33. takdir

11K 382 15
                                    

Ferdi PoV

Aku menyadari bahwa Ana tak akan mencintaiku. Bahkan aku tak yakin dia akan menerima lamaranku. Tapi aku sangat yakin bahwa aku bisa membuatnya mencintaiku.

Bahkan tak ada raut kebahagiaan di matanya. Hanya kecemasan yang ada di dalam dirinya.

"Gimana an diterima?". Tanya bundanya pada Ana.

"Terserah bunda saja".

"Loh kan yang jalani kamu sayang".

"Ana ngikut apa yang terbaik menurut bunda".

"Baik lamaran saya terima ya nak ferdi". Ucapnya membuatku kaget sekaligus bahagia.

"Alhamdulilah terimakasih". Jawabku.

"Tapi sebelum kalian menentukan tanggal pernikahan nak ferdi harus bertemu mamahnya Ana".

"Gimana ya tante ini maksudnya". Membuatku bingung batinku.

"Saya bunda nya rahman dan ana masih memiliki kedua orang tua. Datanglah ke restoran ana besok". Aku hanya mengangguk saja.

Akupun pulang dengan bahagia namun masih dengan perasaaan bimbang. Bahkan ibu nya Rahman menyayangi Ana mana mungkin ia akan bisa dekat dengan Ana sebagaimana Ana begitu mencintai Rahman. Dan akan lahir seorang rahman junior yang akan mengingatkan Ana akan Rahman.

Aku hanya pasrah kepada Allah. Jika memang takdirku ia akan menikah denganku. Aku sudah ikhlas bila memang kami tak berjodoh. Namun aku akan selalu berusaha membuatnya mencintaiku.

***

Ana PoV

Entahlah aku bingung aku hanya mengikuti bunda saja. Aku tak pernah memikirkan pernikahan sama sekali aku tak tau apakah aku bisa mencintainya sedangkan aku saja masih mencintai mas Rahman. Ku pasrahkan hanya pada Allah pemilik hati ini.

Sungguh aku takut menyakitinya bahkan apakah ia mampu menyayangi anakku nantinya. Dan hati kecilku masih meyakini bahwa mas Rahman masih hidup.

Handphone ku berbunyi aku segera menjawabnya.

"Waalaikumussalam mah".

"...."

"Iya mah aku ngikut saja".

"......"

"Iya besok saja mah".

Ternyata mamah yang menelfon dan membahas lamaran dokter ferdi.

Aku tak pernah mengenalnya aku tak pernah tau lebih tentang dirinya. Bahkan aku tak pernah mau tau. Dan sekarang ia akan menjadi suamiku. Tak pernah terbayangkan sebelumnya. Aku tak sanggup harus mencintai orang lain selain mas Rahman.

Mayatnya saja entah belum ditemukan dan aku akan menikah lagi. Sungguh tak sanggup rasanya berada di posisi seperti ini.

Safa.
Cieeee ada yang mau nikah nih..

Raya
Ehemm... kapan nih nyebar undangan.

Safa
Mana nih calon pengantinnya.

Ana f
Kalian apaan sih

Safa
Ntar kabar kabar ya mau bantuin persiapan nih😘

Raya
Jangan lupa loh ya

Aku hanya membaca pesan dari mereka. Entahlah mereka memang tau segala hal padahal aku sendiri belum cerita.

****

Hari ini ferdi ke restoranku menemui mamah. Dan mereka sudah memutuskan bahwa pernikahan kami menunggu aku melahirkan.

Entah harus lega atau cemas aku sudah tak tau lagi aku bingung dengan jalan takdirku.

Kurang 2 bulan aku melahirkan dan setelah itu aku tak tau harus senang karena anakku memiliki ayah atau sedih karena aku meninggalkan cintaku.

Sudahlah biarlah semua jadi kehendak Allah aku hanya menjalankan takdirku. Aku tak akan cemas akan masa depanku. Allah akan jamin aku dan anakku. Dan segala hal akan berjalan dengan baik. Aku yakin Allah menyayangiku.

Dan yang paling terbaik aku ingin segera melihat anakku. Aku ingin melihat wajah rahman di matanya.

08521591××××

Jangan lupa minum susu dijaga kesehatannya dan jangan lupa besok cek kandungan

Aku kaget ada pesan masuk dari siapa ini.

Ana f
Siapa ya?

08521591××××
Ferdi

Handphone ku berbunyi setelah membaca pesannya. Ia langsung menelfonku.

"Iya waalaikumussalam". Jawabku.

"Ini aku ferdi disimpan ya nomerku".

"Iya ".

"Sampai ketemu besok di rumah sakit"

"Iya mas".

Hanya singkat jawabanku rasanya di dalam kepala ku banyak sekali pertanyaan dan kerisauan.

Alhamdulilah bisa up nih. Wah gimana ya rahman bakal muncul di ending nya tungguin aja ya hehe

Imam SurgakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang