21. liburan?

13.8K 532 6
                                    

Ana PoV

Hari ini aku senang sekali akhirnya aku boleh pulang dari rumah sakit. Tapi tetap saja harus rajin minum obat sampai sembuh total. Dan yang paling buat aku bahagia selama 3 hari ini Mas Rahman nemenin aku terus nyuapin aku makan dan bikin aku ketawa aku harap segala masalah yang akan datang akan mendewasakan aku.

"Makasih ya mas udah nemenin aku sampai aku sembuh". Kata ku ketika kami berjalan keluar rumah  sambil membawa barang barangku.

"Sama sama  sayang cepet sembuh ya". Hangat sekali jawaban mas Rahman membuat aku sangat bahagia aku selalu berdoa semoga rumah tangga kami selalu seperti ini.

Ketika di mobil aku ingat aku masih punya hutang penjelasan sama sahabatku mereka  pasti bakal nertawain aku karena aku dulu pernah nolak Mas Rahman mentah mentah di hadapan mereka. Seperti apa ya reaksi mereka aku gak sabar pengen ngajakin mereka ke rumah.

"Sudah sampai dek". Mas Rahman membuyarkan lamunanku.

"Lohh kok cepet sih mas". Perasaanku baru 5 menit duduk aku baru sadar emang rumah sakit nya deket sih dasar aku ini.

"Baru di rumah sakit 3 hari aja udah hilang ingatan ya Allah dek". Mas Rahman menepuk keningku sambil tertawa.

"Hehee maafin mas, loh mas itu siapa?". Tanyaku melihat ada seorang ibu ibu dan laki laki paruh baya meskipun tidak terlalu tua tapi mereka terlihat sudah berumur sekitar 50 an.

"Itu bi Rumi sama pak Nanang. Mereka supir dan pembantu buat bantuin kamu nanti kita bahas di dalam aja ya sekarang kita masuk nanti biar barang barangmu dibawakan mereka". Jelas Mas Rahman padaku.

"Ahh iya mas". Aku pun ikut masuk mas rahman memeluk tubuh kecilku untuk berjalan ke dalam rumah.

****

Rahman PoV

Aku menyuruh Ana istirahat terlihat keadaan lebih baik wajahnya sudah kembali fresh namun masih saja sedikit pucat. Tapi aku senang melihatnya sudah bisa tertawa lepas dan pulang ke rumah.

Beberapa hari ini aku tidak bekerja. Semua pekerjaan ku serahkan kepada Rahma memang adik ku ini sangat bisa di andalkan. Aku merasa bisa istirahat menghabiskan waktu bersama Ana di rumah.

"Masss...". Suara Ana terdengar dari kamar ia memanggil ku. Batin ku ada apa lagi dengan istriku ini.

"Iya dekk sebentar". Akupun naik ke kamar. "Ada apa teriak teriakk?". Tanya ku ketika membuka pintu kamar.

"Gapapa sih mas tapi aku mau nanya apa aku boleh ngajak Safa sama Raya kesini soalnya aku hutang penjelasan sama dia hehe". Kulihat Ana berkata sambil nyengir dasar istriku ini.

"Boleh kok terserah kamu sambil kamu nunggu hasil ujian kamu boleh ajak temanmu kesini tapi jangan buat seminggu ini aku mau ngajak kamu jalan jalan kamu mau kan?". Ucapku sambil mengelus kepalanya yang kini tidak memakai hijabnya.

"Beneran? Seriusan ? Ga bohong kan mas? Aku mau lah mas ayo kapan kita berangkat". Kulihat wajahnya sangat bersemangat dan ia langsung memelukku aku kaget sekali karena istriku menubruk badanku. Akhirnya aku jatuh diatas kasur dan Ana diatasku. Aku sangat ingin tertawa melihat wajahnya memerah seperti kepiting rebus.

Aku menahan tertawa melihatnya terkejut ingin rasanya mencium dirinya saat itu tapi aku takut dia marah.

"Yangg.. ha ha haa". Aku tertawa puas melihatnya terkejut.

"Hihhh... mas nakal ya kamu". Istriku langsung bangun dan memukuli ku dengan bantal aku hanya tertawa saja.

"Apaan sih yang orang kamu yang modusin aku dasar nakal ya kamu". Aku hanya tertawa begitu berhasil menggoda nya.

"Taukk ahh sebel aku sama mas dasar modus". Aku melihat tingkah lucu istriku ia sekarang bersembunyi dibalik selimut.

"Yang.. modusin istri gak dosa lohh yang jangan marah lah dosa loh diemin suami gajadi liburan ahh ngambekan sih kamu". Goda ku ketika istriku tidak mau membuka selimutnya.

"Yaudahh gausah liburan sana berangkat sendiri". Dasar emang cewe gitu ya kalo marah dibujuk susah banget.

Geleng geleng rasanya aku melihat tingkah cewek yang seperti itu. Baru sadar kalo cewek manja dan ngambekan. Ohh iya aku lupa kalau aku gak pernah deket cewek sekalinya pernah deket ehh ditinggal nikah.

"Yaudah aku liburan sendiri sama Rahma ahh berdua aja tiketnya kan cuman 2 kalau gamau yaudah yang.. aku hitung sampai 5 kalau gak dibuka yaudah gajadi". Tawarku agar Ana mau membuka selimutnya. " 1...2...3....." belum selesai ku hitung ternyata ia bangun sambil memperlihatkan bibir manyunnya.

"Ihhh mass.. aku mauuuu yaudah gak ngambek lagi dehh". Melihat wajah melasnya aku pun tertawa ada  ide jail di dalam otak ku.

"Ada syaratnya lah". Kulihat istriku kaget dan dengan wajah kesal.

"Apaan lagi sih mas. Apa aja deh pokok aku pengen ke luar negeri". Ia merengek sangat manja sekali.

"Kamu harus ngasih aku anak kalau kita pulang liburan". Istriku kaget langsung saja dia melongo.

***

Assalammualaikum readers gimana kamu suka Pov nya mereka atau author sih enakan mana kalian bacanya.? Nanti bakal aku revisi kalau udah tamat . Btw gimana covernya bagus ga sih? .. buat kalian baca lah cerita remaja aku Hati Yang Baru kasih vote coment sekalian aku pengen banget nerusin buat cerita anak sekolah . Itu bukan genre rohani kok santai kayak percintaan anak remaja gitu.

Imam SurgakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang