4. Istiqarah

23.6K 1K 3
                                    

Rahman yang masih memikirkan siapa yang akan menjadi istri nya nanti. Rahman hanya pasrah ia sangat menyayangi bundanya dan dia percaya sepenuhnya dengan bundanya. Disamping itu ia ingin memantapkan pilihan bundanya dengan sholat istiqarah.

Ya Allah ya Rab ku , engkaulah yang mengetahui segalanya , berikanlah hamba keyakinan akan pilihan bundaku untuk menjadi jodohku, bantulah hamba mu menjadi suami yang baik untuknya dan imam menuju Surga-Mu , jika memang dialah jodoh terbaik untukku tumbuhkanlah cinta diantara kami berdua.

"Mungkin ini yang terbaik untukku , setelah aku melakukan sholat aku semakin yakin pada pilihan bunda semoga saja segalanya di mudahkan aamiin"
Sekiranya itu yang ada di batin Rahman setelah melakukan sholat dengan yakin ia benar benar ingin menerima pilihan bunda nya.

****

"Nak ayoh sarapan dulu".
Sekarang Rahman dan bunda nya sudah ada di meja makan.

"Iya bun, oh iya bun Rahman sudah yakin dengan pilihan bunda , Rahman siap bun".
Ucapan Rahma yang membuat bunda nya tersenyum.

"Alhamdulilah nak , nanti sore kita akan melamar nya kamu jangan pulang terlambat".
Rahman menatap bunda nya ia pun ikut tersenyum.

"Baiklah bun, Rahman usahakan".
Ucapnya sambil tersenyum simpul.

****

Jam 7 kurang 15 menit Ana sampai ke sekolah , ia pun masuk ke kelas dan bertemu dengan dua sahabat nya yang sedang berbicara.

"Assalammualaikum".
Ucapa Ana di telinga Raya.

"Waalaikumussalam warrahmatullah, aduh Ana santai aja dong".
Jawah Raya yang kesal karena membuatnya kaget.

"Lagian kamu sih aku udah salam malah gak denger enak enakan cerita, emang nyeritain siapa kalian"
Ana yang sambil mecucu.

"Kepo ya ?".
Safa yang menjawab sambil ketawa.

"Kalian ini di tanya , yaudah main rahasian nih".
Ana yang sebal sambil menaruh tas nya di atas meja.

"Kita tuh lagi ngomongin Pak Rahman katanya nanti kesini lagi loh an"
Ucap Raya yang bersemangat.

"Oh"
Jawab Ana gak peduli.

"Kamu nih di kasih tau cuman OH AJA KAN"
Sambil menekankan kalimat oh aja kan  safa kesal menjawabnya.

"Lagian kamu sih nge fans banget sama pak rahman".
Ana yang menatap sahabatnya.

"Ya jelas lah an , dia itu masih muda udah sukses , ganteng, mapan , sholeh lagi duh imam impian".
Jawab Raya sambil membayangkan.

Imam SurgakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang