie instan? Itu tidak sehat sayang. Kita tunggu Taehyung selesai mandi saja dulu, lalu kamu dan Taehyung pergi berbelanja dulu saja."

Jungkook mengiyakan bunda tentu saja, sambil menunggu Taehyung selesai mandi bunda dan Jungkook berbincang kecil sambil ngemil biskuit cokelat punya Jungkook yang masih tersisa.

"Tadi ada anak kecil laki-laki yang cerewet sekali, dia tidak berhenti berbicara sampai-sampai ibunya lemas. Tapi dia lucu sekali, bunda jadi ingat Taehyung waktu kecil dia juga sangat cerewet dan kadang bunda rindu Taehyung yang cerewet. Kamu taukan sekarang Taehyung kalem sekali."

"Mungkin karena sekarang kak Tae sudah dewasa bun."

"Bukan karena dia dewasa tapi karena dia dulu .. Ah enggak."

"Kak Tae kenapa bun?"

"Bunda, Tae lapar. Sarapannya sudah jadi?"

Bunda bernafas lega sambil tersenyum lebar ke arah Taehyung yang baru saja datang dengan penampilan yang lebih segar karena baru selesai mandi.

"Belum Tae, tidak ada bahan untuk bunda masak. Kamu makan apa saja selama ini hah?"

"Aku makan apa yang di masakan Jungkookie, kadang mie instan dan kadang juga delivery bun."

"Kamu harus lebih memerhatikan pola makan kamu Tae. Bunda tidak mau kamu sakit karena pola makan kamu yang sembarangan seperti itu. Kalau tidak ada makanan minta saja Jungkookie untuk memasakanmu makanan yang sehat. Benarkan Jungkookie?"

"Iya bun, tapi Taehyung akhir-akhir ini tidak mau di masakin Kookie."

"Ey, aku cuman enggak mau kamu kecapean sayang kan aku tau kamu juga cape kuliah."

Pipi Jungkook memerah, dia emang sudah biasa di panggil sayang tapi kali ini beda karena ada bunda disana. Bunda dan Taehyung tersenyum melihat Jungkook yang menunduk malu dengan pipinya yang memerah.

"Tae kamu temani Jungkookie berbelanja dulu saja ya? Bunda lelah dan mau istirahat sebentar soalnya."

"Oke bun, bunda istirahat aja dulu."

"Uangnya ambil aja di dompet bun--"

"Engga perlu bun, uang Tae masih ada kok. Ayo Kookie kita pergi."

Taehyung dan Jungkook pergi ke supermarket naik mobil Taehyung. Mobil itu pemberian ayah Taehyung tapi setelah lebih dari 5 tahun kenal dan jadi pacar Taehyung, Jungkook belum pernah ketemu sekalipun ayah Taehyung.

Waktu Jungkook tanya tentang ayah Taehyung, Taehyung cuman jawab "Dia ada dan baik-baik aja, ada saatnya nanti kamu tau." Setelah itu mood Taehyung berubah 180°, sejak itu Jungkook tau topik itu adalah topik sensitif buat Taehyung jadi Jungkook ga berani tanya itu lagi.

"Kamu belum sarapan sayang?"

Jungkook yang sedang melamun sambil lihat ke luar jendela langsung noleh ke arah Taehyung. Jungkook diem sebentar mengangumi betapa tampannya pacarnya ini.

"Belum kak, tadi buru-buru hehe."

"Yaudah nanti kamu makan yang banyak ya?"

"Siap! Tapi kakak juga harus makan yang banyak! Liat tuh badan kakak kurus begitu ih."

Bukannya marah di bilang kurus tapi Taehyung malah ketawa. Taehyung mengusak rambut kesayangannya itu gemas pake tangan dia satu lagi sedangkan tangan dia satu lagi tetep pegang stir.

"Iya iya nanti kakak makan yang banyak."

"Nah gitu dong itu baru kak Taehyung-nya Kookie."

Jungkook senyum manis sekali, begitu juga Taehyung. Jungkook ambil tangan kanan Taehyung yang masih di kepalanya dan dia genggam erat. Jungkook malingin mukanya ke arah jendela sambil senyum-senyum dan begitu juga Taehyung.

Enggak sampai 10 menit akhirnya mereka berdua sampai di supermarket. Taehyung matiin mesin mobilnya dan Jungkook udah siap-siap mau keluar tapi dia berhenti pas dia tahu Taehyung diem dan gak bergerak sama sekali.

"Kak kenapa? Ayo cepet keluar, bunda nunggu."

Taehyung noleh dan condongin badan dia kearah Jungkook sambil deketin muka dia ke muka Jungkook. Jungkook yang kaget sedikit mundur sambil melotot gemes kearah Taehyung.

"Selain rindu bunda, aku juga rindu satu orang lagi. Kamu tau gak siapa?"

"Si-siapa kak?"

"Kamu, Jeon soon to be Kim Jungkook yang aku cintai."

Taehyung curi kecupan di bibir Jungkook kemudian tersenyum dan kabur begitu aja keluar dari dalam mobil ninggalin Jungkook yang masih dalam mode Jungshooknya.

Bersambung...

PalleteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang