Hari ini entah ada angin apa Jungkook bangun pagi-pagi sekali enggak seperti biasanya. Jungkook bangun dan langsung bangun dari kasur kesayangannya ke kamar mandi untuk mencuci muka dan menggosok gigi, mandi nanti saja katanya.
Saat sedang asik menggosok giginya tiba-tiba terdengar suara ponselnya berdering nyaring sekali tanda ada panggilan masuk. Jungkook dengan segera langsung keluar kamar mandi kemudian mengangkat telepon di ponselnya takut-takut itu adalah sesuatu yang penting.
"Halo?"
'Halo Jungkookie, kamu dimana?'
Jungkook membulatkan kedua matanya kaget saat mendengar suara siapa yang baru saja ia dengar dan tanpa sadar menelan pasta gigi yang masih ada dalam mulutnya. Jungkook melihat layar ponselnya dan melihat nama yang tertera di disana untuk meyakinkan diri.
Ternyata Jungkook tidak salah dengar, disana tertulis dengan jelas 'Bunda Kim' itu calon ibu mertuanya. Jungkook menelan ludahnya gugup dan menaruh sikat gigi yang masih ia pegang sembarangan. Jungkook berdehem pelan mencoba menenangkan diri untuk tidak gugup.
"Aku di rumah bun. Ada apa?"
Beberapa lama tidak terdengar jawaban apapun dari seberang sana. Jungkook menggigit pelan bibir bawahnya merasa gugup. Meskipun Jungkook sudah saling mengenal sejak lama dan juga cukup sering menghabiskan waktu bersama namun tetap saja rasa gugup itu selalu ada.
'Apa kamu tau Taehyung dimana? Bunda sudah menelponnya beberapa kali tapi tidak di angkat juga.'
"Jam segini biasanya Kak Tae masih tidur bun."
Jungkook meminum minumannya sisa semalam yang masih ia simpan di atas nakas di dekat tempat tidurnya. Jungkook duduk di sisi tempat tidurnya kemudian ia meraih boneka Tata kesayangannya untuk ia peluk.
'Anak itu, masih saja seperti itu aish. Boleh bunda minta bantuan kamu sayang?'
"Tentu bun, bantuan apa?"
'Jarak rumah kamu dan apartemen Taehyung enggak terlalu jauh kan?'
"Enggak bun, aku hanya perlu waktu lima belas menit untuk sampai disana."
'Bisa tolong pergi kesana dan bangunkan Taehyung?'
Jungkook mengernyit heran bingung memikirkan alasan mengapa bunda Kim menyuruh ia untuk membangunkan Taehyung, Jungkook malah mengira hal yang tidak-tidak.
"Tentu saja bisa bun, tapi kenapa?"
'Bunda tiba-tiba sangat kangen dia bunda mau berkunjung kesana menggunakan kereta. Bunda mau minta tolong sama kamu buat bangunin Taehyung dan bilang padanya untuk menjemput bunda di stasiun pukul sepuluh nanti.'
"Aku mengerti bun, aku akan segera bersiap dan pergi ke apartemen kak Tae."
'Baiklah kalau begitu, terima kasih sayang. Sampai bertemu nanti.'
"Iya, sampai bertemu nanti juga bun."
Sambungan telpon terputus, Jungkook menyimpan ponselnya kembali ke atas nakas dan berlari kecil menuju kamar mandi untuk segera membersihkan diri dan bersiap. Setelan pakaian yang di pakai Jungkook hari ini adalah hoodie hitam, celana jeans dengan sedikit sobekan di bagian lututnya.
Terlihat terlalu sederhana dan sangat membosankan tapi jika Jungkook yang mengenakannya maka akan selalu terlihat bagus, percayalah dia tetap terlihat sangat tampan dan manis dalam waktu bersamaan.
Setelah semuanya sudah siap Jungkook pamit kepada mamanya yang sedang sibuk memasak sarapan di dapur dan papanya yang sedang bersantai di ruang tengah sambil meminum teh hangat kemudian pergi di antar oleh supir keluarganya.
Tidak butuh waktu terlalu lama untuk Jungkook sampai di gedung apartemen Taehyung, jarak rumahnya dengan apartemen Taehyung memang cukup dekat.
Jungkook langsung saja masuk ke dalam gedung apartemen Taehyung dan naik menuju lantai tiga tempat dimana kamar Taehyung berada. Berjalan santai menuju nomor tiga puluh, memasukkan pin tanggal lahirnya sendiri dan dia sudah bisa masuk ke dalam apartemen Taehyung.
Jungkook menghela nafas saat melihat seluruh ruangan yang gelap, ia menyalakan lampu kemudian masuk semakin dalam. Jungkook membuka kamar Taehyung dan mendapati pacar tampannya yang masih asik bermesraan dengan peralatan tidurnya.
Jungkook melirik jam di dinding kamar Taehyung, jarum pendek menunjuk angka delapan dan jarum panjang menunjuk angka dua. Masih ada waktu sekitar satu jam lebih untuk membangunkan Taehyung pikirnya. Jungkook menepuk sebelah pipi Taehyung cukup keras namun tidak ada reaksi sama sekali.
"Kak Tae bangun!"
Taehyung terlihat tidur sangat lelap, sepertinya Taehyung kelelahan karena begadang semalam mengerjakan tugas-tugas kuliahnya terlihat dari kantung mata yang terlihat jelas di wajah si tampan.
Jungkook jadi tidak tega ingin membangunkan dan ingin membiarkan Taehyung istirahat saja namun bagaimana pun ia harus mengerjakan amanat dari sang calon ibu mertua.
Jungkook terus saja melakukan hal yang sama berulang kali namun tetap saja tidak ada reaksi apapun. Sampai akhirnya Jungkook kesal dan memukul bokong Taehyung yang sedang dalam posisi tengkurap keras sekali dan berhasil membuat Taehyung langsung terbangun sambil mengaduh dan mengelus bokokngnya yang kesakitan.
"Ini sakit sekali astaga, kenapa aku di pukul?"
"Salah kakak sendiri."
Jungkook berdiri kemudian bersedekap sambil menatap Taehyung yang masih mengelus-ngelus bokongnya dengan wajah mengantuknya.
"Salahku?"
"Kakak enggak bangun-bangun saat aku bangunkan tadi, ayo cepat bangun kak!"
Bukannya bangun tapi Taehyung malah kembali berbaring dan menyamankan posisinya di atas tempat tidur. Melihat itu alis Jungkook langsung berkedut kesal, Jungkook langsung memukuli tubuh kurus Taehyung brutal.
"Kakak cepat bangun! Kenapa malah tidur lagi? Cepat bang --- YAA!"
Tangan Jungkook di tarik oleh Taehyung dan otomatis Jungkook yang tidak siap langsung terjatuh di tempat tidur. Jungkook mencoba bangkit kembali dan membuat Taehyung bangun namun tangan besar Taehyung menahannya bahkan kini tangan ini sudah memeluk Jungkook erat sekali.
"Kak kamu harus cepat bangun! Kamu harus ---."
"Apa kamu tega sayang? Kakak baru tidur pukul tiga tadi karena mengerjakan tugas, aku lelah dan mengantuk sekarang."
Jungkook terdiam sambil menatap dalam Taehyung yang sedang menatap dengan tatapan memohon kearahnya, Jungkook tidak tega sekali sungguh. Akhirnya Jungkook mengelus lembut kepala Taehyung sambil terus merapatkan diri kearah kekasih tampannya.
"Kalau begitu kakak tidur lagi aja, tapi kakak harus janji saat aku membangunkan kakak lagi nanti kakak harus langsung bangun."
"Kakak janji, aku cinta kamu manis."
Setelah mengecup dahi Jungkook, Taehyung mengeratkan pelukannya dan memjamkan kedua matanya untuk kembali menyelami alam mimpi. Jungkook sibuk memperhatikan Taehyung dengan kedua pipinya yang memerah dan kedua tangannya dengan perlahan mulai melingkar di sekitar tubuh Taehyung.
"Aku juga cinta kamu tampan, hehe."
Lama memperhatikan Taehyung kantukpun mulai menyerang Jungkook, Jungkook sudah menguap beberapa kali sejak tadi. Pada akhirnya kedua mata Jungkook ikut terpejam ikut menyelami alam mimpi menyusul sang kekasih melupakan tujuan awalnya datang ke apartemen Taehyung. Semoga saja nanti mereka berdua masih baik-baik saja, semoga saja.
Bersambung...

KAMU SEDANG MEMBACA
Pallete
Short StoryPallete itu tempat nyimpen banyak warna yang manis. Jadi ya ini isinya yang manis-manis aja, semoga aja. ©seumulset, 2018.