Istirahat

7.3K 696 2
                                    

Rencananya hari ini, Renjun akan tinggal seharian di dorm. Ia ingin mengistirahatkan tubuhnya karena rasanya badannya akan rontok jika ia memaksa beraktivitas. Renjun juga sudah meminta izin untuk tidak berlatih kepada Taeyong hyung dan hyung kesayangannya itu mengizinkan dan malah memintanya istirahat total di dorm. Padahal ia tidak sakit, ia hanya kelelahan saja.
Lusa Dreamies memiliki jadwal untuk mengisi sebuah acara musik, oleh sebab itu ia harus mengistirahatkan badannya dulu agar ia dapat tampil dengan maksimal pada acara esok.

Jam sudah menunjukkan pukul setengah tujuh pagi tapi belum ada tanda-tanda member Dream yang lain kecuali Jaemin keluar dari kamar, termasuk kekasih tampannya.
Renjun berjalan ke arah dapur, walaupun badannya sakit tapi kalau hanya untuk membuat sarapan untuk membernya ia masih sanggup. Sarapan yang dibuat Renjun juga cukup simple, hanya roti isi dan susu.

Setelah semua siap di atas meja, Renjun kemudian berjalan menuju kamar para member untuk membangunkan mereka karena jadwal latihan hari ini dimulai pukul sembilan pagi.

Kamar pertama adalah kamar maknae NCT, Jisung Park. Renjun melihat gundukan selimut masih setia berada di atas kasur. Ia mengguncang pelan gundukan itu sambil bergumam, "Jisung bangun, sudah siang.." dan tak berapa lama gundukan itu sudah berubah menjadi seorang lelaki tampan yang matanya belum dapat terbuka sempurna.

Jisung sudah bangun, sekarang saatnya membangunkan satu lagi maknae NCT, Zhong Chenle. Saat Renjun menutup pintu kamar Jisung ia melihat Jaemin sedang masuk ke kamar Chenle. Mungkin membangunkan Chenle, pikirnya. Karena didinya itu cukup sulit dibangunkan. Kalau ia yang membangunkan Chenle, bukannya bangun anak itu malah tambah nyenyak karena mendengar suara Renjun yang halus ya walaupun kalau dia berteriak memekakkan telinga juga.

Tinggal satu kamar lagi, kamar sang kekasih Lee Jeno. Renjun berharap Jeno sudah bangun, karena demi Tuhan kekasihnya adalah member kedua yang sulit bangun di pagi hari. Mungkin dia sudah bangun tapi untuk bangkit dari kasur, kekasihnya itu cukup malas. Jeno akan turun dari kasur jika ditarik paksa oleh Renjun atau Doyoung hyung, selain itu jangan harap.

Tanpa mengetuk pintu, Renjun masuk. Ia melihat kekasihnya masih tidur dengan posisi miring menghadap tembok. Renjun berjalan perlahan ke arah jendela kamar, lalu membuka jendela supaya sinar matahari pagi dapat masuk. Terlihat perubahan pada wajah sang kekasih, alisnya menekuk serta matanya mengerjap karena sinar matahari pagi mengenai wajah tampannya.

"Bangun Lee Jeno, sudah siang."

Renjun mengguncang tubuh Jeno, namun tidak ada pergerakan yang berarti selain lelaki itu menaikkan selimutnya sebatas leher lalu kembali tidur. Mungkin percobaan pertama tidak langsung membuahkan hasil, ia kembali mencoba membangunkan Jeno. Kali ini ia sambil menusuk-nusuk pipi Jeno dengan telunjuknya.

"Jen, bangun. Sudah siang.."

Renjun berkata sambil menusuk-nusuk pipi tirus Jeno dan sepertinya hal itu berhasil. Tak berapa lama mata itu terbuka, walaupun tidak lebar namun itu sudah cukup membuahkan senyuman di bibir Renjun.

"Jam berapa ini?" tanya Jeno dengan suara serak.

"Jam tujuh kurang lima belas menit. Cepat bangun dan bersiap, aku sudah menyiapkan sarapan."

Bukannya bangun, lelaki tampan itu justru menggulung badannya dengan selimut dan kembali memejamkan matanya.

"Sepuluh menit lagi Njun.."

"Tidak! Bangun dan segera bersiap."

Saat Renjun akan beranjak, tangannya ditahan oleh Jeno. Kekasih tampannya menggenggam tangan mungil Renjun lalu menyimpannya di kedua tangan hangat lelaki itu dan meletakkannya di bawah kepalanya sebagai bantal. Renjun tertegun melihat tangan kanannya digenggam begitu erat oleh Jeno. Rasanya hangat. Ia biarkan Jeno tidur lagi lima menit, hanya lima menit.

Kebiasaan Jeno ◆ NoRenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang