Ana PoV
Besok mas Rahman mau ngajak aku keluar. Senang sekali aku tidak sabar menunggu hingga besok. Aku ingin naik mobil berdua menikmati hutan yang indah dan sejuk. Jalan yang berkelok ahh rasanya tidak sabar.
Terimakasih ya Allah kau berikan aku kebahagian dari arah yang tak pernah ku sangka sangka.
Aku pun segera memejamkan mataku untuk menikmati malam ini bersama suamiku.
Tak terasa pagi pun tiba setelah sholat subuh aku mempersiapkan apa saja yg ingin ku bawa. Jelasnya ada kamera dan make up ya.
"Udah siap emang?". Tanya mas Rahman.
"Udah kok tinggal mandi aja".
"Yaudah sana mandi nanti gantian".
"Iya mas".
Aku pun mengambil handuk dan mandi. Sekarang pukul setengah 7 pagi. Aku segera menyelesaikan mandiku.
"Udah mas cepet sana mandi". Pinta ku.
Mas Rahman pun mandi aku segera memesan makanan untuk dibawakan ke kamar kami.
Setelah mas Rahman selesai mandi kami pun sarapan bersama.
"Ayoo mas kita berangkat". Ucapku semangat.
"Semangat banget nih".
"Hehee jelas dong mas". Jawabku.
Kami pun naik mobil yang sudah kami sewa. Dan berkeliling di sekitar pegunungan yang luas.
Kulihat sangat hijau dan indah pohon pohon tinggi. Jalan yang agak sempit membuatku agak takut kalau kami sampai jatuh.
Aku tak bisa membayangkan bagaimana kalau aku sampe jatuh ahh mungkin aku akan mati.
"Mas hati hati aku takut". Pintaku.
"Iya dek. Ini udah hati hati kok jangan panik bikin santai aja" ucapnya padaku.
***
Rio Pov
Ternyata Ana sudah menikah dengan laki laki itu. Bagaimana bisa ia menikah dengan dia. Sedangkan kini aku ingin memilikinya.
"Apapun yang terjadi Ana harus jatuh ditanganku". Batin ku.
Terserah aku tidak peduli meskipun laki laki itu lebih kaya dariku. Aku bisa membuatnya menghilang dari bumi ini.
"Hallo.. oke ikuti mereka terus"
...
"Tenang saja mereka tidak akan tau".
...
"Oke soal itu gampang".
Ternyata mereka sedang liburan sekarang. Kesempatan bagus untuk bisa menyingkirkan laki laki itu. Dan liat saja nanti beraninya Ana menolak ku.
Rencanaku harus berhasil kali ini. Aku tidak mau menerima penolakan lagi.
***
Author PoV
Rio sedang melancarkan aksinya untuk mencelakai Ana dan Rahman. Ia mengirimkan anak buahnya untuk mengikuti dan mengawasi gerak gerik Ana.
Memang sampai sekarang Rio tak pernah berubah masih saja menghalalkan segala cara untuk mendapatkan apa yang ia inginkan.
Singkat cerita ia meninggalkan Ana dulu karena ia menghamili anak orang. Dan sekarang entah dimana anak dan istrinya. Yang pasti ia meninggalkan mereka.
Laki laki buruk tidak akan pantas mendapatkan berlian yang indah. Perumpaan untuk dia yang kini mengejar Ana.
Disamping ini Ana tidak berfikir bahwa Rio akan sejahat ini padanya. Ia hanya merasakan kebahagiaan saat ini. Ia tak ingin hari ini berakhir begitu cepat.
"Mas masih jauh ini?". Tanya Ana pada Rahman.
"Masih sayang kita nanti cari bukit yang tinggi".
"Ihh mas takut aku. Perasaanku gak enak".
"Tenang aja sayang jangan takut ada mas disini".
Mereka masih terus mengendarai mobilnya memang jauh sekali karena mereka ingin ke puncak untuk melihat pulau itu dari ketinggian.
Sebenarnya Ana takut sekali tapi ia berusaha tenang dan perasaannya sekarang ini sangat tidak karuan. Ia takut terjadi apa apa.
"Mas jalannya kok kecil banget sih".
"Diem sayang mas lagi fokus nyetir".
"Astaghfirullah pegangan sayang".
Tak disangka ada mobil lawan arah yang kencang entah sekarang mereka akan mati atau tidak setelah jatuh dari tebing yang tinggi.
Aku sudah tidak tau bagaimana nasibku. Apakah aku masih bisa menghirup udara segar. Ataukah aku akan berjajar dengan tanah. Yang pasti aku berdoa agar kami semua baik baik saja. Sekalipun aku tiada aku ingin dibersamakan hingga surga.
Khira~
Gimana? End atau lanjut ini
KAMU SEDANG MEMBACA
Imam Surgaku
SpiritualANA FARIDHATUL HASAN. Seorang anak dari keluarga Muhammad Hasan ,laki laki yang terkenal sukses dalam bisnisnya. Ana adalah anak pertama dari 2 bersaudara, dia adalah gadis yang ber cita cita menikah muda. FERDIAN RAHMAN FIRDAUS. seorang laki laki y...