8. Bali

2.7K 264 22
                                    

Satira berjanji akan mengajak Caroline berlibur ke Bali bersama dengan membawa serta salah seorang suster dari panti asuhan. Kantor Satira memang biasa mengadakan piknik saat ada libur panjang, semacam family gathering.

Caroline sangat senang karena ia belum pernah melihat pantai seindah pantai di Bali. Belum lagi Caroline memiliki teman-teman baru karena rekan kerja Satira kebanyakan membawa serta anak-anak mereka. Kulit Caroline berwarna kecoklatan saat ia berada lama dibawah sinar matahari dan Caroline benar-benar menyukai nya. Kulit nya terlihat mirip dengan orang Indonesia pada umum nya.

Malam hari nya Caroline makan di restoran tepi pantai dengan menu seafood yang variatif. Caroline sangat menyukai nya. Ia dan teman-teman barunya sepakat memakan eskrim blueberry diwadah yang lebih mirip ember dari pada tempat eskrim. Tanpa ragu Caroline melahap eskrim itu.

Setelah itu Caroline dan teman-teman nya meminta izin untuk bermain di sekitaran pantai. Saat sedang bermain, Caroline melihat sosok yang tidak asing bagi dirinya. Ia sedang berbicara dengan banyak orang di sebuah restoran dengan kaca transparan di sepanjang dinding nya. Entah mengapa tiba-tiba Caroline merasa mual, sesak nafas dan tak bisa melihat dengan jelas. Diluar sangat gelap, Caroline berusaha mencari restoran tempat Satira berada namun penglihatan nya semakin kabur. Caroline hanya bisa melihat restoran dengan dinding kaca itu karena restoran itu sangat terang.

Caroline berjalan gontai sambil memegangi dadanya. Keringat dingin mulai mengucur dari kepalanya. Ia mengetuk dinding kaca itu beberapa kali dan jatuh pingsan.

***************************************

Ulang tahun Harris dan Brianna yang ke 28 Tahun dirayakan secara minimalis di Bali. Hanya keluarga dan beberapa kerabat terdekat saja yang hadir. Kakek nya memaksa Harris dan Brianna untuk merayakan ulang tahun mereka di London, namun Harris menolaknya mentah-mentah karena akhir-akhir ini ia sangat benci melihat kerumunan orang banyak. Sebenarnya itu hanya dalih. Harris malas jika ia harus menjelaskan kepada setiap orang mengapa ia batal menikah.

Semua nya telah diatur sedemikian rupa agar pesta ulang tahun ini lebih terlihat seperti rapat keluarga. Semua berjalan mulus. Makanan nya luar biasa enak, suasana nya benar-benar tenang di iringi instrumen piano dan semua orang nampak berbincang akrab satu sama lain.

Harris, Brianna dan sepupu-sepupu mereka tengah asik berbincang di sebuah pojok ruangan yang berdinding kaca tembus pandang. Semua nya nampak sempurna sampai seorang anak perempuan mengetuk kaca itu lalu terjatuh dengan posisi telungkup dan tak sadarkan diri.

Semua orang panik, namun Harris berdiri diam di tempatnya. Saat salah seorang sepupunya yang bernama Draco akan mengangkatnya, reflek Harris berteriak.

"Don't touch her!!"

Semua orang sontak melihat Harris. Wajah Brianna dan Julliet memucat.

"I'll take her to the hospital.. Just.. Don't touch her.." Kata Harris sambil menggendong tubuh anak itu.

"Harris!" Panggil kakek nya, "let another people do it! It's not your responsibility!"

Harris tertawa sambil menatap tajam Kakeknya, "oh really? Not my responsibility?!"

Julliet menatap Harris, "Harris stop!"

Harris menatap murka Julliet dan pergi meninggalkan restoran tersebut. Harris berlari menuju mobil nya diikuti oleh Brianna dan semua sepupu nya. Sesampainya di rumah sakit Harris harus mengisi semua administrasinya dan tak lama kemudian dokter memanggilnya.

UNNORMALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang