*****
Rahman dan Ana masih di dalam mobil bahkan Ana tak mau menjawab pertanyaan Rahman sekaligus, Rahman pun hanya diam saja ia ingin menjelaskan namun ia sangat paham akan tambah membuat istrinya marah. Mereka akhirnya pulang ke rumah dan Ana langsung lari ke kamarnya dan masuk ke kamar mandi ia takut kalau sampai bunda tau dia bertengkar.
" Assalammualaikum ".
Terdengar suara dari luar pintu ditambah dengan ketukan." waalaikumussalam warrahmatullah ya Allah im, kok udah disini aja Ina juga ikut kok masih pakek seragam? Sini duduk kebetulan aku habis masak nih".
"Ohh ini mampir aja sama mau liat anak ku Ana, nih adek nya kangen katanya".
" bentar lagi pasti turun ke bawah Ana mungkin mandi".
"Mamahhhhhh".
Ima dan Aisyah langsung menengok dari atas terlihat Ana berlari untuk menuruni tangga."Hati hati sayang ihh jangan lari nanti jatuh".
"Iya mamahku sayang habis kangen sih hehe".
Ana yang sambil menunjukkan senyum pepsodennya."Gimna sama Rahman baik baik aja kan".
"Alhamdulilah iya mah".
Ana yang begitu kuat menahan luka yang sampai sekarang Rahman tidak menjelaskan mengapa bisa ia diam saja tanpa minta maaf.Setelah mama nya pulang ia masuk ke kamar, ia melihat Rahman berbaring di kasur.
"An, dengarkan saya".
"Apa yang harus aku dengar mas? Hubunganmu dengannya demi Allah mas meski ini hanya perjodohan tapi aku merasa sakit mas menjadi seorang istri yang tak kau ingin kan".
"Dengarkan saya baik baik jangan memotong pembicaraan saya sebelum selesai".
Rahman yang memegang pundak istrinya agar menatap matanya."Kamu tau siapa yang ada di foto itu? Dia Rahmania , dia adik perempuan ku sekrang dia kuliah di mesir, aku sangat merindukannya sekarang dia sakit disana aku mendapat kabar dari temannya aku merasa rindu sampai melihat fotonya saat itu, aku tidak berani menceritakan pada bunda karena bunda pasti sedih aku merasa bimbang makanya aku gelisah saat di kantor".
Jelas Rahman."Lalu bagaimna dengan sikapmu yang kadang baik kadang perhatian tapi kadang acuh".
"Dengar aku sayang ketika pikiran ku banyak aku merasa lelah mungkin aku gak peduli siapapun termasuk bunda, dan saat aku tidak mengenal dekat seseorang aku tak akan bisa akrab dengannya, ketika aku merasa nyaman aku akan selalu peduli padamu mengertilah dek, jangan kamu salah paham tanyakan dulu padaku jangan takut aku tak akan berbohong atau melukai hatimu karena ketika aku mengucap ijab qobul saya terima nikahnya berarti sepenuhnya aku memegang tanggung jawab untukmu aku menerima segala yang ada pada dirimu dan aku akan membuatmu tersenyum".
"Maafkan aku mas, aku masih terlalu kekanak kanakan".
Ana memalingkan wajahnya."Sudahlah jangan marah lagi ya, aku tak akan sanggup. Tertawalah karena tawamu adalah dunia ku".
"Apa kau merasa mencintai ku mas".
"Aku akan selalu mencintai istri ku karena aku yang memintanya dari ayah nya untuk mendampingiku meski ini belum lama aku akan selalu membangun cinta kita. Jangan takut dekatlah dengan Allah karena ketika kamu dekat dengan Allah maka Allah akan menjaga hubungan kita".
"Ajarkan aku jadi istri yang baik mas".
Ucap Ana sesenggukan."Cukup taatlah padaku dan ingatkan aku saat salah".
"In shaa Allah mas".
Mereka pun berpelukan dan merasa sudah lega masalah diantara mereka hanya salah paham dan kini mereka selesai melaksanakan sholat Asar.
"Mas kapan adikmu akan pulang?".
Tanya Ana selesai sholat saat mereka duduk di balkon rumah mereka."Gak tau an, mungkin nunggu pulih nya".
" emang dia sakit apa mas?".
"Anemia an, tapi sering kambuh sampai masuk rumah sakit".
"Nanti aku mau beliin kado juga ya mas".
"Katanya gak mau".
Rahman yang menyenggol lengan istrinya sambil tersenyum."Hihh mas itu kan tadi, tauk ah mas nyebelin".
Ana berdiri dan berjalan meninggalkan rahman tapi langkahnya terhenti saat Rahman memeluknya dari belakang"."Ana Faridhatul Firdaus istrinya Rahman yang tampan ini, kenapa ngambek ntar nangis lagi".
"Apaan sih mas siapa juga yang nangis oh ya namaku kenapa belakangnya ganti".
"Tuh kan gaya nya sok kuat tapi di dalam kamar mandi nangis, kamu itu udah jadi Nyonya Firdaus makanya udah ganti ya nafaku sayang ".
"Apaan mas nafa ? Siapa lagi haa".
Ana yang sebal mencoba melepaskan tangan Rahman yang melingkar di tubuhnya."Nafa tuh kamu sayang dasar cemburuan, sekarang itu panggilan sayang ku buat makmum surgaku". Ana yang mendengar hanya menundukkan kepala sambil senyum senyum malu.
Gimana mau lanjut?
Maafkan banyak typo ya :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Imam Surgaku
SpiritualANA FARIDHATUL HASAN. Seorang anak dari keluarga Muhammad Hasan ,laki laki yang terkenal sukses dalam bisnisnya. Ana adalah anak pertama dari 2 bersaudara, dia adalah gadis yang ber cita cita menikah muda. FERDIAN RAHMAN FIRDAUS. seorang laki laki y...