34. Ayah

3.2K 458 19
                                    

"Halo bunda?"

'Halo Kookie, tumben sekali nelpon bunda. Ada apa hm?'

"Bunda sedang apa?"

'Bunda baru selesai makan malam, kamu sudah makan malam?'

Jungkook duduk sila di atas sofa sambil gigitin bantal sofa yang sedari tadi dia peluk. Tiba-tiba ingin telpon bunda dan Jungkook sendiri kurang tau apa alasannya. Yang pasti Jungkook lagi gelisah luar biasa, Taehyung tentu aja jadi alasan.

"Sudah bun, perut Kookie sudah penuh hehe."

Jungkook ketawa garing, Jungkook ucap maaf dalam hati buat bunda karena udah bohong. Jungkook belum makan dan alasannya itu sudah pasti karena mau nunggu Taehyung yang sampai sekarang belum juga muncul.

'Kamu dimana sayang?'

"Aku.. aku di rumah bun."

'Tumben tidak dengan Taehyung? haha.'

Jungkook lagi-lagi cuman ketawa garing, padahal aslinya dia ingin sekali nangis sekarang. Hening, bunda Kim dan Jungkook sama-sama enggak buka suara dan malah sibuk sama pikiran masing-masing.

'Jungkookie?'

"Iya bun?"

'Kamu sudah berapa lama jalin hubungan sama Taehyung?'

"Sudah 5 tahun jalan bun, hehe."

Jungkook ngernyitin dahinya pas dengar ada suara helaan nafas dari seberang sana. Jungkook jadi takut kalau dia baru aja salah bicara atau dia udah ngelakuin kesalahan sampe-sampe bunda hela nafas disana.

'Taehyung udah pernah cerita tentang ayahnya?'

"A-ayah?"

'Iya, ayah Taehyung.'

"Belum bun, kayaknya itu topik sensitif? kak Taehyung selalu ngehindar kalau aku tanya soal itu."

'Kamu bener, topik itu emang sensitif. Sensitif sekali..'

Jungkook diem nunggu bunda Kim buka suara lagi dan siapin telinganya lebar-lebar. Suara bunda barusan sedikit turun oktafnya bahkan lebih ke murung, Jungkook punya firasat buruk tentang ini.

'Kamu sama Taehyung udah sejauh ini kamu enggak mungkin gak tau selamanya tentang hal itu kan? Bunda tau Taehyung enggak mungkin cerita sama kamu seenggaknya buat saat ini. Karena bunda pikir kamu berhak tau tentang ini, jadi mau dengar bunda cerita sekarang?'

···

Taehyung berdiri tegap di depan sebuah minimarket tempat dia belanja cemilan buat Jungkook. Taehyung tatap tanpa ekspresi laki-laki dewasa di depan dia yang lagi tatap dia pake ekspresi yang enggak bisa Taehyung baca sama sekali.

"Kamu tau aku siapa?"

"Tentu, Tuan Park Seo Joon pengacara terkenal yang di hormati seluruh kalangan di Korea Selatan."

"Kamu benar, tapi bukan itu yang aku tanyakan."

Orang di depan Taehyung maju selangkah mendekat sambil masukin tangan kirinya ke dalam saku celana bahan yang dia pake. Taehyung masih pertahanin posisinya sedari tadi, tatap tanpa ekspresi sambil dengan angkuh masukin kedua tangan ke dalam saku celana.

"23 tahun yang lalu aku bertemu dengan gadis yang cantik sekali, dia memiliki senyuman yang manis, dan juga hati yang baik. Aku yang masih 25 tahun saat itu jatuh cinta pada pandangan pertama pada gadis yang baru saja aku temui di sebuah acara..."

"Aku dengan berani menghampiri gadis itu dan mengajaknya berkenalan. Cepatnya satu bulan setelah bertemu kami mulai berkencan dan pada hari itu juga aku melakukan kesalahan terbesar dalam hidupku. Aku merusaknya, merusak hati, fisik, dan masa depannya..."

"Gadis yang sudah jadi kekasihku itu hamil karena ulah brengsekku. Aku yang masih belum dewasa saat itu kabur dari tanggung jawabku meninggalkan semua kesalahan yang telah aku perbuat. Aku pergi keluar kota dan menikahi gadis lain disana yang sudah menjadi istriku sampai sekarang.."

Taehyung cuman diam dengar semua kata demi kata yang keluar dari orang di depannya. Hatinya sakit sekali dan mengumpat diam-diam betapa brengseknya orang di depan dia. Park Seo Joon hela nafas sebentar dan lanjutin kata-kata dia.

"Istriku Park Sooyoung dan puteraku Park Jihoon rekan kerjamu.. apa kamu penasaran siapa gadis yang aku sakiti di masa lalu?--"

"Tidak."

"Kim Jiwon, ibumu."

"Brengsek."

Taehyung langsung balik badan dan pergi menuju mobilnya total enggak peduli sama teriakan Seo Joon. Taehyung langsung tancap gas entah kemana tujuannya. Kesal, marah, benci, dan rindu semuanya bercampur dari Taehyung untuk sosok Park Seo Joon, ayahnya.

Hari itu Taehyung memilih untuk enggak pulang dan melupakan janjinya pada Jungkook.

Bersambung...

Bersambung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
PalleteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang