Gitar

12.4K 1K 9
                                    

Hari ini member NCT Dream sedang beristirahat sebentar sembari menunggu giliran take vocal untuk comeback mereka.

Beberapa member seperti Jisung dan Chenle memilih untuk bermain game di pojok ruangan, entah game apa yang mereka mainkan hingga keduanya sangat serius walaupun terkadang Jisung mengumpat dan dihadiahi jitakan sayang oleh Chenle.

Mark mendapatkan giliran pertama untuk take vocal, ia berada di ruangan khusus yang dibatasi oleh kaca. Di dalam sana Mark terlihat gugup, hal tersebut terbukti dari seringnya ia membuang napas sambil memegangi dadanya.
Jaemin berada di sebrang ruangan itu, memberi semangat kepada hyung tertua mereka sekaligus merangkap menjadi kekasihnya. Sesekali pemuda berwajah tegas namun manis itu terlihat mengepalkan tangan sembari bergumam kata 'fighting' guna menyemangati seseorang yang sudah memulai acara take vocalnya.
Jaemin terus memerhatikan Mark dari kaca, ia sangat suka melihat hyung kesayangannya ini bernyanyi. Suaranya enak di dengar, seperti nyanyian dari surga menurtnya.

Beberapa kali Mark melakukan kesalahan sehingga ia harus mengulang. Terlihat dari wajahnya yang sudah menunjukkan guratan lelah sekaligus frustasi. Jaemin sedih melihatnya. Ia segera mengetuk kaca pembatas guna mendapat perhatian Mark yang sedang membaca teks di depan, dan berhasil. Mark mengarahkan pandangannya ke kaca dimana ada wajah manis yang sedang tersenyum disana dan senyuman itu sukses menular kepada dirinya.

"Semangat hyung! Jangan mau kalah dengan teks itu, kau pasti bisa karena Mark hyung yang ku kenal itu keren dan tidak mudah menyerah!"

Jaemin tau kalau suaranya tidak akan terdengar jelas atau mungkin tidak terdengar, tapi mencoba tidak ada salahnya kan.

Mark yang melihat Jaemin tersenyum, membuat hatinya menghangat. Ia melambaikan tangannya guna memberi tanda bahwa ia baik-baik saja.

Ahh.. Manisnya

Haechan kemana? Entahlah mungkin sedang keluar ke kamar kecil, soalnya dari tadi ia mengeluh perutnya sakit. Sesaat sampai di ruang rekaman Haechan tidak henti-hentinya mengeluh bahwa perutnya sakit. Renjun sudah memberinya obat, namun sepertinya tidak mempan atau mungkin sedang bereaksi? Entahlah. Semoga Haechan cepat sembuh.

Setelah memberikan obat sakit perut untuk Haechan, Renjun menghilang bak ditelan bumi. Entah pergi kemana member termungil NCT Dream ini, karena sejak tadi ia tidak terlihat berada di ruang rekaman.

"Jen, sehabis Jisung giliranmu."

Jeno yang sedang memainkan gitar hanya mengangguk menjawab perkataan Jaemin sambil masih bermain gitar.

"Jen, Renjun kemana?"

Jeno berhenti lalu menatap sebentar ke arah Jaemin, kemudian kembali memainkan gitarnya lagi.

"Entah."

"Ish! Ilang baru tau rasa."

Jaemin berjalan pergi setelah mendengar jawaban Jeno yang terkesan cuek.
Jeno tidak peduli, ia kembali memainkan gitarnya. Sebenarnya sedari tadi ia juga mencari dimana keberadaan kekasihnya itu. Ia sudah mengirim Renjun beberapa pesan singkat, namun belum dibalas.
Mungkin sedang ada urusan, pikirnya.

"Jen, sekarang giliranmu."

Mark memanggil dari luar pintu, Jeno segera meletakkan gitarnya lalu mengikuti Mark untuk take vocal.

Setelah menghabiskan sekitar dua puluh menit untuk take vocal, Jeno kembali menuju gitarnya yang berada di ruangan sebelah.

Disana ia melihat Jaemin sedang memainkan ponsel.

"Sudah selesai?"

Jeno memberikan anggukan sebagai jawaban lalu kembali memainkan gitarnya. Jaemin sesekali mengangguk-anggukkan kepalanya mengikuti petikan gitar Jeno. Sesekali melihat Jeno memainkan gitarnya. Disana juga ada Jisung yang entah sedang apa di depan monitor.

Kebiasaan Jeno ◆ NoRenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang