Bonus chap

16.4K 477 9
                                    

Yeeeeyyyy alhamdulilah 100k readers terimakasih sekali untuk dukungannya😘😘

***

"Abang, aku pokoknya mau sekolah di semarang". Rengek Ira pada abangnya.

"Nanti kamu sama siapa disana?".

"Sama tante lah".

"Nggak pokoknya gak boleh". Tolak tegas Fatih.

Ira sudah menjadi gadis cantik dan pandai. Ia ingin melanjutkan sekolahnya di Semarang karena beasiswa nya. Namun abang nya menolak keras ia jauh dari keluarga nya.

Karena bagi seorang abang adik perempuannya adalah yang paling berharga jika seorang kakak tak mampu menjaga adiknya untuk apa dirinya. Bahkan kini Fatih mengelola pesantrennya sendiri di Bandung.

"Umi lihat kesayangan umi merengek seperti itu". Fatih mulai berbicara pada Ana.

"Iya udah biarkan dulu bang nanti biar umi yang ngasih tau.

Ana pun menyusul putri cantiknya di dalam kamar yang kini sedang kesal pada kakaknya.

"Sayang". Panggil Ana.

"Umi.. hikss bang fatih mi". Ucapnya menangis.

"Sayang disini abang menyayangi kamu jangan jauh dari umi sayang. Nanti kalau umi rindu gimana. Kamu anak perempuan umi jangan lepas tanpa mahram sayang. Umi mohon temani umi ya sayang".

"Hmm iya mi".

Ana mencium Ira penuh dengan kasih sayang. Kini kehidupan yang berlalu penuh dengan suka duka sudah berubah menjadi bahagia. Sudah tiada lagi kesedihan. Anak anak nya sudah besar dan pandai. Bahkan kini banyak santri santriwati nya. Kini ia mampu mendirikan pesantren dan membuka cabang restorannya.

Semua ini hadiah dari Allah karena kesabaran di hatinya. Semua menjadi indah karena Allah sudah memberikan waktunya.

"Mi lihat itu santri bernama Fathur naksir sama anak umi". Ejek fatih ke Ira.

"Apaan sih abang noh kak Dhea juga liatin abang mulu kayaknya ada yang mau nikah nihh". Ganti ejek Ira.

"Ciee anak umi udah gede semua, mau nikah sekarang nih ninggalin umi?".

"Ihhh umi kok ngomong gitu enggak mau pokoknya mau sama umi terussssss". Jawab Ira.

"Iya dong harus sama umi Fatih gak mau ninggalin umi". Tambah Fatih.

Mereka selalu punya waktu bersama untuk sekedar bercanda. Karena bagi mereka keluarga adalah kekuatan menghadapi cobaan dan keadaan yang sulit. Keluarga lah yang akan tetap ada ketika yang lain pergi meninggalkan luka.

Khiara Faradila Azzahra, seorang gadis manis dan cantik yang begitu cerewet dan menggemaakan. Umurnya menginjak 15 tahun. Ia selalu di dambakan para santri. Sikapnya ramah, petakilan dan selalu tertawa riang.

Ahmad Fatih Pratama, seorang lelaki tampan yang sholeh, hafidz quran dan qori nasional. Kini ia melanjutkan study nya di ITB. Seorang lelaki idaman akhwat di pesantren. Sikapnya dingin, cuek, tak peduli lingkungannya, namun ramah. Sekali ia senyum membuat banyak akhwat terpesona. Wajahnya begitu mirip Rahman sifatnya pun juga. Namun ia begitu cerewet kepada adiknya.

Semuanya berjalan indah Allah mempersatukan Rahman dan Ana dengan indah.

"Sayang apa kamu gak pengen baby lagi".

"Apaan sih mas udah tua gini masih mau baby lagi?".

"Ya gapapa dong banyak anak banyak rejeki".

"Apaan sih mas kamu ihh".

"Beneran istriku sayang".

"Iya suamiku besok anakmu mau daftar sekolah loh jangan lupa".

"Kenapa gak kamu aja sayang?".

"Nanti banyak yang naksir aku hahahaha".

"Apaan sih dek kamu nanti kalau aku heboh semuanya".

"PD banget kamu hahaha".

"Aku pengen tidur di pangkuan mu sayang".

"Yaudah tinggal tidur aja repot banget.

"Kok ngeselin sih kamu".

Ana lari keluar kamar sambil tertawa. Anak anaknya pun tertawa melihat orang tua nya seperti abg baru pacaran.

"Umii abii ihh kok kejar kejar an kayak anak kecil aja". Protes Ira.

"Umi kamu nakal dek". Jawab Rahman.

"Ihh abi bohong dek jangan percaya". Tandas Ana.

Fatih hanya melihat saja lalu meninggalkan mereka. Memang dia selalu dingin seperti itu. Bahkan kadang tak peduli dengan keramaian di rumahnya.

Imam SurgakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang