Staycation

2.6K 237 8
                                    

🔞🔞
WARNING!!
MATURE CONTENT
Tolong bijaksana dalam membaca
.
.
.
.
Dosa ditanggung penumpang


Menempuh perjalanan hampir dua setengah jam sukses membuat punggung pegal. Apalagi posisi baru pulang kerja. Mereka—Jeno dan Renjun melakukan trip dadakan atas ide Jeno.

Ketika sedang bosan menunggu meeting dimulai Jeno iseng scrolling villa aesthetic di google dan menemukan sebuah villa yang jaraknya tidak terlalu jauh dari kota. Langsung saja Jeno menghubungi pihak villa untuk memesan sebuah kamar.

Setelah proses pemesanan selesai Jeno segera menghubungi Renjun. Respon awal si manis kelahiran Maret adalah mengomel. Ya, Renjun mengomeli Jeno karena melakukan suatu hal tanpa persetujuannya—lagi.

Namun setelah dibujuk dengan segala kalimat rayuan dan dibumbui rengekan yang selalu membuat Renjun jengah akhirnya proposal yang diajukan Jeno diloloskan oleh Renjun. Jadi begitu jam kerja selesai Jeno langsung menjemput Renjun di kantornya lalu mengantar ke apartemen untuk bersiap, begitupun dirinya.

Tepat pukul 7 malam Jeno menjemput Renjun untuk berangkat. Sebelum melakukan perjalanan Renjun minta mampir di drive thru restoran cepat saji untuk membeli makan malam. Dua big mac dan satu large french fries menjadi teman perjalanan menuju ke villa.

“Bagaimana? Tidak mengecewakan kan?” ucap Jeno. Renjun memperhatikan design interior villa yang kata Jeno aesthetic itu. Tidak buruk.

Jeno meraih tangan Renjun lalu menuntunnya ke unit kamar mereka. Kamarnya tidak terlalu besar tapi cukup bagus dan nyaman, tidak kalah dengan hotel bintang lima yang biasa mereka pesan apabila sedang berlibur. Berjalan sedikit mereka langsung disambut sebuah ranjang king size dengan bed cover berwarna biru langit. Jendela besar yang juga akses balkon berada di sisi kiri tempat tidur sedang di sisi kana adalah kaca buram sekaligus sekat kamar mandi.

Jeno merebahkan tubuhnya di ranjang. Tubuh tegap yang terbalut tshirt hitam direnggangkan supaya ototnya sedikit rileks.

“Aku mau mandi dulu.” Perkataan Renjun membuat Jeno yang sedang membenamkan kepalanya di bantal segera bangun. “Mandi lagi?”

Renjun mengangguk. “Gerah Jen, aku gabisa tidur tanpa mandi.”

“Pakai air hangat. Jangan kelamaan nanti masuk angin.”

“Okay.”

Renjun masuk ke kamar mandi, mengisi bath tub dengan air hangat lalu mulai melepas pakaiannya. Berendam sebentar tidak masalah kan?

Menunggu Renjun mandi adalah kesempatan bagi Jeno untuk push rank karena jika ada Renjun sudah dipastikan dia akan dimarahi. Setelah mencari posisi nyaman di atas kasur langsung saja dirinya login dan mulai sesi push rank yang sudah ditahannya sejak kemarin.

Jemarinya bergerak aktif di atas layar ponsel, sesekali mengeluarkan umpatan kecil karena karakter miliknya disalip oleh lawan. Karena pegal duduk bersila, akhirnya Jeno merebahkan tubuhnya.

Cklak! Suara sakelar membuat atensi Jeno sedikit teralihkan.

Oh shit!

Dua meter di depannya terlihat punggung halus Renjun yang tidak ditutupi apapun! Seketika Jeno langsung bangun dan mengabaikan gamenya. Mata Jeno tak mampu berkedip ketika Renjun mulai memakai bathrobe yang tersampir di washtafel.

Kebiasaan Jeno ◆ NoRenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang