1. keluarga

38K 1.2K 2
                                    

Seperti biasa sebelum matahari terbit jam 3 pagi Ana selalu sudah bangun dan menunaikan ibadah sholat tahajud. Melalui sholat malam ini dia selalu meminta agar kedua orang tuanya masuk surga tanpa hisab, ya begitu dia adalah gadis yang sangat menyayangi kedua orang tua nya. Dia juga selalu memanjatkan doa agar dia diberikan jodoh terbaik.

Ya Allah , ya Rab ku kepadamu ku curahkan isi hatiku ,terima kasih atas hidayah dan ke istiqomahan yang kau berikan ,jangan biarkan aku jauh darimu dan tersesat dalam keburukan dan kemaksiatan ,jagalah diriku dari hal yang kau benci , jadikan aku wanita yang pantas di surgamu, berikan aku jodoh yang akan menuntunku ke jannah-Mu.

Memang Ana adalah gadis yang bisa dibilang memulai hijrah nya dalam 2 tahun terakhir ini. Ana banyak mengalami kesulitan dalam ke istiqomahannya.

****

Ya Allah, kaulah yang tau akan takdirku, jagakan dia jodohku yang masih kau rahasiakan dariku , bantulah aku memantaskan diri untuknya, jadikan aku seorang yang pantas mendapatkan wanita terbaik pilihanmu.

Kiranya itulah doa Rahman kepada rab-Nya di sepertiga malamnya, seorang laki laki yang tak pernah meninggalkan sholat malamnya.

"Nak , sudah sholat belum?". Tanya bunda nya ketika dia turun dari tangga.

"Alhamdulilah sudah bun, mau masak apa bun?". Rahman yang melihat bundanya sudah di dapur pagi pagi seperti ini.

"Tumis kangkung kesukaan mu nak, Sana mandi dulu siap siap adzan ke masjid bentar lagi subuh".

"Siap bundaku". Rahman yang mulai meninggalkan bunda nya untuk mandi.

Rahman memanglah hanya tinggal ber dua dengan bunda nya, ayah nya meninggalkannya ketika ia berusia 18 tahun karena kecelakaan pesawat. Oleh karena itu ia sangat menyayangi bunda nya, ketika ia masih SMA ia sudah diajari oleh ayahnya pekerjaan kantor dan kini ketika ia berusia 22 tahun ia sudah sukses dalam bisnis nya.

"Bun, rahman pergi ke masjid assalammualaikum". Rahman yang pergi dengan membawa sajadah di pundaknya.

"Iya nak, waalaikumussalam warrahmatullah". Jawab bundanya dari dapur .

Rumah rahman dan masjid memanglah dekat dan ia selalu adzan ketika subuh, dia dari kecil hidup di pesantren ketika masih kecil karena kedua orang tua nya sibuk dengan bisnis nya, ketika sudah SMP ibunya sudah tidak bekerja dan dia keluar dari pesantren. Jadi, memang ajaran ajaran pesantren masih lekat sampai sekarang.

****

"

Sayang, bantu mama masak". Teriak mamanya dari bawah.

"Iya mama, bentar ". Jawabnya sambil melipat mukena yang dipakainya.

"Kamu potong bawang merahnya ya sayang". Suruh mamanya ketika Ana sudah sampai di dapur.

"Siap kapten". Ia menjawab sambil menaikkan tangannya membuat seperti hormat, mamanya yang melihatnya pun terkekeh dengan tingkah  anaknya itu.

Ana memang selalu membantu mama nya memasak setelah sholat tahajud. Hubungan dua orang ini melebihi anak dan orang tua tapi juga seperti sahabat ataupun kekasih mereka sangat dekat dan tak sungkan untuk berbagi.

"Ayah ke masjid dulu ya ma, assalamulaikum". Pamit ayahnya yang selalu datang ke masjid lebih awal untuk adzan.

"Iya , waalaikumussalam warrahmatullah". Jawab Ana dan mamanya.

"Sayang , sana mandi tinggal dikit biar mama aja".Yang kini tangannya memegang sendok dan piring.

"Iya , mama ku sayang". Ia yang menaiki tangga sambil berlari kecil.
"Sayang jangan lari". Mamanya yang sangat gemas dengan putri nya itu.

"Iya mama". Ia yang berteriak dari atas.

Selesai sholat Ana ke kamar adiknya dia lihat dia sedang sholat. Ya Ana memiliki adik cantik bernama Raina Kholifatul Hasan. Keluarga nya memanggilnya Ina.

"Sayang , ayo turun kita sarapan". Teriak mamanya dari ruang makan.

"Iya mamaku sayang". Ana dan adiknya turun untuk makan bersama ayah dan mamanya.

Mereka memang selalu sarapan pagi, meskipun ayah nya terbilang orang yang sibuk namun diantata mereka tidak ada jarak , ya memang mereka adalah keluarga harmonis. Di dalam hati Ana kelak ia ingin meminta keluarga seperti ini.

"Ayah mama , Ana berangkat dulu ya assalammualaikum". Ana mencium tangan orang tua nya.

"Ina juga berangkat yah ma". Adiknya juga berpamit.

"Ayo dek nanti keburu telat". Ajak Ana kepada adiknya.

"Hati hati sayang waalaikumussalam warrahmatullah, jangan lupa bekalnya di makan". Mamanya yang memberikan lambaian tangannya.



Assalammualaikum readers syukron katsiran sudah membaca 😊

Imam SurgakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang