Grocery Shopping

2.8K 325 14
                                    

Renjun sangat senang hari ini karena diperbolehkan pergi ke luar rumah untuk pertama kalinya setelah hampir selama enam bulan berada di dalam rumah. Jeno mengijinkannya keluar dengan syarat Renjun harus pergi bersama dengannya. Okelah tak apa yang penting keluar dari bangunan tempat mereka tinggal.

Pemuda dengan rambut sewarna permen kapas sudah siap di ruang tamu, kakinya diayunkan dengan riang pertanda dirinya sangat bersemangat. Suara langkah menuruni tangga terdengar membuat Renjun otomatis berdiri dan menghampiri sumber suara.

“Ayo Jeno!”

Renjun menarik lengan Jeno tidak sabaran membuat Jeno tersenyum gemas. Sepertinya tunangannya ini sudah tidak sabar menghirup udara luar.

Keduanya sudah menggunakan masker, handsanitizer pun sudah Renjun bawa di tas selempangnya. Mereka sudah siap untuk pergi ke luar!

Ketika masuk ke dalam mobil Renjun seperti anak kecil yang akan diantar ke taman bermain, sangat bersemangat. Jeno tidak tahan untuk mencium pipi lembut Renjun yang kelihatan merona pagi ini.

Renjun tersipu, tangannya terangkat untuk merapikan anak rambut Jeno yang hampir mengenai mata tajam itu kemudian menarik tengkuk Jeno agar dirinya dapat meraih bibir tipis si lelaki tampan.

Setelah lima detik Renjun melepaskan ciuman mereka lalu berteriak, “Ayo kita jalan-jalan!”

Sepanjang perjalanan Renjun tak henti berceloteh mulai dari jalanan yang tidak seramai biasanya sampai langit biru yang indah karena cuaca hari ini sangat cerah.

Tujuan pertama mereka adalah supermarket. Selama berada di rumah mereka membeli keperluan rumah melalui aplikasi jadi ketika diberi kesempatan untuk keluar rumah Renjun memutuskan untuk berbelanja sebelum berjalan-jalan(jika memungkinkan).

Trolley yang tadinya kosong kini sudah terisi dengan keperluan rumah seperti sabun mandi, sabun cuci, pembersih lantai, dan masih banyak lagi. Selain itu mereka juga membeli sayur dan buah serta beberapa camilan.

Renjun memimpin jalan, diikuti Jeno sambil mendorong trolley dibelakang. Keduanya kini berada di bagian body care, lebih tepatnya di bagian lipbalm. Renjun membutuhkan lipbalm baru karna miliknya sudah habis sejak tiga hari yang lalu. Dirinya mengambil dua buah lipbalm, membaca satu per satu tulisan yang ada di kemasan tersebut dengan serius. Jeno yang tidak terlalu mengerti lebih memilih melihat-lihat produk lain yang ada di sana.

“Jeno, lebih bagus yang mana?” tanya Renjun sembari menunjukan dua buah lipbalm dengan kemasan berbeda. Alis Jeno mengerut ketika matanya membaca tulisan kecil-kecil yang ada di kemasan lipbalm tersebut.

“Yang ini?” Jeno menunjuk lipbalm yang ada di tangan kanan Renjun.

“Rasa strawberry?” tanya Renjun. Jeno mengangguk.

Jeno mendekatkan diri pada Renjun kemudian wajahnya diarahkan pada telinga Renjun lalu berbisik, “Agar bibirmu makin manis.”

Tanpa aba-aba Renjun langsung menjambak rambut Jeno. “Habis ini kita cuci otakmu!” lalu Renjun berjalan meninggalkan dirinya dengan kaki dihentak.

“Hey, jangan marah.” Jeno menyusul Renjun dengan susah payah karena harus mendorong trolley yang cukup berat. Renjun mengabaikannya dan berpura-pura sibuk memilih makanan kucing untuk Seol. Jeno makin gemas dengan tingkah tunangan mungilnya ini.

Cup!

“Jeno jangan cium-cium disini ada banyak orang!” Renjun berseru panic ketika Jeno mencium pipinya.

“Berarti kalo cium-cium di rumah boleh?” goda Jeno.

“Terserah.”

Lagi-lagi Renjun meninggalkan Jeno, tidak memerdulikan tunangannya yang kini tengah tertawa terpingkal-pingkal.

Kebiasaan Jeno ◆ NoRenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang