Galau

8.7K 800 30
                                    

Pagi hari merupakan waktu yang paling membahagiakan bagi seseorang.

Bangun dengan keadaan segar, menghirup dalam-dalam udara yang masih sejuk serta menikmati pemandangan pagi hari yang membuat hati dan pikiran tenang. Apalagi jika saat di bukaan mata pertama, hal yang dilihat adalah sesuatu atau mungkin seseorang yang dapat membuahkan sebuah senyuman.
Membayangkannya saja membuat senang.

Mungkin hal tersebut tidak berlaku pada seorang pemuda manis bersurai merah muda yang akhir-akhir ini selalu menampakkan kerucutan di bibir setiap pagi.

"Semalam Mark hyung tidak memberimu kabar?"

Suara itu berhasil membuat Jaemin, si pemuda bersurai merah muda semakin menambah tinggi kerucutan di bibirnya. Pemuda itu lantas menarik kursi makan dengan kasar lalu mendudukan dirinya disana. Bukannya membalas pertanyaan yang terlontar, pemuda itu justru menenggelamkan kepalanya pada lipatan tangannya.

"Ya, Na Jaemin aku bertanya kepadamu." si penanya tidak suka saat pertanyaannya diabaikan. Ia kemudian beranjak dari sana untuk mengambilkan segelas air putih untuk si surai merah muda. Walaupun sebal, tapi dia tetap peduli dengan sohibnya ini.

"Minum dulu, kau pasti belum minum air kan setelah bangun tidur?" Renjun meletakkan segelas air putih di meja. Pemuda manis itu kemudian mengambil beberapa potong roti untuk dimasukkan kedalam toaster.

"Mungkin Mark hyung kelelahan sehingga lupa memberimu kabar."

Renjun mencoba memberikan pengertian kepada temannya yang akhir-akhir ini sedang galau karena ditinggal kekasihnya ke luar negeri. Sejak keberangkatan Mark bersama member 127 empat hari lalu, pemuda manis ini selalu bangun dengan keadaan kusut. Padahal sehari setelah Mark berangkat, pemuda manis ini masih dalam keadaan baik. Tapi semenjak dua hari lalu, pemuda itu bangun dengan keadaan yang kurang baik. Minimal ada kerucutan di bibir atau mood yang buruk. Hal tersebut membuat member Dream yang lain kalang kabut. Bingung bagaimana cara menyembuhkan kegalauan seorang Na Jaemin.

.
.
.

Hari pertama kegalauan Jaemin, Jisung mengajak Jaemin bermain game seharian karena hari itu mereka tidak ada jadwal. Hal tersebut berhasil mengembalikan mood pemuda manis itu, namun hal tersebut tidak bertahan lama saat Jaemin melihat Jeno dan Renjun makan ice cream bersama di ruang makan. Jaemin lalu berdiri dan berjalan ke arah dapur lalu mengambil ice cream yang sedang dimakan oleh Jeno dan Renjun kemudian memakannya hingga habis. Tentu saja itu mendapat protes dari keduanya, terutama Renjun. Pemuda penyuka moomin itu tidak terima ice cream yang diidamkannya sejak lama diambil begitu saja dan dengan seenaknya Jaemin menghabiskan ice cream itu.

"Tidak boleh makan ice cream tanpa mengajakku!"

Setelah mengatakan demikian, Jaemin kembali ke ruang TV meninggalkan sepasang kekasih yang masing memasang wajah bengongnya. Bingung dengan kelakukan temannya ini. Jeno melirik Jisung, namun main dancer itu hanya mengendikkan bahunya.

Hari kedua kegalauan Jaemin, gantian Renjun yang menghibur pemuda itu. Ia mengajak Jaemin menonton film di ruang TV. Renjun memberikan beberapa pilihan film kepada Jaemin, meminta pemuda galau itu untuk memilih film apa yang bagus. Setelah beberapa saat memilih, akhirnya Jaemin memutuskan untuk menonton Conjuring 2. Sebenarnya Renjun agak takut, tapi mau bagaimana lagi daripada melihat sahabatnya galau. Setelah menyiapkan semuanya, Renjun memanggil member Dream untuk berkumpul di ruang TV.

Jeno dan Renjun duduk di sofa panjang, Jisung dan Chenle duduk di karpet dan Jaemin duduk di single sofa. Mereka semua sudah siap di posisi masing-masing. Setelah film diputar dan menampilkan adegan-adegan menegangkan Renjun sudah tidak tahan dan memilih menyimpan kepalanya di bahu lebar sang kekasih. Beberapa kali pemuda manis itu berteriak karena kaget. Jeno antara ingin tertawa dan kasihan melihat kekasihnya ketakutan. Sebagai kekasih yang baik, ia menenangkan sambil mengusap-usap punggung sempit sang kekasih. Tak lain halnya dengan Chenle, sedari film dimulai pemuda itu sudah menutupi wajahnya dengan bantal. Kepalanya ia letakkan pada bahu sang maknae.

Kebiasaan Jeno ◆ NoRenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang