10. jadi gak ya?

17.1K 659 1
                                    

Hari ini aku sudah memasak dan sarapan bersama. Memang aku masih merasa ragu apakah mas rahman menyukai masakanku. Tapi aku lihat mas rahman selalu menghargai apa yang aku lakukan padanya.

Aku selalu meras menjadi wanita yang berharga di hidupnya. Entahlah aku selalu berdoa semoga aku bisa menjadi istri terbaik untuknya.

Sudah tak terasa hampir telat aku buru-buru memperbaiki penampilanku dan segera masuk mobil.

"Mas ayohhh berangkat lama ihhhh".

Teriakku dari dalam mobil menunggu suamiku

" iya iya sayang cerewet banget".

"Cieeelahh pengantin baru nihh, kelihatannya gabisa jauh jauh". Goda bunda nya Rahman.

" apa sih bun, yaudah aku berangkat assalammualaikum ". Rahman mencium tangan bundanya.

" hati hati sayang waalaikumussalam warrahmatullah ".

*****

Rahman pun keluar dan masuk mobil untuk pergi ke kantor nya. Setelah sampai kantor mereka pun turun dan orang orang disekelilingnya kelihatan orang orang memandang dengan wajah bingung. Karena melihat pak Rahman orang yang cuek bisa semobil berdua dengan wanita.

" selamat pagi pak, tumben bareng sama..."
Ucapan satpam itu pun terhenti melihat ana ada di mobil Rahman.

"Ini ana, tadi saya ketemu di jalan".
Rahman langsung turun dari mobil dan ina pun sudah keluar meninggalkan Rahman karena takut orang orang curiga.

Rahman berjalan mendekati Ana di belakangnya.
" gaboleh ninggalin suami tuh, nanti aku ditarik orang gimana? ".

" apaan sih mas , terserah deh ini bukan waktunya bercanda".

"Gak nurut suami dosa loh dek".

" hihhhh mass ini tuh di kantor bisa diem nggak".

"Iya iya istriku cerewet ya".

" astaghfirullah mas, aku lupa?".

"Lupa apa sayang ?".
Rahman yang langsung menatap ana.

" makanan kita mas, ketinggalan".

"Yaudah nanti kita kencan berdua".

" beneran mas , ini tuh gak bercanda".

"Alahh bilang aja kamu sengaja biar bisa makan sama aku kan , iya kan". Rahman menyenggol siku istrinya itu.

" beneran mas, ihhh taukk ahh nyebelin". Ana meninggalkan Rahman dan masuk ke ruangannya.

"Dasar lucu"
Batin Rahman yang melihat tingkah istrinya.

***

cinta bukan sekedar pernyataan suka , tapi kesungguhan memperjuangkan dalam setiap doa.

Imam SurgakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang