Pagi ini Ina membantu mamanya untuk menyiapkan sarapan pagi , ya mereka selalu bersama sama sebelum Ana menikah mereka selalu kompak.
"Mah, aku mau ada acara di sekolahan katanya sih hafidz quran gitu selama seminggu".
Ina yang memotong bawang merah ."Ya bagus dong sayang, kamu bisa nambah hafalan".
Mamanya yang menoleh ke arah Ina yang ada di sampingnya."Tapi Ina gak bisa jauh dari mama sama boneka Ina".
Ina langsung memeluk mamanya."Dasar manja, udah gede juga belajar jauh dari mama katanya kamu mau kuliah di cairo gitu masih nempel aja sama mama".
"Ihh mamah kuliahnya kan masih lama juga".
"Makanya belajar yang pintar biar nanti nya diterima jangan tidur mulu".
Ina memang sering tidur di rumah bahkan di sekolahan juga , tapi tetap saja dia pandai. Ia selalu menceritakan apapun kepada mamanya itu. Dan mamanya tak masalah asal ia tidak keterlaluan sampai keluar dari syariat islam."Iya bu bos".
"Dasar kamu ya suka banget jahilin mamah".
Sekarang mereka bersama keluarga sedang sarapan pagi. Setelah sarapan Ina pun berangkat ke sekolah dengan diantar supir nya. Mereka memiliki supir perempuan khusus untuk Ina dan Ima. Sedangkan ayahnya lebih suka bawa mobil sendiri.
" Inaaaaa....."
"Ucap salam dulu kali teriak teriak emang ada apa sih".
"Aku terkejut kaget shok dan gak nyangka".
Ucap sahabatnya yang ngos ngos kan dengan nafas gak teratur.****
"Mas aku males ke kantor".
Ana yang mengalungkan dasi di leher suaminya sambil menunjukkan senyum manis nya."Dasar males nanti kamu aku aduin ke kepala sekolah biar kamu dihukum".
"Ihh mas jahat, lagian tinggal sehari aku kan senin depan udah ujian".
"Salah siapa cobak tinggal sehari aja males , emang kamu gak takut suami ganteng mu di ambil bidadari lain".
"Bidadari siapa lagi haa? Yang lebih cantik dariku? Iya Iya mas ganteng jadi banyak yang naksir".
"Cieee cemburu".
Rahman menggelitik tubuh Ana."Apaan sih mas geli taukk, salah sendiri punya istri masih aja nyari bidadari lain".
"Aku tuh gak nyari dek, tapi karena suamimu yang tampan ini banyak yang antri mau jadi istri mas , mereka tau nya mas kan singel ".
Rahman yang menggoda Ana dengan mengangkat alisnya."Dasar pede".
"Biarin kan emang kenyataan".
Rahman merangkul Ana untuk turun ke bawah."Oke terserah orang ganteng ya".
"Ya Iya dong orang ganteng mah bebas".
"Hih mas nyebelin terserah sana bebas mau sama bidadari mana bidadari empang atau bidadari pinggir jalan".
" kalian pagi pagi udah ribut emang kenapa sih".
Ucap bundanya Rahman saat mereka sudah di bawah."Itu loh bun, lagi cemburu takut aku diambil bidadari empang".
"Apaan sih mas siapa yang cemburu biasa aja tuh".
"Hayoo ngaku aja ntar nangis di kamar mandi".
Ana mencubit pinggang Rahman dan sontak ketika Rahman ingin membalasa ia pun lari dan jadilah mereka kejar kejaran."Sini kamu dasar nakal sama suaminya ntar nggak aku kasih uang jajan awas ya".
Rahman yang mengejar istrinya."Terserah wekkk".
Ana menjulurkan lidahnya dengan wajah mengejek."Aduh kalian kayak kucing sama tikus sudah ayo makan malah kejar kejaran kamu juga Rahman suka banget jahilin istrimu".
"Hehee maaf ya istriku kita damai dulu".
Rahman yang mengajaknya berjabat tangan." oke maaf di terima".
Ana menerima jabatan tangan nya Rahman.Mereka pun selesai makan dan pergi ke kantor Rahman. Hari ini adalah hari terakhir Ana di kantor Rahman dan senin depan ia harus melaksanakan ujian nasional. Sungguh Ana pusing bahkan ia tak mengerti banyak pelajaran.
"Dek ini hari terakhirmu di kantorku, besok senin kamu ujian gimna udah siap?".
Tanya Rahman ketika di mobil." hehe belum mas aku bahkan banyak pelajaran gak ngerti".
"Gitu kok bisa jadi anak paling pintar".
" gak tau juga sih itu mah emang guru nya aja suka sama aku".
"PeDe banget ya kamu".
" biarin emang kenyataan kok".
"Mas ajarin nanti kamu dek sampek bisa, nilai mu harus bagus nanti kamu harus bisa megang perusahaan mas saat mas harus melanjutkan kuliah".
" apa mas ? Mas mau kemana?".
"Mas mau kuliah di Mesir soalnya mas gak sempat kuliah soalnya ayah keburu pergi jadi aku sibuk mengurus perusahaan".
" tapi aku gak tau apa apa soal perusahaan mas".
"Kamu tenang aja ada adikku ada mama nantinya".
" jadi? Kita bakal jauh? Aku gak akan sanggup mas aku bakal menderita aku bakalan kangen aku bakalan kesepian aku gabisa mas".
Kini Ana mulai dengan sifat cerewetnya."Husss sayang, masih lama satu tahun lagi kok".
Ucap Rahman sambil mengarahkan telunjuknya di bibir Ana."Tapi aku pengen ikut mas".
" nanti yang jagain adikku disana siapa sama mama? ".
" mas tega banget. Taukkk ahh aku ngambek".
"Loh kok gitu sih sayang, jangan ngambek dong .. Sayang sayang istrinya orang ganteng senyum dong".
Goda Rahman sambil mencolek pipi Ana." apa sih mas itu nyebelin... Iya orang ganteng dasar nakal kamu".
Sambil memukul lengan Rahman yang sedang menyetir."Nakal sih, tapi kamu sayang".
" masak?".
Ana yang menggoda suaminya."Yakin nih gak sayang ntar nyesel liat aku dikejar bidadari".
" bidadari empang tuh sana".
"Yaudah kalo dibiarin nih".
" serah dehh, jangan nyesel ntar aku banyak dikejar cowok ganteng ".
" sayang kamu udah jadi milik aku gak boleh ada yang mandangin kamu, TITIK".
Ucap Rahman pada istrinya."Ya gapapa mas aja bebas".
" enggak jadi deh ntar kamu nangis kalo cemburu ".
" taukk ahhh sebel aku sama mas".
Gimana nih jadi ditinggal gak ya enak nya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Imam Surgaku
SpiritualANA FARIDHATUL HASAN. Seorang anak dari keluarga Muhammad Hasan ,laki laki yang terkenal sukses dalam bisnisnya. Ana adalah anak pertama dari 2 bersaudara, dia adalah gadis yang ber cita cita menikah muda. FERDIAN RAHMAN FIRDAUS. seorang laki laki y...