20. Tetap disini

12.9K 525 4
                                    

"Lalu disebut laki laki apakah yang berdua an dengan wanita lain dibawakan makanan wanita lain haa". Rahman terkejut tak mengerti apa yang dimaksud Ana.

"Maksudmu apa? Wanita siapa?". Rahman mulai marah dan kesal.

Bayangan kata itu masih memenuhi kepala Rahman. Apa maksud semua ini bahkan ia tak pernah dekat dengan siapapun.

Setelah pertengkaran tadi Rahman meninggalkan Ana dengan keadaan marah ia takut akan melakukan hal buruk apabila ia masih di dalam sana.

Sedangkan Ana hanya menangis meratapi kepergian Rahman yang tak menengok sama sekali.

"Ya Allah apakah yang ku katakan salah? Apakah aku berdosa kepada suamiku. Hatiku begitu hancur ya Allah." Ana hanya bisa menangis.

Disisi lain Rahman melihat dari celah pintu yang ia buka sedikit ia tak sanggup menyakiti hati Ana tapi kecewanya melebihi perasaannya. Ia pun memutuskan meninggalkan Ana saja namun ketika ia berjalan.

"Pak Rahman.. pak tunggu". Ada seorang gadis yang memanggil.

"Kamu siapa?" Tanya Rahman padanya.

"Saya Safa dan ini Raya kami sahabat Ana , saya ingin berbicara dengan bapak". Pinta Safa padanya.

"Bicara apa? Katakan sekarang". Jawab Rahman tanpa basa basi.

"Gini pak saya minta maaf sebelumnya saya memang tidak tau masalah bapak dan Ana tapi saya kasian pada Ana pak tadi pagi saya kerumahnya ia pingsan dan pucat bahkan hidungnya mimisan. Ia tidak bercerita apa apa tentang bapak tapi saya tau bapak ada masalah dengan Ana. Asal bapak tau ia lemah pak hancur ia hanya berpura pura kuat di depan saya. Ia bahkan tak menelfon orang tuanya karena bapak, ana berfikir itu masalah kalian tak perlu banyak orang tau. Saya sangat memohon temui Ana pak tanpa emosi tanpa amarah bicarakan baik baik tanyakan dengan lembut hatinya sudah hancur pak saya mohon". Jelas Safa dengan sedikit menitihkan air mata.

Tanpa menjawab perkataan Safa ia berlari memasuki kamar Ana. Ia memeluk Ana erat erat sambil memohon maaf dan menangis.

"M...mmaas?". Ana kaget ketika Rahman datang memeluknya mencium kepala nya dan memohon maaf padanya. "Ada apa mas?".

"Aku minta maaf sayang aku kalut dalam emosi aku ingin engkau menceritakan kenapa kamu masuk mobil laki laki itu?". Tanya Rahman dengan menatap lekat lekat mata Ana yang sayup dan sembab.

"Dengarkan aku mas jangan marah dan jangan memotong penjelesanku" Rahman hanya mengangguk. "Sebenarnya aku dapat telfon dari Rahma untuk ke kantor karena kata Rahma kamu lelah. Dalam pikiran ku bingung aku takut kamu marah karena melihat Rio di rumah akan menyentuhku aku takut mas. Namun aku mengumpulkan keberanianku untuk menemuimu dan meminta maaf aku membawakan bubur ayam, namun aku ucapkan salam di ruanganmu tak ada yang menjawab kubuka sedikit pintu tapi apa? Ada wanita bercadar menuangkan bubur di dalam mangkuk. Aku berfikir bahwa kamu mencari wanita lain akupun lari dengan keadaan hujan deras dan seperti orang gila. Namun rio menghentikanku ia menyuruhku masuk mobilnya aku tetap menolak tapi nyatanya ia memaksa aku takut ia menyentuhku aku pun menyuruhnya mengantarkan ku ke rumah. Demi Allah aku tidak berselingkuh ataupun menyentuh Rio sedikitpun mas maafkan aku". Ana bercerita sambil menitihkan air matanya

"Maafkan aku sayang" Rahman memeluk Ana sangat erat. "Mas yang menyakitimu hingga seperti ini". Rahman menangis sambil memeluk istrinya.

"Siapa wanita itu mas? Yang ada di ruanganmu membawakan bubur?". Tanya Ana dengan sesenggukan.

"Wanita yang mana?" Rahman masih mengingat ngingat. "Astaghfirullah itu hanya sepupu ku kemaren ia datang bersama Rahma tapi Rahma pamit duluan karena Bunda menelfon jadi Zahra menuangkan bubur setelah itu ia pergi karena aku keluar ruangan kata sekretaris aku kamu kesini tapi pergi makanya aku kejar kamu tapi kamu malah bersama Rio aku juga hancur". Jelas Rahman.

"Maafkan aku mas salah paham padamu". Ana semakin menangis.

"Aku juga sayang, jangan diam jika ada yang membuatmu merasa sakit ceritakan padaku agar ini tidak terjadi lagi".

Merekapun saling memaafkan dan Rahman menemani Ana menyuapi nya dengan penuh kasih sayang dan menatapnya dengan penuh cinta.

Alhamdulillah udah selesai sengaja pendek hehe

Imam SurgakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang