7. siapa dia

20.4K 826 7
                                    

Hati ana terasa sesak melihat suaminya memegang foto seseorang seakan merindukan orang yang ada di foto tersebut. Meskipun Ana belum mencintai Rahman tapi setidaknya mereka sudah menikah yaitu artinya Rahman sudah milik Ana. Dia tidak menyangka kalau perjodohan ini mungkin bagi Rahman tidak ada artinya, mungkin dia hanya terlalu berharap.

Di sisi lain Rahman terbangun ia baru menyadari kalau dirinya tertidur di ruang kerja.

"Astaghfirullah sudah subuh, hmm Aku merindukan mu kapan kau akan kembali".
Rahman yang sambil menatap foto tersebut.

Tanpa Rahman sadari ada Ana yang ingin masuk ke ruangannya namun ia tak tau. Ana yang mendengar suaminya mengatakan rindu hatinya terasa sakit dan sesak ternyata ada wanita lain yang disukai suaminya bahkan sampai dirindukannya. Akhirnya ana memilih turun dan membantu mertua nya menyiapkan makan pagi.

"Eh sayang, sudah sholat?".

"Alhamdulilah sudah bun".

" Rahman mana biasanya udah berangkat adzan di mushola kok dia gak adzan di mushola ".

"Mungkin kecapek an bun, kemarin ketiduran di ruang kerja".
Ana yang menahan sakit yang ia rasa bahwa ia harus berbohong padahal yang ia lihat suaminya merindukan wanita lain.

***

Aina fadilah rahma
Ia adalah adik dari Ana, ya dia sekarang kelas 3 SMP. Aina atau dipanggil Ina dia adapah gadis periang yang cerewet dan aktif tak beda jauh dari kakaknya tapi ia lebih pintar dari kakanya , Ina bersekolah di SMP Cendekia Islam, ya dia memang bersekolah di SMP yang banyak pelajaran agamanya bahkan ia sudah hafal 15 Juz mengalahkan kakaknya.

"Mah, aku mau roti bakar".

"Yaudah sayang nanti pulang sekolah beli sekalian mampir ke rumah kakak ya, pasti kakak senang".

"Maaf ya mah, Ayah gabisa nganter ayah pulang malam".

"Iya mamah nanti sama supir aja yah".

"Yaudah ayo sarapan mah mana makanannya". Rengek Ina pada mamanya.

"Ini sayang". Sambil memberikan mangkuk yang berisi sup.

Mereka pun sudah selesai makan Ina pun berangkat ke sekolah dengan diantar supirnya.

"Dadahhhh mamah assalammualaikum Ina sayang mamah".
Ina yang kepalanya keluar dari kaca sambil melambaikan tangan nya kepada mamahnya.

Tak lama Ina pun tiba di sekolah , ia masuk kelas 3A ya dia adalah siswa pintar makanya dia masuk kelas grade A.

" Assalammualaikum ".
Ina memasuki kelasnya.

"Waalaikumussalam eh in udah dateng".

"Eh denger denger bakalan ada acara hafidz al Quran loh jadi kita bakal nginep selama seminggu". Kini giliran temannya safira yang berbicara

"Haa ? Padahal kan aku gabisa jauh dari mamah".

" Huuu dasar anak mamah".
Ledek kedua sahabatnya safira dan nadira".

***
Kini saatnya Ana berangkat ke kantornya Rahman untuk menjalankan tugas magangnya ia pun memakai handsock tak lupa memakai kaos kaki dan sepatunya. Sebenarnya Ana ingin memakai cadar namun ia takut orang sekitarnya tidak bisa menerima kehadirannya seperti itu.

"Dek, ayo berangkat aku tunggu di mobil".
Rahman berjalan keluar.

"An, itu bekal buat kalian berdua ya".
Sambil menunjuk makanan di meja yang sudah di taruh kotak makan.

"Ahh bunda makasih gausah repot repot besok Ana aja yang nyiapin.

"Enggak kok sayang yaudah sana berangkat di tunggu sama Rahman loh".

"Siap bunda Assalammualaikum".

" waalaikumussalam, hati hati sayang".

Ana pun langsung masuk ke dalam mobil sedangkan Rahman tak bicara apa2 pikiran nya hanya kalut dalam semalam ia merindukan seseorang sedangkan Ana berfikir kenapa bisa ia menikahi seseorang yang mencintai wanita lain.

"Yaudah aku turun ya".

"Iya".
Jawab Rahman seadanya.

Ana yang berjalan menyusuri koridor dengan otak yang di penuhi pertanyaan, siapa wanita di foto itu dan kenapa rahman sampai galau memikirkannya.

" Assalammualaikum bu".

"Waalaikumussalam warrahmatullah baru datang ya?".

"Iya bu boleh saya tanya sesuatu , oh iya ibu sudah berapa lama bekerja sebagai sekertaris pak Rahman?".

"Ohh semenjak Pak Rahman jadi pemimpin di sini sebelum itu saya sudah jadi sekertaris jadi saya sudah 7 tahun disini".

"Oh iya ibu tau nggak pak Rahman itu orang nya seperti apa".

"Ohh Pak Rahman itu orang nya cuek tapi ramah dia bisa akrab dengan seseorang yang membuat dia nyaman".

"Emang ibu tau dia pernah akrab dengan siapa".

"Yang saya tau kalo Pak Rahman itu pernah ke bandara pulang nya kayak wajahnya galau gitu".

"Pasti dia sangat akrab ya sama yang pergi itu".

"Mungkin sih tapi saya gatau juga emangnya kenapa".

"Ahh tidak cuman pengen tau saja kelihatannya Pak Rahman sangat dingin sikap nya ternyata bisa sangat akrab dengan seseorang".

" Ahh iya sebentar saya mau ngantar kotak makan Pak Rahman tadi dititipkan ibunya kebetulan ketemu saya".
Itulah alasan yang dibuat Ana karena takut ketahuan orang kantor.

"Assalammualaikum pak".

" waalaikumussalam warrahmatullah masuk".

"Ini pak bekal dari bunda".

" ohh iya makasih taruh meja saja".

"Iya Pak".

Ana langsung meninggalkan ruangan Rahman ia memilih pergi ke kamar mandi dan membasuh wajahnya agat terasa segar kembali.

"Alhamdulilah".
Ana selesai membasuh wajahnya ia pun keluar dan kembali ke ruangan nya sendiri.

Tiba waktunya Ana pulang ia langsung pergi keluar gerbang. Rahman pun tak lama ia datang dengan mobil nya.

"Ayo naik".

"Iya".

"Apa kamu mau antar saya membeli sesuatu".

"Untuk siapa?".

"Seseorang yang akan datang kesini".

"Aku tidak mau".

"Ayolah sayang nanti akan kuajak nonton film terbaru".

"Kenapa mas memaksa hati wanita mana yang tak sakit ketika suaminya malah mengajak membelikan hadiah untuk wanita lain ? Haa wanita yang kau rindukan bukan ? Aku gak nyangka mas aku menikahi laki laki yang mencintai wanita lain, dan sekarang kau ingin memperkenalkan padaku dan menjadikannya istri keduamu haaa?".
Ana berkata sambil menangis.

"Wanita siapa maksudmu?".

"Wanita yang ada dalam foto yang sampai membuatmu tidur dengan terus memeganginya".

"Kenapa kau tak tanya dulu padaku kenapa kamu marah marah seperti ini sayang".

Hayooo siapa yaaa, apa Rahman mau cari istri lagi ya nantikan kelanjutannya.
Maafkan banyak typo :)

Imam SurgakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang